Dapat Ganti Untung, Warga Desa Kawungsari Kuningan Mendadak Jadi Miliarder, Sehari Borong 30 Motor

Warga Desa Kawungsari, Kabupaten Kuningan mendadak menjadi miliader. Dapat ganti untung pembangunan waduk.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Kontributor Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Kusto, Kepala Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kuningan Jawa Barat 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Warga Desa Kawungsari, Kabupaten Kuningan mendadak menjadi miliader.

Hal itu setelah sebelumnya lahan dan bangunan rumahnya kena gusuran alias terdampak pembangunan Mega Proyek Waduk Kuningan.

Ada enam desa terdampak akibat pembangunan tersebut dan satu desa harus otomatis pindah dan mencari baru berikut perangkat dan kantor desa.

Kehidupan yang terjadi di Tuban ini dialami juga oleh warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, Kuningan.

Saat ditemui, Kades setempat, Kusto menyebut kejadian di Tuban itu sama persis di sini.

Baca juga: Catat, Ada 4 Zona Pengetatan PPKM Mikro di Indramayu, Penerapannya hingga di Tingkat RT

Baca juga: Ingin Punya Anak Kembar? Perhatikan 11 Faktor Penentu Kehamilan Anak Kembar, Posisi Seks hingga Diet

"Disana (Tuban), warganya mendapat ganti untung dari PT Pertamin dan disini kami juga sama dapat ganti untung dari pembangunan waduk Kuningan juga," ungkap orang nomor satu desa setempat saat mengawali perbincangan dengan Tribuncirebon.com, Jum'at (19/2/2021).

Dampak pembangunan waduk Kuningan, kata dia, ganti untung menyisakan sekitar 3 persen lagi.

"Ketiga persen itu dari bidang tanah milik warga yang belum dapat ganti untung dan alasan, itu dari administrasi serta menunggu keuangannya dari pemerintah juga," ujarnya.

Sejak mendapat keuntungan bak ketiban durian, kata Kusto, warga banyak menggunakan keuangannya itu bersifat konsumtif dan ini bisa dibuktikan dengan pembelian unit mobil dan motor.

"Dalam setiap hari, ada 30 unit motor dengan berbeda merk itu di miliki warga kami. Mayoritas motor matic besar seperti NMax yang menjadi idola warga kami," ujarnya.

Baca juga: Ada Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Alun-alun Majalengka, Dewan: Awas Usaha Pedagang Kecil Putus!

Melihat perilaku warga, kata dia, tentu menjadi suka dan duka. Terlebih dengan program pemerintah yang memaksa warga dan pemerintah desa harus hengkang dari sini.

"Iya, sukanya melihat warga senang bisa punya keinginan. Seperti ada yang beli motor, beli tanah dan beli perhiasan dan lainnya.

Namun, dukanya juga bisa dibayangkan ketika kami harus pindah domisili dan ini dirasakan warga kami semua tanpa kecuali," ujarnya.

Total kendaraan baru, baik roda dua maupun roda empat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved