Cerita Enjang, 5 Jam Terjebak di Hutan Gunung Putri pada Jumat Malam, Ada Suara dan Teriakan Aneh

Berada di dalam mobil tersesat di Gunung Putri selama lima jam saat tengah malam ak membuat keluarga Enjang Imron (48) putus asa.

Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Sebuah mobil Avanza tersesat di hutan Gunung Putri, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka. 

Setelah berjalan sekitar 1 km mobil mulai memasuki jalan rusak. Tapi lagi-lagi entah kenapa Enjang terus melajukan kendaraannya.

"Entah kenapa, walau perasaan tak enak semakin menerpa, saya terus saja melaju ke depan. Padahal jalan tambah tak karuan dan gelap gulita," ujar Enjang.

Baca juga: Gara-gara Lockdown, Distribusi Vaksin Covid-19 kepada Nakes di Majalengka Terhambat

Baca juga: Jalaluddin Rakhmat Meninggal karena Covid-19, Sang Cendekiawan Rencananya akan Dimakamkan Disini

Baca juga: Rizky Billar Tampak Seksi dan Tampan di Mata Lesti Kejora Saat Lakukan Ini, Boy William: Seksi Ya

Enjang mengaku tadinya ia berniat parkir dan balik arah. Tapi menurut perasaannya di depan seperti ada  perkampungan, sehingga ia terus melaju.

"Apalagi samar-samar terdengar suara azan, perasaan saya ada perkampungan dan nanti akan parkir di sana. Tapi setelah berjalan sekitar 5 km, medan malah tambah berat dan perkampungan pun ternyata tidak ada," kata Enjang.

Ia akhirnya memutuskan berhenti dan berupaya memarkir kendaraannya balik arah. Dengan susah payah karena jalan sempit dan jelek, Enjang akhirnya berhasil memutar arah.

Namun baru berjalan sekitar dua menit, tiba-tiba ban mobil ada yang pecah karena melintas batu tajam. Perjalanan pun akhirnya terhenti.

"Saat itu waktu menunjukkan pukul 21.00 dan kemudian turun hujan sehingga tak bisa mengganti ban," ujar Enjang.

Enjang sempat memundurkan kendaraan karena posisinya tidak pas. Mobil pun sempat dihadang jalan longsor yang tiba-tiba terjadi.

Kondisi tersebut membuat perasaan Enjang tambah khawatir. Enjang pun akhirnya menyuruh kerabatnya, Ade, menghubungi temannya di Majalengka untuk meminta tolong. 

Beberapa jam kemudian, Sabtu (13/2) dini hari, barulah pertolongan tiba. "Yakni datang dua anggota polisi bersama sejumlah warga. Saya langsung plong dan sangat terharu, karena lepas dari suasana horor selama beberapa jam," ujar Enjang.

Ia bersama keluarganya kemudian dievakuasi menuju pertigaan. "Setelah itu kami dipulangkan dengan menggunakan mobil bantuan," kata Enjang. (firman suryaman)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved