Wawancara Eksklusif

Wawancara Eksklusif Bupati Kuningan Acep Purnama: Belajar Tatap Muka Tak Akan Lama Keburu Liburan

Manajer Online TribunCirebon.com, Machmud Mubarok, melakukan wawancara eksklusif dengan Bupati Kuningan H Acep Purnama

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar/Adi Sasono
Manajer Online TribunCirebon.com, Machmud Mubarok (kanan), melakukan wawancara eksklusif dengan Bupati Kuningan H Acep Purnama, di Pendopo Kabupaten Kuningan, Selasa (30/3/2021). 

TRIBUNCIREBON.COM - Manajemen Tribun Jabar dan TribunCirebon.com bersilaturahmi dengan Bupati Kuningan, H Acep Purnama, di Pendopo Kabupaten Kuningan, Selasa (30/3/2021).

Pada kesempatan itu, Manajer Online TribunCirebon.com, Machmud Mubarok, melakukan wawancara eksklusif dengan Bupati. 

Berikut isi wawancara tersebut.

Tribun (T) : Assalamu Alaikumm Warahmatullahi Wa Barakatuh

Selamat Pagi Tribuners para pembaca Tribun  Jabar, TribunJabar.id dan Tribun Cirebon.com

Pagi ini saya berada di Pendopo Kabupaten Kuningan melakukan wawancara eksklusif dengan orang nomor satu di Kuningan, hadir bersama kita dengan H Acep Purnama, Bupati Kuningan.

Pak Acep, kita nih sudah satu tahun merasakan merasa pandemi Covid -19, bagaimana kemudian kondisi secara  umum Kuningan era pandemi Covid-19

Bupati (B): Assalamu Alaikumm Warahmatullahi Wa Barakatuh
Tribun Jabar atau Tribun Cirebon  wilayah Ciayumajakuningan
Terima kasih atas kunjungan dan kehadirannya, dimana saya mengalami perjalanan pandemi covid 19 itu 4 maret 2020 dan saya masih teringet itu empat hari dari kepulanagan saya umroh, dan Alhamdulillah waktu kita sama sama kompak dengan semua kekuatan tenaga medis bersama dokter dokter di bawah naungan IDI (Ikatan Dokter Indonesia), kita melakukan rapat pertama.
Tentu hal-hal pertama yang kami lalui, saya merapatkan terkait arah kebijakan yang harus di pikul bersama dan harus melakukan pencegahan. Disaat itu suasana belum menentu, apa yang kami lakukan itu kami lakukan, karena covidnya seperti apa sebarannya sejauh mana, namun itu sebuah sinyal bahwa virusnya ada.
Oleh karena itu kami percayakan kepada tenaga medis dan kami melakukan kordinasi dengan unsur Muspida dalam pencanangan. Pada waktu itu rapat dilakukan selama dua kali dalam satu bulan dengan melibatkan tokoph masyarakat dan tokoh agama.

Kabupaten Kuningan zona Kuning, pertambahan kasus gimana pak, sudah bisa dikendalikan?

Baik, saya memahami betul dan saya menginstruksikan kepada semua jajaran untuk melaksanakan tugas ini dengan konsekuen dan konsisten dan bertanggungjawab. Tolongan sajikan apa yang terjadi di Kaupaten Kuningan, jangan main main dengan masalah covid-19 karena ini menyangkut dengan hidup dan kehidupan.
Ini sudah sering saya katakan, ini masalahnya mengenai hidup dan kehidupan. Urusan hidupo dengan covid ini banyak juga korban jiwa, urusan kehidupan ini termasuk dampak sosial ekonomi, sosial dan asep – aspek dalam kehidupan masyarakat.

Seperti yang tadi dikatakan, melibatkan alim ulama para ajengan, kiyai, seraya covid-19 ini bisa teratasi kita akan melaksanaknnya dan hal ini memang terjadi perselisihan antara boleh melaksanakan tarawih dan meski pun pelaksaan solat idul fitri ini bisa dilaksanakan di setiap musola di daerah masing – masing, dan hal itu kuncinya koordinasi dan komunikasi.

Tadi disampaikan hampir semua sektor kehidupan tedampak ekonomi akibat covid-19, tahun lalu  banyak bantuan juga dari pemerintah pusat dan tahun sekarang gimana?

Untuk tahun kemarin kita bisa melalui dengan baik, walaupun jujur kadang – kadang kebijakan- kebijakan yang muncul atau melalui kebijakan yang dituangkan oleh pusat dan realisasinya dari pusat, diantaranya bansos begitu pula sama ada bantuan langsung dari provinsi dan dari daerah. Saya berharap komunikasi dan koordinasi harus di tingkatkan saja, sehingga kebijakan itu dari atas sampai ke bawah walau pun sama paling tidak sejenis, jangan sampai  muncul polemik akibat kebijakan sama tapi tak serupa atau serupa tak sama.   

Untuk tahun sekarang kebijakan tersebut sudah ada terkait dengan desa harus mengalokasi dana desanya, bantuan tunai. Namun kembali lagi, apakah dana desa itu sudah ada dan sudah bisa di cairkan kepada masyarakat, semenrtara sepengetahuan kami bahwa dana desa itu biasanya cair di awal bulan mei. Sebab pengelolaan dana desa ini bisa cair di per kwartal atau per semester.

Seperti kami baru beberapa waktu lalu mendapatkan instruksi untuk merefocusing atau mengatur anggaran di daerah, sehingga ada yang memang di pangkas, di tangguh dan memang ada harus menjadi dituntaskan sebagai program kerja kami. Kemudian sebelum regulasi ada pun sudah kami lakukan, dan alhamdulillah, saya sebagai ketua Satgas bersama Pak Kapolres,m Pak Dandim.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved