SMKN 1 Kadipaten Lockdown
Suka Duka Guru di Majalengka Satu Tahun Lakoni KBM Saat Pandemi Covid-19, Ternyata Enak di Sekolah
Sebagai lakon utama dalam pembelajaran daring, Endi Affandi (57) memiliki suka duka mengajar selama masa pandemi Covid-19.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda menghilang.
Padahal, berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Penerapan perilaku 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) menjadi upaya utama untuk menekan angka pasien positif Covid-19.
Dengan adanya imbauan jaga jarak atau physical distancing maupun karantina mandiri, membuat banyak orang harus bekerja dan belajar di rumah.
Kondisi tersebut yang mengubah banyak perilaku masyarakat, terutama di sektor pendidikan.
Kegiatan belajar mengajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka harus dilaksanakan jarak jauh.
Baca juga: Persib Bandung Tanding Lawan Bali United Besok, Ini Kata Kiper Persib Asal Bali I Made Wirawan
Baca juga: HEBOH Bayi Perempuan Cantik Dalam Dus, Warga Berdatangan Ingin Mengadopsi, Kondisi Lagi Sesak Napas
Baca juga: Pidato Calon Kades di Indramayu Ini Viral di Medsos, Bawa-bawa Presiden dan Kamboja, Ternyata ODGJ
Terhitung sejak Maret 2020 hingga masuk satu tahun ini, banyak kegiatan sekolah yang harus dilaksanakan dari rumah.
Hampir semua aktivitas belajar dan mengajar dilakukan tidak secara tatap muka.
Jadi, selama pandemi Covid-19, guru dan siswa harus berinteraksi secara online atau daring.
Pembelajaran daring bertujuan agar anak bisa belajar di rumah saja untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) tersebut sempat menuai reaksi dari banyak pihak, salah satunya guru itu sendiri.
Sebagai lakon utama dalam pembelajaran daring, Endi Affandi (57) memiliki suka duka mengajar selama masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, pembelajaran secara daring tidak bisa efektif dan maksimal.
Terlebih lagi, pembelajaran jarak jauh tersebut dilakukan tanpa adanya persiapan yang benar-benar matang.