Puluhan Santri Majalengka Positif Covid
9 Bulan Tak Dihuni, Gedung Isolasi Pasien Covid-19 Majalengka Akhirnya Ditempati Puluhan Santri
Adanya puluhan santri Pondok Pesantren Al-Quraniyyah di Kecamatan/Kabupaten Majalengka yang terpapar Covid-19 menjadi pukulan telak bagi pemda
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Masing-masing kamar memiliki luas 5x4 meter dan akan diisi oleh dua pasien.
Pengelola Gedung SKB menyediakan berbagai fasilitas penunjang bagi para pasien Covid-19.
Di antaranya, tempat tidur, kamar mandi dalam dan AC.
Mereka juga bisa berjemur di depan gedung, lantaran halaman gedung tersebut dibilang luas.
Dipilihnya Gedung SKB, karena dianggap jauh ke pemukiman di belakang kantor BKPSDM sehingga tempat dianggap cukup representatif untuk isolasi.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 38 santri pondok pesantren Al-Quraniyyah Majalengka, Jawa Barat terpapar Covid-19.
Diduga terpaparnya para santri di ponpes yang berada di Kelurahan Majalengka Wetan itu buntut dari mereka yang pada pulang kampung.
Bupati Majalengka, Karna Sobahi membenarkan informasi tersebut.
Baca juga: Keterisian Tempat Tidur di RS Indramayu Nyaris 90 Persen, Satgas Minta Masyarakat Patuhi Prokes
Saat ini, mereka sudah diisolasi di tempat-tempat yang telah disediakan.
"Ada yang isolasi di ponpes nya, ada yang di Gedung SKB dan ada juga yang di tempat lain," ujar Karna Sobahi saat ditemui di salah satu hotel di Majalengka, Selasa (15/6/2021).
Karna Sobahi menjelaskan, kejadian itu bermula saat para santri pulang kampung di momen libur lebaran.
Baca juga: Duh, Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 di RSUD Majalengka Penuh, Tujuh Pasien Terpaksa Antre di IGD
Saat kembali ke pesantren, mereka menjalani tes swab terlebih dahulu dan diketahui 38 santri positif Covid-19.
"Ini yang bahaya, lonjakan kasus paska momen mudik. Kami akan kembali perketat di sejumlah sektor kembali," ucapnya.
Pihaknya meminta, lembaga terkait dalam hal ini pesantren yang bersangkutan ikut bertanggung jawab untuk bersama-sama ikut mencegah bertambahnya orang bergejala Covid-19 di lingkungan pesantren.
Jangan sampai, pemerintah yang terus disalahkan dengan adanya klaster pesantren tersebut.
"Kami minta lembaga pesantren ikut bertanggung jawab. Kami sudah instruksikan para santri untuk isolasi di SKB," jelas dia.