Aksi Demo Seniman di Indramayu
Hajatan di Indramayu Tak Dibolehkan Akibat Covid-19, Dalang Ini Jual Motor Agar Dapur Tetap Ngebul
Sudah setahun lebih mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Larangan hajatan yang diberlakukan pemerintah daerah sangat dirasakan oleh para pelaku seni di Kabupaten Indramayu.
//
Sudah setahun lebih mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Salah satunya yang dialami oleh Rusmanto, Dalang Wayang Kulit Langen Kusuma Putra Indramayu.
Gelar juara yang ia dapat dari setiap festival yang diikutinya, tidak mampu membuat Rusmanto bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Ia pun pada hari ini, bersama ribuan seniman lainnya turun ke jalan untuk berdemo. Mereka menuntut agar hajatan bisa diizinkan oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Pemkab Indramayu Janji kepada Para Seniman, Perbolehkan Lagi Acara Hajatan, Siap Revisi Regulasi
"Berdampak sekali, banyak pagelaran dibatal-batalkan, banyak yang sudah manggung terus dibubarkan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (28/5/2021).
Rusmanto mengatakan, untuk bertahan hidup, ia mengaku bahkan harus gali lubang tutup lubang dengan berhutang ke sana ke sini.
Selain itu, Rusmanto bahkan harus menjual sejumlah barang. Salah satunya sepeda motor miliknya untuk kebutuhan makan ketiga anak dan istri.
"Pernah jual motor juga sudah satu, uangnya untuk makan," ujar dia.
Baca juga: Breaking News: Ribuan Seniman di Indramayu Demo di Pendopo, Minta Acara Hajatan Diperbolehkan Lagi
Seusai didemo, pemerintah daerah pun berjanji akan mengizinkan hajatan boleh kembali digelar.
Dengan catatan, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat.
"Yang diinginkan semuanya akan kami akomodir dan secepat mungkin kami akan merubah regulasi paling lambat hari Rabu," ujar Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Asda II) Kabupaten Indramayu, Maman Kostaman.
Ribuan Seniman Demo