Frustasi PPKM Darurat Diperpanjang, Pengelola Wisata di Majalengka Kibarkan Bendera Putih

Aksi protes tersebut, dilakukan dengan cara mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah dan frustasi.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Petugas Pengelola Objek Wisata Bukit Sanghiyang Dora di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka mengibarkan bendera putih sebagai tanda frustasi terkait kebijakan PPKM Darurat yang diperpanjang. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Buntut pemberlakuan PPKM Darurat diperpanjang, berdampak pada berlanjutnya masa penutupan objek wisata di seluruh daerah.

Di Majalengka, pengelola objek wisata melakukan aksi protes terkait diperpanjangnya kebijakan tersebut.

Aksi protes tersebut, dilakukan dengan cara mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah dan frustasi.

Salah satunya dilakukan pengelola objek wisata Bukit Sanghiyang Dora yang berada di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.

Pantauan Tribun, pengelola objek wisata tersebut memasang bendera putih di akses pintu masuk.

Petugas Pengelola Objek Wisata Bukit Sanghiyang Dora di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka mengibarkan bendera putih sebagai tanda frustasi terkait kebijakan PPKM Darurat yang diperpanjang.
Petugas Pengelola Objek Wisata Bukit Sanghiyang Dora di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka mengibarkan bendera putih sebagai tanda frustasi terkait kebijakan PPKM Darurat yang diperpanjang. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Mereka mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah, menyusul PPKM diperpanjang oleh pemerintah.

Ketua Pengelola Bukit Sanghiyang Dora, Ahmad Sodikin mengatakan, sejatinya objek wisata yang dikelolanya itu masih dalam tahap pengembangan.

Namun, dengan terus diperpanjangnya kebijakan pemerintah terkait penutupan objek wisata, hal itu justru mematikan pengembangan tersebut.

Tak hanya dari segi pendapatan, upaya pengenalan wisata yang menawarkan bukit dengan pemandangan menakjubkan itu seakan sia-sia.

"Dasarnya begini, ketika objek wisata yang sedang dalam tahap pengembangan ini dimatikan dengan adanya kebijakan penutupan objek wisata, kita frustasi," ujar Ahmad kepada Tribun di lokasi, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Senangnya Pedagang Seblak di Majalengka Ini Sekarang Boleh Layani Pembeli Makan di Tempat

Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini juga kesulitan untuk membayar upah kepada para karyawan.

Bahkan, ada sejumlah karyawannya yang terpaksa mengundurkan diri karena upah yang tak menentu dari pihak pengelola.

"Masalahnya apa, kita punya karyawan, selagi ditutup dan tidak ada pemasukan, menggaji karyawan dari mana. Bahkan, ada beberapa karyawan yang mengundurkan diri dengan makin turunnya pendapatan buntut ditutupnya objek wisata," ucapnya.

Oleh karena itu, pengibaran bendera putih menjadi simbol bahwa pihaknya merasa frustasi dan menyerah.

Jika ini terus dibiarkan, pihaknya memprediksi seluruh objek wisata di Indonesia khususnya di Majalengka akan bernasib sama.

"Selama PPKM ini kami tutup total. Sementara, perawatan terus berjalan dengan biaya tidak sedikit. Jika normal, jumlah pengunjung rata-rata mencapai 300 orang, namun kali ini jelas tidak ada sama sekali," jelas dia.

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang, Jumlah RT Zona Merah di Majalengka Masih Banyak, Ini Daftarnya

Kendati demikian, Ahmad mengaku masih ada yang bisa dibanggakan dari para karyawannya yang masih bertahan di masa situasi sulit seperti sekarang ini.

Yakni, memiliki jiwa sosial tinggi untuk sama-sama terus berjuang mengembangkan objek wisata yang baru dirintis selama 1 tahun ini.

"Alhamdulilah-nya, bagi karyawan yang masih bertahan di dalam situasi sulit ini memiliki jiwa sosial tinggi. Bahkan, ada yang tidak perlu dibayar dan malah mengeluarkan biaya pribadi untuk perawatan."

"Harapan ke depan, silakan pemberlakuan PPKM Darurat tetap berjalan. Namun objek wisata dibiarkan buka. Terkait penerapan protokol kesehatan, kami sebagai pengelola wisata siap melakukan itu," katanya.

Di Bukit Sanghiyang Dora sendiri, para pengunjung bisa menikmati pemandangan alam perbukitan yang masih asri dan sejuk.

Selain itu, para wisatawan juga dapat mendirikan tenda untuk melakukan aktivitas berkemah di sana.

Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Begini Nasib Terasering Panyaweuyan dan Lawang Saketeng di Majalengka

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved