Abah Sarji Meninggal Dunia

Abah Sarji Wafat di Usia 102 Tahun, Disebut-sebut Panjang Umur karena Punya Ilmu Batara Karang

Namun masalahnya, lanjut Irfan, lahan tempat tinggal Abah Sarji di kawasn TPU itu merupakan tanah wakaf.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
TribunCirebon.com/Ahmad Ripai
Abah Sarji, warga Desa Lengkong Kecamatan Garawangi berusia 102 tahun tinggal di saung kawasan TPU desa setempat. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Sesepuh di Kabupaten Kuningan, Abah Sarji meninggal dunia di usia 102 tahun.

Adapun Abah Sarji yang adalah penggemar berat Persib Bandung di Jawa Barat itu meninggal dunia pada usia 102 tahun.

Adapun, Abah Sarji meninggal dunia karena tidak nafsu makan selama lebih sepekan terakhir.

Sebelumnya Abah Sarji disebut-sebut susah mati karena punya ilmu Batara Karang.

Hal itu disampaikan langsung oleh sang istri Juinah (74) beberapa waktu lalu.

Apakah Abah Sarji punya ilmu Batara Karang yang konon katanya bikin susah mati?

Istri Abah Sarji, Juinah (74) membongkar rahasia kekuatan Abah. Saat ditemui di saung Abah Sarji di lokasi Tempat Pemakaman Umum desa setempat, Juinah menceritakan perihal ilmu kanuragan yang pernah dipelajari Abah sehingga bisa punya kekuatan fisik dan dikarunia usia panjang.

"Abah ini dulu punya amalan yang telah bersatu dalam jiwa raganya. Amalan itu kaya  Ajian Perkasa," ungkap Juinah, Jum'at (26/3/2021).

Juinah mengatakan awal diketahuinya Abah Sarji memiliki ajian perkasa itu telah dibuktikan dengan beberapa cara untuk mengobati alias mengusir ajian yang menempal pada tubuh Abah Sarji.

"Makanya Abah panjang umur itu punya amalan aji perkasa.

Suatu ketika pernah dilakukan upacara menetralkan atau membuang dengan cara memandikan Abah ini menggunakan air beras ketan item dan persyaratan lainnya pun pernah dicoba. Namun usaha itu tidak berhasil malah bisa lihat langsung kondisi kesehatan Abah Sarji," ungkapnya.

Kehebatan serta ketangguhan Abah Sarji, kata Mak Juinah, sewaktu muda bawa barang dengan berat satu kuintal itu sudah terbiasa.

Selain itu, Abah Sarji sebagai petani desa juga kuat menggarap luas lahan persawahan milik orang.

"Dulu banyak orang nyuruh garap sawah dan itu semua dilakukan Abah Sarji. Bawa gabah satu kuintal itu mah sambil lari," ungkapnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved