Sambil Gendong Bayi Usia 7 Hari, Neng Ani Teriak Minta Tolong Rumahnya Terbakar, Ini Kronologinya
Tahu Rumahnya terbakar Neng Ani menghambur ke luar rumah menyelamatkan diri sambil mengendong bayinya dan berteriak-teriak minta tolong.
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Andri M Dani
TRIBUNCIREBON.COM, CIAMIS – Kronologi Neng Ani (35) teriak minta tolong sambil gendong bayi berusia 7 hari yang baru dilahirkannya saat kebakaran rumahnya di Ciamis.
Sewaktu rumah Mang Ano (60) di Blok Tangkolo Rt 09 Rw 11 Desa Pawindan Ciamis dilalap kobaran api, Jumat (24/9) pukul 13.15 siang tadi, yang sedang berada di rumah adalah Neng Ani (35) bersama bayinya yang masih berusia 7 hari (seminggu).
Begitu melihat api sudah berkobar sampai ke atap, Neng Ani menghambur ke luar rumah menyelamatkan diri sambil mengendong bayinya dan berteriak-teriak minta tolong.
“Yang pertama kali berteriak-teriak minta tolong tadi itu Neng Ani. Tadi itu Neng Ani sudah di halaman sambil mengendong bayi. Minta tolong. Api sudah berkobar di atas atap,” ujar Tuti yang akrab dipanggil Ibu Setia kepada Tribun Jumat (24/9) sore.
Baca juga: Bayi 7 Hari Nyaris Jadi Korban Kebakaran, Ibu & Bayi Diselamatkan Warga Saat Api Berkobar dari Dapur
Rumah Tuti dengan rumah Mang Ano yang terbakar tersebut hanya dibatasi kebun.
“Saya meneteskan air mata begitu menyaksikan api sudah berkobar di atas atap. Menyaksikan Neng Ani berteriak-teriak minta tolong sambil mengendong bayi yang masih berumur seminggu,” tuturnya.
Neng Ani, menurut Tuti melahirkan anak ketiganya seminggu lalu. Sementara suaminya sedang berada di Panjalu berjualan es krim keliling.
Waktu kejadian kebakaran Jumat (24/9) pukul 13.15 tersebut, dua anak Neng Ani sedang bermain di luar rumah. Sedangkan Mang Ano dan isterinya, Bi Dede (56) sedang berada di kebun.
“Yang sedang berada di rumah waktu kejadian tadi hanya Neng Ani dan bayinya. Dua anaknya yang lain sedang main,” ujar Tuti.
Setelah berhasil menyelamatkan diri bersama bayinya dari ancaman kebakaran, oleh warga Neng Ani sembari mengendong bayinya diantar ke rumah Mak Kayah, adiknya Mang Ano.
Kini, Neng Ani dan bayinya diungsikan ke rumah bibinya tersebut. Rumah Mak Kayah berada di RT yang sama, hanya dibatasi jalan dengan rumah Mang Ano.
“Rumah Mang Ano sama rumah Mak Kayah, berseberangan, hanya dibatasi jalan,” katanya.
Baca juga: Bayi 8 Bulan Wafat dalam Kecelakaan Maut Tol Cipali, Sang Ayah Video Call Istri 1 Jam Sebelumnya
Seperti yang diberitakan sebelumnya, rumah Mang Ano (60) di Blok Tangkolo Rt 09 RW 11 Desa Pawindan Ciamis dilalap si jago merah, Jumat (24/9) sekitar pukul 13.15. Api diduga berasal dari nyala tungku di dapur yang lupa dipadamkan.
Api dari tungku tersebut kemudian merembet ke dinding dan atap dapur. Kobaran api kemudian merembet ke bagian belakang rumah.
Warga yang berdatangan tidak hanya menyelamatkan harta benda milik korban tetapi juga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Kobaran api berhasil dipadamkan setelah mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.10, tetapi bagian dapur rumah korban ludes dengan segala isinya. Api juga melalap bagian belakang rumah korban.
Menurut Kepala UPTD Damkar Satpol PP Ciamis, Wawan, kerugian materi akibat kobaran api melalap rumah Mang Ano tersebut diperkirakan mencapai Rp 25 juta. Dan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka pada kejadian tersebut.
Nyaris Jadi Korban
Rumah permanen yang dihuni Mang Ano (60) di Blok Tangkolo Dusun Ranca Utama Rt 09 RW 11 Desa Pawindan Ciamis dilalap Si jago merah Jumat (24/9) pukul 13.15.
Api diduga berasal dari bara tungku yang lupa dimatikan. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
“Waktu kejadian, Mang Ano nya sedang tidak di rumah. Yang ada hanya anaknya Mang Ano yang baru melahirkan seminggu lalu,” ujar Dadan, tokoh pemuda setempat kepada Tribun Jumat (24/9) sore.
Warga menyaksikan kobaran api sudah berada di bagian atas atap dapur.

Meski rumahnya permanen, namun bagian dapur rumah korban menurut Dadan merupakan bangunan semi permanen, dari kayu dan berdinding bilik.
Api yang diduga berasal dari bara di tungku yang lupa dimatikan, kemudian merembet ke dinding dapur. Merembet ke arah tengah rumah.
Warga yang berdatangan ke lokasi tidak hanya membantu memadamkan kobaran api, juga membantu menyelamatkan anaknya Mang Ano dan bayinya yang masih berusia 7 hari.
Penyelamatan bayi yang baru lahir 7 hari pun berjalan dramatis, lantaran sang ibu masih tertatih untuk berjalan karena baru melahirkan.
Sehingga upaya penyelamatan bayi yang baru lahir 7 hari ini dibantu warga.
Baca juga: Bayi 8 Bulan Wafat dalam Kecelakaan Maut Tol Cipali, Sang Ayah Video Call Istri 1 Jam Sebelumnya
Anak Mang Ano dan bayinya dibantu warga keluar rumah di saat api berkobar di arah dapur.
Serta menyelamatkan harta benda milik korban.
“Anak Mang Ano dan bayinya selamat,” katanya.
Beruntung mobil pemadam kebakaran menurut Dadan cepat datang ke lokasi, sehingga kobaran api berhasil dipadamkan.
“Api hanya membakar bagian dapur hingga tengah rumah. Dapurnya ludes. Sementara kamar dan bagian depan rumah selamat,” ujar Dadan yang juga Ketua Fortes Cikawung Pawindan tersebut.
Untuk sementara Mang Ano, tidak mengungsi, tetap mengisi kamar depan yang masih utuh.
“Kalau anaknya Mang Ano serta bayinya mengungsi dulu ke rumah saudaranya masih di Blok Tangkolo,” katanya.
Menurut Kepala UPTD Damkar Satpol PP Ciamis, Wawan kepada Tribun, kobaran api yang melalap bagian tengah rumah dan dapur rumah Mang Ano di Dusun Ranca Utama Pawindan Ciamis tersebut berasal dari bara tungku api di dapur yang lupa dipadamkan.
Baca juga: Tukang Cilok Kaget Istrinya Lahirkan Bayi Kembar Tiga, Sempat Buka Donasi untuk Kebutuhan Bayinya
“Pemilik rumah saat meninggalkan rumah lupa mematikan api tungku di dapur yang masih menyala. Api dari tungku tersebut kemudian menyala dan merambat ke bagian atap,” ujar Wawan.
Setelah menerima laporan, 6 orang petugas dari UPTD Damkar langsung menuju lokasi dengan menggunakan mobil pancar Z 992 V dan 1 mobil tangki pensuplay air Z 8450 T.
Bersama warga, kobaran api berhasil dipadamkan dan sekitar pukul 14.10, kondisinya dinyatakan sudah aman.
Kobaran api hanya sempat meludeskan bagian dapur dan bagian belakang serta tengah rumah. Penghuni selamat. Dan api tidak merembet ke rumah lainya di lingkungan yang sama.
Menurut Wawan, kerugian materi diperkirakan mencapai Rp 25 juta.
Meski sekarang sudah musim hujan, Wawan mengingatkan warga untuk mewaspadai ancaman kebakaran mengingat beberapa hari terakhir telah terjadi beberapa kali kebakaran di Ciamis.
Termasuk Jumat (24/9) siang sekitar pukul 10.30 pengunjung Pasar Ciamis dikagetkan dengan terbakarnya rentangan kabel telepon di depan Gardu Induk PLN Ciamis yang berada di seberang Pasar Manis Ciamis tersebut.
Baca juga: Suami Istri Meninggal karena Terpapar Covid-19, Tinggalkan 4 Anak dan Bayi yang Baru Dilahirkan