Depresi PKKM Darurat? Pedagang Kelontongan di Jakarta Akhiri Hidup di Kampung Sambil Live di Medsos
Andi (30) yang beralamat di Desa Simpayjaya, Kecamatan Karangkancana, Kuningan Jawa Barat. Nekat mengakhiri hidupnya di kamar rumah orangtuanya
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Andi (30) yang beralamat di Desa Simpayjaya, Kecamatan Karangkancana, Kuningan Jawa Barat. Nekat mengakhiri hidupnya di kamar rumah orangtuanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribuncirebon.com, korban merupakan pedagang kelontongan di Jakarta ini mengalami depresi akibat kebijakan PPKM Darurat hingga sekarang.
"Iya menurut Ibu korban, anaknya meninggal tak wajar ini akibat depresi dampak PPKM," kata Kepala Desa Simpayjaya, Iman Suparman saat dihubungi ponselnya tadi, Sabtu (24/7/2021).
Baca juga: Selebgram asal Aceh, Herlin Kenza Jadi Tersangka Usai Diperiksa 8 Jam, Terkait Kasus Kerumunan PPKM
Kabar lain menyebut bahwa tindakan nekat tersebut dilakukan setelah membuka aplikasi siaran langsung di sosial media.
"Iya, informasi saya terima. Di dalam kamar korban itu ada hape sedang live. Katanya di bigo live gak di aplikasi pak?" ujarnya.
Kapolsek Ciwaru Iptu Nurjani melalui Aipda Ramdan dan Bripka Uju Saepudin serta Brigpol Nana Kustan membenarkan adanya kejadian yang meregang nyawa warga tersebut.
"Iya ada korban gandir, tapi petugas dari Tim Inafis juga turun melakukan pemeriksaan jasad korban dan itu murni gandir," kata Aipda Ramdan tadi.
Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang, Begini Nasib Terasering Panyaweuyan dan Lawang Saketeng di Majalengka
Pernyataan serupa diperkuat Kasar Reskrim Polres Kuningan, AKP Danu Raditya Atmaja mengemuka berdasarkan sebab kejadian itu muncul sekitar pada hari jumat, tanggal 23 juli 2021 atau sekira pukul 23:00 WIB telah terjadi meninggal tak wajar dengan mengunakan kain sarung warna hitam, di duga seorang anak laki laki di Desa Simpayjaya.
"Kronologis kejadian, korban atau anak dari ibu Sutinah sebelumnya sekira jam 11:00 wib sudah memasuki kamar tidur untuk istirahat.
Kemudian, pada pukul 23:00 WIB, Ibunya memanggil dan mengetuk pintu untuk menawarkan makan, tapi dari dalam kamar tidak menyahut atau tak menjawab. Rasa penasaran dan melihat dari jendela kamar korban dalam posisi gantung diri yang terikat oleh sarung di kusen pintu kamar tidur," ujarnya.
Selanjutnya, kata Kasatt Reskrim mengatakan seusai melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ciwaru dan stelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Inafis Polres Kuningan.
"Tubuh korban sedikit berbekas merah pada bagian leher akibat jeratan kain sarung yang digunakan korban untuk meninggal tak wajar dan tidak terdapat tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kemudian korban diserahkan ke pihak keluarga dan pihak keluarga telah menerima akibat kematian korban," ujarnya. (*)