Konflik Afghanistan

Saksi Mata Korban Ledakan Bom yang Tewaskan 13 Tentara AS di Bandara Kabul Sebut Seperti Hari Kiamat

Ledakan bom kembar itu benar-benar membuat warga yang ingin selamat, malah mendapat musibah besar, bahkan ada yang menyebutnya seperti kiamat.

Editor: dedy herdiana
Wakil KOHSAR / AFP
Staf medis membawa seorang pria yang terluka ke rumah sakit dengan ambulans setelah dua ledakan kuat, yang menewaskan sedikitnya enam orang, terjadi di luar bandara di Kabul pada 26 Agustus 2021. 

TRIBUNCIREBON.COM – Dua ledakan hebat di dekat Bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021) menewaskan 60 warga Afghanistan 

Tidak hanya warga Afghanistan ledakan hebat itu juga menewaskan 13 tentara Amerika (AS).

Laporan Associated Press, berdasarkan informasi dari pejabat Afghanistan yang tidak ingin disebutkan mengatakan, selain 60 warga Afghanistan yang tewas, 143 lainnya dilaporkan luka-luka.

Ledakan bom kembar itu benar-benar membuat warga yang tadinya ingin pergi meninggalkan Afghanistan dengan selamat, malah mendapat musibah besar, bahkan ada yang menyebutnya seperti kiamat.

Baca juga: Jenderal Tentara Afghanistan Ini Sebut Tokoh Dunia Donald Trump, Biden, dan Ashraf Ghani Pengkhianat

Inilah kesaksian mantan karyawan kelompok pembangunan internasional yang menggunakan visa imigran khusus AS untuk bisa pergi dari Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.

Meski evakuasi Amerika Serikat tinggal beberapa hari, ia tetap berharap visanya mampu membuatnya diangkut pesawat udara Amerika Serikat di hari-hari akhir pasukan

Ia sendiri sudah sekitar 10 jam berada di dekat Gerbang Biara Bandara di Kabul.

Baca juga: Biden Bersumpah Memburu Pengebom di Luar Bandara Kabul, ISIS-Khorasan Klaim Bertanggung Jawab

Baca juga: AS, Inggris, dan Australia Ingatkan Warga Jauhi Bandara Kabul, Khawatir Serangan Teroris

Meski AS, Inggris, Australia telah mengingatkan warga agar menjauhi gerbang ini karena ancaman teroris, ia tetap bertahan.

Nahas, sekitar pukul 17.00 waktu setempat, sebuah ledakan kuat membuatnya syok.

"Seolah-olah seseorang menarik tanah dari bawah kaki saya; untuk sesaat saya pikir gendang telinga saya pecah, dan saya kehilangan indra pendengaran saya," kata pria itu.

"Saya melihat tubuh dan potongan tubuh beterbangan di udara, seperti angin puting beliung membawa kantong plastik... ke udara. Saya melihat tubuh, bagian tubuh, pria, wanita dan anak-anak tua dan terluka berserakan di lokasi ledakan,” ujarnya.

Tak pernah terbayangkan ketakutan yang dirasakannya saat itu.

Baca juga: AS Sebut Afiliasi ISIS Akan Serang Bandara Kabul Saat Penarikan NATO

Baca juga: Direktur CIA Diam-diam Bertemu Pemimpin Taliban di Kabul, Mungkin Bahas Penarikan Pasukan AS

"Tidak mungkin melihat kiamat dalam kehidupan ini, tetapi hari ini, saya melihat hari kiamat, saya menyaksikannya dengan mata kepala sendiri,” katanya, seperti dilansir dari The Straits Times.

Pria itu tidak ingin disebutkan namanya.

Banyak yang terkait dengan pemerintah yang didukung Barat dan kelompok masyarakat sipil yang tumbuh di sekitarnya takut akan pembalasan dari Taliban yang kini menguasai Afghanistan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved