Mau Beri Makan Ayam, Warga Kuningan Ini Kaget Lihat Ular Piton dengan Perut Besar Dalam Kandang

Setelah dipelajari di lokasi kandang ayam tadi, kata dia, ular piton dengan bobot sekitar 15 kg itu ternyata sudah makan empat ekor ayam.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Seekor ular piton ditemukan di dalam kandang ayam di daerah Blok Cangkuang, Kelurahan Kuningan, Jawa Barat, Kamis (25/2/2021). 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Warga Blok Cangkuang, Kelurahan Kuningan, Jawa Barat ini ramai - ramai buru dan berhasil menangkap ular phton yang berada di kandang ayam milik warga setempat.

Peristiwa itu terjadi Kamis (25/2/2021) sekitar pukul 07.00 pagi.

Gian (25), salah seorang warga setempat, mengatakan, kejadian mengejutkan itu dialami oleh Wak Tata (51) saat hendak memberikan pakan pada hewan ternaknya.

"Saya pas lagi lewat ribut - ribut ada oray (ular), ada oray (ular). Mencoba mendekat keramaian tadi, tahunya Wak Tata bareng warga lain berada di kandang ayam dan melakukan penangkapan ular sanca tersebut," ungkapnya.

Cara penangkapan, kata Gian, dilakukan secara singkat dengan melibatkan banyak warga setempat.

"Tadi kita amankan ular piton itu dengan cepat. Nah, sekarang ularnya masih kita amankan," katanya.

Sebelumnya, Gian yang juga tukang las di kampung setempat mengaku sempat aneh. Terlebih saat memastikan bahwa di kandang ayam itu ada ular piton. Pasalnya, kejadian seperti ini belum pernah sama sekali muncul di lingkungan warga.

"Ya aneh saja, kemarin - kemarin tidak ada ular. Namun saat pagi tadi, ayam kok jadi ular?" tanya Gian.

Baca juga: Kesempatan Kerja di Bandung, PT Nindya Karya Buka Loker Nih, Lulusan S1 Dipersilahkan Melamar

Baca juga: Bripda CS, Polisi yang Mabuk dan Tembak 3 Orang Sampai Mati di Tempat Hiburan Malam Langsung Dipecat

Baca juga: Kanker Payudara dapat Menyerang Kaum Milenial, Kenali Ciri-cirinya, Waspada Bila Ada Benjolan

Setelah dipelajari di lokasi kandang ayam tadi, kata dia, ular piton dengan bobot sekitar 15 kg itu ternyata sudah makan empat ekor ayam.

"Iya, jadi begini. Itu kandang kemarin ada empat ekor ayam dan ketika pagi ayam gak ada, malah ular piton yang ada.

Kesimpulan, ular piton yang lemes tadi itu kemungkinan sudah makan empat ekor ayam jajangkar," katanya.

Menyinggung soal rencana ular piton yang diamankan, Gian menyebut belum tahu bagaimana ke depannya.

Namun tidak menutup kemungkinan, jika ada yang warga yang berminat untuk memelihara, ular piton akan diserahkan.

"Ini bisa diberikan dengan syarat akan serius dalam merawatnya. Namun jika tidak ada yang berminat, mungkin bisa jadi dilepasliarkan di kawasan jauh dari permukiman," ungkapnya.

Mengenal Ular Sanca Batik

Pakar herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, ular sanca batik memiliki nama latin Python reticulatus.

Menurut Amir, masyarakat di Indonesia dan Malaysia sering menggunakan kata sanca untuk menyebut ular jenis piton tersebut. 

"Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Amir menjelaskan, panjang ular sanca batik dapat mencapai 10 meter dan menjadi yang terpanjang di dunia.

Ukuran ini melebihi panjang ular Anaconda dari sungai Amazon. 

"Ular piton di daerah Sulawesi memang bisa sangat besar dan panjang karena menjadi predator tertinggi di dalam rantai makanan. Mangsanya juga mamalia besar seperti babi hutan. Hal ini membuat ukuran piton di Sulawesi berbeda dengan piton di Sumatera, karena masih ada predator lainnya seperti harimau," jelas Amir.

"Apabila di penangkaran panjang ular piton bisa mencapai 10 meter, kalau di alam liar panjangnya mencapai 7 meter," tambah Kepala Laboratorium Herpetologi Puslit Biologi LIPI tersebut.

Baca juga: Info Gempa Hari Ini, Gempa Magnitudo 2.7 Guncang Lombok Tengah, Getaran Dirasakan ke Lombok Barat

Baca juga: Anang Hermansyah Sedih, Positif Corona Si Kecil Arsy Harus Terpisah karena Isolasi Mandiri Sendiri

Baca juga: Heboh Info Penerimaan CPNS Dinkes Indramayu Tersebar di Medsos, Diskominfo Pastikan Itu Hoaks

Konflik piton dan manusia Konflik piton dan manusia pernah terjadi di Sulewasi pada tahun 2017. Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terulang, Amir menghimbau masyarakat untuk mengajak anjing saat pergi ke kebun.

"Lokasi kebun milik perempuan tersebut dekat dengan hutan dan saat itu sudah malam sehingga korban tidak mengetahui keberadaan ular. Anjing akan membantu apabila ada ancaman dari hewan liar di sekitar manusia," kata Amir.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved