BANYAK Cerita Mistis di Mata Air Pantan Mulai Suara Tangisan, Kesurupan, Hingga Ditunggui Ular Besar

Karena sudah berpuluh-puluh tahun, kini banyak terdengar tentang adanya cerita mistis terkait mata air Pantan yang berkembang di masyarakat.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Potret Mata Air Pantan di Dusun Cigowong, Desa Ganeas, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang mana konon bekas peninggalan Belanda, Sabtu (10/7/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Keberadaan mata air Pantan yang berada di Dusun Cigowong, Desa Ganeas, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat merupakan peninggalan sejarah masa penjajahan Belanda.

Mata air yang tidak pernah surut itu konon sudah ada sejak tahun 1930-an, atau pada era R.M.A Suriatanudibrata (1922-1944).

R.M.A Suriatanudibrata sendiri merupakan Bupati Majalengka pada waktu itu.

Baca juga: Mata Air Pantan Warisan Belanda Hadiah buat Ratu Wilhelmina Ada di Majalengka, Airnya Jernih & Sejuk

Potret Mata Air Pantan di Dusun Cigowong, Desa Ganeas, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang mana konon bekas peninggalan Belanda, Sabtu (10/7/2021).
Potret Mata Air Pantan di Dusun Cigowong, Desa Ganeas, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang mana konon bekas peninggalan Belanda, Sabtu (10/7/2021). (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Karena sudah berpuluh-puluh tahun, kini banyak terdengar tentang adanya cerita mitos atau magis terkait mata air Pantan yang berkembang di masyarakat.

Mulai dari adanya warga yang kesurupan, airnya dipercaya bisa menyembuhkan penyakit bahkan ada ular besar yang menunggu mata air tersebut.

Kepala Blok Legasari Kulon, Bambang Sugiyono sutejo mengatakan, cerita adanya sekelompok warga kesurupan pernah terjadi di sumber mata air Pantan.

Saat itu, ada sekelompok anak muda berjumlah 11 orang mencoba bermalam di area mata air dengan mendirikan tenda.

Namun, bukan cerita yang menarik yang didapat, justru beberapa di antaranya diketahui kesurupan oleh makhluk tak kasat mata.

"Lalu kami warga di sini membantu para anak muda tersebut. Untungnya, tidak ada korban jiwa, karena semuanya bisa diselamatkan," ujar Bambang, Sabtu (10/7/2021).

Adanya warga yang kesurupan sendiri, jelas Bambang, dikarenakan saat dibangun pada zaman Belanda suka menggunakan tumbal.

Saat itu, banyak warga yang kehilangan anggota keluarganya akibat tumbal tersebut.

"Ini saya dengar sendiri dari orang tua saya. Saya juga pernah lagi ngeliwet di sana ada suara orang nangis di dalam bangunan itu," ucapnya.

Baca juga: Objek Wisata dan Perbatasan di Indramayu Dijaga Polisi, Mulai Hari Ini PPKM Darurat Diterapkan 

Selain kerap memunculkan kesan horornya, mata air Pantan juga konon ada penunggunya, yakni seekor ular berukuran besar.

Namun, ular tersebut tak pernah mengganggu warga sekitar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved