Cerita Mudik Jalan Kaki Ternyata Bohong, Keluarga Masitoh Sengaja Hidup di Jalan Demi Bisa Hidup

Masitoh mengakui, dirinya tak mudik dari Gombong ke Cangkuang, tapi ia dan suaminya sengaja melakukan perjalanan untuk menghidupi keluarganya itu.

Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Foto dari warganet yang sempat mengabadikan pasangan suami isteri, Dani dan Masitoh yang sedang beristirahat di sebuah SPBU di Kota Banjar Kamis (6/5). Pasangan suami isteri tersebut sembari membawa dua anaknya yang masih balita nekat berjalan kaki dari Gombong (Jateng) menuju Soreang Bandung. Pulang kampung karena di PHK di tempat ia bekerja di sebuah usaha konveksi rumahan di Gombong 

Menurutnya, dirinya melakukan perjalanan seperti itu sudah satu tahun.

"Setahun sebenarnya kami sudah keliling Jawa Tengah, Jawa Timur Jawa Bararat. Cuma tidak hanya sambil diam tapi sambil cari kerja. Tapi itu memang yang namannya cari kerja susah," katanya.

Masitoh memaparkan, selama satu tahun keliling Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, itu jalan kaki kalau ada yang kasih numpang kendaraan, ya numpang, ibarat jalan-jalan geratis.

Foto dari warganet yang sempat mengabadikan pasangan suami isteri, Dani dan Masitoh yang sedang beristirahat di sebuah SPBU di Kota Banjar Kamis (6/5). Pasangan suami isteri tersebut sembari membawa dua anaknya yang masih balita nekat berjalan kaki dari Gombong (Jateng) menuju Soreang Bandung. Pulang kampung karena di PHK di tempat ia bekerja di sebuah usaha konveksi rumahan di Gombong
Foto dari warganet yang sempat mengabadikan pasangan suami isteri, Dani dan Masitoh yang sedang beristirahat di sebuah SPBU di Kota Banjar Kamis (6/5). Pasangan suami isteri tersebut sembari membawa dua anaknya yang masih balita nekat berjalan kaki dari Gombong (Jateng) menuju Soreang Bandung. Pulang kampung karena di PHK di tempat ia bekerja di sebuah usaha konveksi rumahan di Gombong (Istimewa)

"Kalau tidur ada pom bensin, ya pom bensin, ada di mesjid kan di jawa tak dikunci," tuturnya.

Hal tersebut dilakukan, kata Masitoh, saat anaknya yang kecil berusia 4 bulan, dan sekarang sudah berusia 1,6 tahun. 

"Tinggal di mertua gak mungkin rumahnya kecil sempit, untuk kontrakan harus jalan hidup harus jalan, daripada mencuri, kan gitu kan," ujar Masitoh.

Masitoh mengatakan, dirinya masih warga Medan, namun kartu identitasnya hilang karena tasnya dicuri orang saat berada di Cimahi, begitu juga dengan kartu identitas suaminya.

"Semua tas saya diambil orang di Cimahi dipikir mereka apa ya, padahal cuma baju saya, suami, dan anak serta surat-surat itu KTP dan lainnya," tuturnya.

Masitoh mengaku, dirinya tberdomisili di Medan, Lubuk Pakam, Komplek Peteran.

Dengan adanya kejadian viral tersebut, kaka dan orang tuanya menjadi shook, bahkan kakaknya yang paling besar si Medan sampai darah tinggi.

"Setelah gak ada penyekatan lagi, insya Alloh kami balik ke Medan, mau ngurusin orang tua di sana," ucapnya.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Kuli Bangunan Mabes AD Pulang, Ternyata Tujuan KASAD Baik

Baca juga: Kisah Sedih Kakak Adik di Garut yang Berlebaran Tanpa Orang Tua, Bapak Ibunya Tewas di Septic Tank

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved