Ini Pesan Terakhir Bidan Imas yang Tewas Ditusuk Suaminya Sendiri, Sahabat Terima Pesan Tak Biasa
Sebanyak 30 pegawai Puskemas Jamali Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, menggelar doa yasinan untuk almarhumah Imas Mulyani (40).
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Sebanyak 30 pegawai Puskemas Jamali Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, menggelar doa yasinan untuk almarhumah Imas Mulyani (40).
Kepala Puskesmas Jamali Kecamatan Mande, Euis Ratna Juita, mengatakan doa yasinan digelar di aula Puskesmas Jamali, untuk mendoakan almarhumah bidan dibunuh suaminya sendiri.
"Kemarin libur, jadi hari ini kami baru bisa berkumpul, doa ini kami gelar untuk almarhumah Imas Mulyani, tentu kami sebagai rekan sejawat akan mendoakan yang terbaik untuk almarhumah," ujar Euis di Puskesmas Jamali Mande, Kamis (27/5/2021).
Baca juga: Sebelum Menusuk Istrinya, Suami Bidan Imas Sempat Ancam akan Membunuh Ibu Mertuanya dan Berbuat Ulah
Baca juga: Fakta Baru Bidan di Cianjur Tewas Ditikam Suami, Pelaku Ternyata Pernah Ancam Bunuh Ibu Mertua
Baca juga: DUKA CITA Mendalam Ratusan Warga Iringi Pemakaman Jenazah Bidan yang Tewas Ditusuk Suami di Cianjur
Euis mengatakan, Imas Mulyani sudah mengabdi diangkat menjadi PNS di Puskesmas Jamali selama tujuh tahun.
Euis mengatakan, rekan sejawat banyak yang merasa kehilangan sosok periang dari Imas Mulyani yang tewas ditusuk suaminya sendiri.
"Sobat karibnya Imas mengatakan ada pesan yang saat ini masih terngiang di telinganya, hal itu perihal uang arisan yang harus diberikan kepada ibunya," kata Euis.
Almarhumah tak seperti biasanya ber pesan kepada sobat karibnya untuk memberikan uang arisan kepada sang ibu.
"Iya pesan itu didengar agak berbeda oleh sobat karibnya," ujar Euis.
Baca juga: Ratusan Orang Antar Jenazah Bidan Imas Mulyani yang Tewas Ditusuk Suami ke TPU Jariyah
Baca juga: Pemakaman Jenazah Bidan Imas Dihadiri Ratusan Warga dan Antar hingga ke TPU Jariyah Cianjur
Sobat karibnya langsung bertanya kepada Imas, kenapa harus diberikan kepada sang ibu uang arisan tersebut.
"Saat itu semua tak ada yang mengetahuinya kenapa uang arisan tersebut harus diberikan kepada sang ibu," ujar Euis.
Euis pun tak akan mengira jika Imas salah seorang pegawai di tempatnya bekerja akan meninggal dunia begitu cepat.
"Semoga Khusnul khatimah, kami imbau pegawai yang tak doa Yasin di sini untuk mendoakan di rumah masing-masing," ujar Euis.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun di rumah duka, keluarga almarhumah menyebut memang Imas akan merencanakan memberikan kejutan untuk orangtuanya yang akan merayakan ulang tahun.