Cerita Enjang, 5 Jam Terjebak di Hutan Gunung Putri pada Jumat Malam, Ada Suara dan Teriakan Aneh

Berada di dalam mobil tersesat di Gunung Putri selama lima jam saat tengah malam ak membuat keluarga Enjang Imron (48) putus asa.

Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Sebuah mobil Avanza tersesat di hutan Gunung Putri, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka. 

Namun selama lima jam itu, tambah Enjang, kejadian horor memang sempat muncul.

Seperti ada yang teriak minta ampun, minta tolong, ada yang menyapa serta munculnya tanah longsor yang hampir saja menimpa mobil jika mobil tidak pindah posisi karena ban pecah. 

Sekitar pukul 01.00, tim penolong pun akhirnya sampai di lokasi. Terdiri dari dua anggota polisi serta sejumlah warga.

Enjang bersama enam anggota keluarganya lantas dievakuasi hingga di pertigaan, tempat mereka awalnya tersesat.

"Saat tiba kembali di pertigaan, saya terkejut karena yang tadinya terlihat kabut dan jurang, ternyata jalan menuju Tasik.

Serta di sisi kanan itu sebuah rumah makan yang terang benderang, dengan halaman parkir cukup luas.

Di situ pula kami istirahat sebelum pulang ke Tasikmalaya," kata Enjang.

u

//

Sebelumnya Enjang menceritakan bahwa kejadian itu berawal setelah ia bersama rombongan keluarga menunaikan salat magrib di sebuah masjid, sebelum memasuki kawasan Jahim, Majalengka.

Enjang bersama keluarga saat itu sedang dalam perjalanan pulang ke Tasikmalaya, seusai menengok keluarga dekat yang sakit di Cirebon.

Mereka menggunakan mobil rental Toyota Avanza. Penumpangnya terdiri dari Aen (60), warga Jalan Paseh, Engkoy (65), Makmur (80) dan Deuis (50) ketiganya warga Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Ade (45) warga Jalan Letjen Ibrahim Adjie dan Adel (4), putra bungsu Enjang. 

Dalam perjalanan Cirebon-Tasikmalaya ia sengaja menggunakan jalur alternatif via kawasan Jahim, Majalengka. Karena jauh lebih dekat dibanding jalur utama via Kawali, Ciamis.

Perjalanan berikutnya seusai solat magrib, Enjang menyebut sebagai perjalanan horor. "Setelah melaju sekitar dua kilometer, tibalah di sebuah pertigaan dan jalan utama terhadang kabut," kata Enjang

Saat itu waktu menunjukkan sekitar pukul 19.30. Enjang mulai tak enak hati saat melihat ke depan selain ada kabut juga seperti ada jurang. Padahal sepengetahuannya itu jalan menuju Tasikmalaya.

"Melihat kondisi seperti itu entah kenapa saya malah langsung belok kiri. Tidak berhenti dulu melihat situasi sebenarnya," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved