Mata Air Pantan Warisan Belanda Hadiah buat Ratu Wilhelmina Ada di Majalengka, Airnya Jernih & Sejuk

Nama Majalengka makin ramai diperbincangkan saat Bandara Internasional Jawa Barat resmi beroperasi.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Potret Mata Air Pantan di Dusun Cigowong, Desa Ganeas, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang mana konon bekas peninggalan Belanda, Sabtu (10/7/2021). 

Dengan akses jalan setapak menyusuri saluran irigasi.

Di lokasi mata air, pengunjung dimanjakan dengan nuansa asri khas pedesaan.

Banyak pohon dan suara gemericik air menambah suasana sejuk makin terasa.

Ada bangunan menyerupai kolam di mata air tersebut.

Dari kolam itulah mata air keluar.

Air mata air peninggalan Belanda ini sangat jernih, 

Bahkan saking jernihnya dari kejauhan warna air tampak kehitam-hitaman.

Kedalaman genangan air diperkirakan hanya sekitar satu meter dengan luas kolam hanya sekitar 3×4 meter.

Tapi sensasi kesejukannya sudah dapat dirasakan.

Namun, karena memang belum pernah ada perbaikan, kesan angker pun kerap dirasakan oleh pengunjung ketika berada di mata air tersebut.

Menurut Kepala Blok Legasari Kulon, Bambang Sugiyono sutejo bahwa sumber mata air Pantan itu dulunya sebuah sungai.

Kemudian, pada era penjajahan Belanda dibuat sebuah kolam dan bangunan peristirahatan yang kini telah jebol dialiri air.

"Kata orang tua dari masa penjajahan Belanda dibuatnya. Dulunya itu walungan (sungai) kemudian dibangun," ujar Bambang, Sabtu (10/7/2021).

Diceritakan dia, aliran mata air itu diduga kuat berasal dari Situ Sangiang yang berada di Kecamatan Banjaran.

Namun, jika diukur saat ini, jarak antara situ Sangiang dengan mata air Pantan cukup jauh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved