Puluhan Santri Majalengka Positif Covid

9 Bulan Tak Dihuni, Gedung Isolasi Pasien Covid-19 Majalengka Akhirnya Ditempati Puluhan Santri 

Adanya puluhan santri Pondok Pesantren Al-Quraniyyah di Kecamatan/Kabupaten Majalengka yang terpapar Covid-19 menjadi pukulan telak bagi pemda

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Gedung SKB yang berada samping Kantor BKPSDM Majalengka menjadi tempat isolasi mandiri bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Adanya puluhan santri Pondok Pesantren Al-Quraniyyah di Kecamatan/Kabupaten Majalengka yang terpapar Covid-19 menjadi pukulan telak bagi pemerintah daerah.

Bagaimana tidak, selain menambah daftar pasien Covid-19 di Majalengka, puluhan santri itu kini harus menjalani isolasi mandiri.

Pemerintah sudah menyiapkan Gedung SKB yang berada di sebelah Gedung BKPSDM Majalengka untuk dijadikan tempat isolasi mandiri.

Baca juga: Begini Awal Mula Puluhan Santri di Ponpes Al-Quraniyyah Majalengka Terpapar Covid-19

Baca juga: BREAKING NEWS: 38 Santri Ponpes Al-Quraniyyah Majalengka Positif Covid-19, Imbas Pulang Kampung

Gedung SKB sendiri sejatinya sudah menjadi tempat rujukan bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 untuk menjalani isolasi.

Namun, sejak 9 bulan sejak penunjukan gedung tersebut, baru kali ini akhirnya digunakan.

"Ya, kami gunakan Gedung SKB sebagai tempat isolasi mandiri bagi para santri itu," ujar Bupati Majalengka, Karna Sobahi saat ditemui di salah satu hotel di Majalengka, Selasa (15/6/2021).

Sebanyak 21 santri yang terdiri dari santri perempuan akan menempati gedung yang berkapasitas 22 tempat tidur tersebut.

Sementara, santri laki-laki yang berjumlah 10 orang akan menempati ruang kelas di ponpes di mana tempat mereka mencari ilmu.

"Jadi yang terpapar 38 orang. Sisanya menjalani isolasi mandiri di tempat lain," ucapnya.

Gedung SKB sendiri berada di dekat lapangan GGM Majalengka atau di samping Kantor BKPSDM.

Ketika memasuki halaman gedung, suasana kesunyian begitu terasa.

Ruang isolasi untuk para pasien berada di halaman belakang dengan tata letak kamar berdiri sejajar.

Ada dua bangunan yang tersedia, bangunan pertama tersedia 12 kamar.

Bangunan kedua, tersedia 8 kamar.

Masing-masing kamar memiliki luas 5x4 meter dan akan diisi oleh dua pasien.

Pengelola Gedung SKB menyediakan berbagai fasilitas penunjang bagi para pasien Covid-19.

Di antaranya, tempat tidur, kamar mandi dalam dan AC.

Mereka juga bisa berjemur di depan gedung, lantaran halaman gedung tersebut dibilang luas.

Dipilihnya Gedung SKB, karena dianggap jauh ke pemukiman di belakang kantor BKPSDM sehingga tempat dianggap cukup representatif untuk isolasi.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 38 santri pondok pesantren Al-Quraniyyah Majalengka, Jawa Barat terpapar Covid-19.

Diduga terpaparnya para santri di ponpes yang berada di Kelurahan Majalengka Wetan itu buntut dari mereka yang pada pulang kampung.

Bupati Majalengka, Karna Sobahi membenarkan informasi tersebut.

Baca juga: Keterisian Tempat Tidur di RS Indramayu Nyaris 90 Persen, Satgas Minta Masyarakat Patuhi Prokes

Saat ini, mereka sudah diisolasi di tempat-tempat yang telah disediakan.

"Ada yang isolasi di ponpes nya, ada yang di Gedung SKB dan ada juga yang di tempat lain," ujar Karna Sobahi saat ditemui di salah satu hotel di Majalengka, Selasa (15/6/2021).

Karna Sobahi menjelaskan, kejadian itu bermula saat para santri pulang kampung di momen libur lebaran.

Baca juga: Duh, Tempat Tidur untuk Pasien Covid-19 di RSUD Majalengka Penuh, Tujuh Pasien Terpaksa Antre di IGD

Saat kembali ke pesantren, mereka menjalani tes swab terlebih dahulu dan diketahui 38 santri positif Covid-19.

"Ini yang bahaya, lonjakan kasus paska momen mudik. Kami akan kembali perketat di sejumlah sektor kembali," ucapnya.

Pihaknya meminta, lembaga terkait dalam hal ini pesantren yang bersangkutan ikut bertanggung jawab untuk bersama-sama ikut mencegah bertambahnya orang bergejala Covid-19 di lingkungan pesantren.

Jangan sampai, pemerintah yang terus disalahkan dengan adanya klaster pesantren tersebut.

"Kami minta lembaga pesantren ikut bertanggung jawab. Kami sudah instruksikan para santri untuk isolasi di SKB," jelas dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved