Kasus Kematian Tinggi, BPBD Majalengka Bakal Rekrut Relawan Pemulasaraan Jenazah Covid-19
BPBD Kabupaten Majalengka bakal merekrut relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 dalam waktu dekat ini.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka bakal merekrut relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 dalam waktu dekat ini.
Hal itu disebabkan kasus kematian Covid-19 di kota angin ini mengalami lonjakan cukup siginifikan.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Majalengka, Indrayanto mengatakan pihaknya saat ini memiliki puluhan petugas untuk melakukan pemulasaraan dan pemakaman jenazah Covid-19.
Baca juga: UPDATE: 15 Daerah di Jabar Zona Merah, Termasuk 4 Kota yang Baru Masuk, Berikut Nama Daerahnya
Namun, jumlahnya masih terbilang kurang lantaran kasus kematian akhir-akhir ini lebih banyak dari biasanya.
"Kami saat ini memiliki 45 petugas pusdalops BPBD, 4 Satpol PP dan 60 Tagana yang biasa melakukan pemulasaraan jenazah secara bergantian, tapi itu kurang," ujar Indra kepada Tribun, Kamis (8/7/2021).
Terutama, jelas dia, petugas yang berada di kecamatan wilayah selatan atau daerah pegunungan.
Selama ini, pihaknya merasa kerepotan jika ada kasus kematian dari berbagai kecamatan yang tersebar di Utara, Majalengka Kota maupun di Selatan.
"Sedang dipersiapkan untuk merekrut relawan pemulasaraan dan pemakaman dari kecamatan yang jauh (Selatan)," ucapnya.
Baca juga: Nakes Mau Jemput Warga yang Positif Covid-19, Eh Malah Diancam Pakai Parang
Pihaknya tak menampik, kasus kematian Covid-19 yang terjadi selama ini dikarenakan banyaknya warga yang menjalani isolasi mandiri.
Sementara, beberapa rumah sakit rujukan pasien Covid-19 tak lagi bisa menampung karena penuh.
"Karena banyak yg meninggal sedang isolasi di rumah, sementara rumah sakit penuh," jelas dia.
Nantinya, pihaknya akan merekrut relawan dari setiap kecamatan di wilayah Selatan.
Ada sekitar 6 hingga 8 orang yang akan direkrut per kecamatan.
"Dari kecamatan yang jauh dulu, sekitar 6-8 orang per kecamatan," katanya.