300 KK Mengungsi Akibat Banjir di Desa Wanasalam Ligung Majalengka, Tinggi Air 1 Meter Lebih

Apan menjelaskan, hingga saat ini ketinggian masih terbilang cukup tinggi, yakni 120 centimeter.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Situasi banjir di Blok Muara, Desa Wanasalam, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Senin (8/2/2021). 

Banjir tersebut diakibatkan oleh sejumlah sungai yang meluap.

Berdasarkan informasi yang diterima Tribuncirebon.com, Banjir tersebut rata merendam pemukiman hingga 50-80 centimeter atau sepaha oramg dewasa.

Hujan Seharian, Bendung Rentang Jatitujuh Majalengka Langsung Berstatus Siaga

Berkat Tersangkut di Pohon Mangga, Nyawa Pria di Indramayu Selamat Setelah Terseret Banjir Bandang

Meliputi sejumlah wilayah di Kecamatan Haurgeulis, Kecamatan Kroya, Kecamatan Kertasemaya, Kecamatan Jatibarang.

"Di perbatasan Karangtumaritis-Wanakaya Kecamatan Haurgeulis masih terus naik, arusnya juga masih kencang," ujar saat seorang tim URC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Sumantri kepada Tribuncirebon.com.

Di Desa/Kecamatan Kertasemaya, luapan Sungai Cimanuk juga mulai membanjiri pemukiman warga sejak pukul 03.00 WIB dini hari tadi.

Nyaris seluruh rumah warga, khususnya yang berada di bantaran sungai terendam.

Sedangkan di Desa Pilangsari Kecamatan Jatibarang, warga sejak pagi dini hari tadi bahu membahu membenahi sejumlah titik tanggul yang bocor.

Banjir tersebut juga diperparah dengan kondisi hujan yang pada pagi ini mengguyur kawasan Kabupaten Indramayu.

"Info sementara akibat luapan Sungai Cimanuk, banjir juga terjadi di Kecamatan Bangodua, Kertasemaya, Jatibarang," ujar salah seorang Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu Sakam.

Penyebab Ayu Ting Ting Batal Nikah dengan Adit Bocor? Denny Darko: Ada Syarat Berat dan Bikin Ngeri

DIKABARKAN Dada Rosada Positif Covid-19 di Lapas Sukamiskin, 358 Napi dan Setnov Diswab Sebelumnya 

Tanggul Cimanuk Kritis

 Tanggul Sungai Cimanuk di Desa Gunungsari Blok Desa, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu mengalami kritis.

Sedikitnya ada sebanyak 3 titik tanggul yang kondisinya mengkhawatirkan.

Dalam hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu segera akan melakukan rapat koordinasi sebagai upaya penanggulangan.

"Hari Senin akan melakukan rapat koordinasi tepatnya di Kantor Kecamatan Sukagumiwang dengan menghadirkan BBWS, Dinas PUPR, kemudian Pertamina, kuwu dan pihak kecamatan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (2/2/2021).

Caya mengakui, kondisi Tanggul Sungai Cimanuk di desa setempat memang sudah cukup parah.

Sehingga, upaya penanggulangan harus cepat dilakukan. BPBD Kabupaten Indramayu pun sudah melaporkan kejadian tersebut kepada BBWS Cimanuk-Cisanggarung.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan karung sebanyak 500 buah untuk tanggul dadakan sebagai upaya meminimalisir bencana.

Berdasarkan data yang dicatat BPBD Kabupaten Indramayu, sedikitnya ada sebanyak 18 titik tanggul Sungai Cimanuk yang kritis.

Titik itu tersebar di berbagai kecamatan, di antaranya Kecamatan Sukagumiwang, Tukdana, Jatibarang, Lohbener.

BPBD Kabupaten Indramayu juga mengimbau agar masyarakat yang berada di bantaran tanggul sungai kritis untuk tetap berhati-hati dan waspada.

"Kondisi memang sudah kritis, tidak hanya di Sukagumiwang, dari beberapa wilayah kecamatan lain juga ada titik tanggul yang kritis," ujarnya.

Banjir Rob di Pesisir Indramayu

Banjir rob kembali menerjang sejumlah wilayah di pesisir Kabupaten Indramayu, Minggu (7/2/2021).

Kondisi banjir paling parah terjadi di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.

Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin mengatakan, pada pagi ini ketinggian air mencapai 20 sentimeter sampai 1 meter.

Sisihkan dari Gajinya, Polisi di Majalengka Ini Bagikan Kuota Gratis ke Siswa, Keluarga Dukung Penuh

Kronologis dan Penyebab Kematian Weni Masih Misteri, Polisi Garut Periksa 6 Saksi dan Cari HP Korban

Keluarga Minta Masyarakat Setop Sebarkan Video Weni, Wanita yang Tewas Ditusuk Bambu di Garut

Banjir tersebut mulai datang pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi dan hingga pukul 09.00 WIB belum menunjukan tanda-tanda akan surut.

"Ketinggian air mulai 20 centimeter sampai 1 meter, masih terus naik, belum surut," ujar dia kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler.

Waminuddin menceritakan, banjir yang merendam ribuan rumah warga di Desa Eretan Kulon dan Desa Eretan Wetan khususnya sudah berlangsung setiap hari sejak akhir tahun kemarin.

Hanya saja, dalam beberapa pekan terakhir, kondisinya tidak separah sekarang, ketinggian air saat itu paling tinggi hanya 40 centimeter.

Banjir itu pun dapat segera surut dalam kurun waktu 3-4 jam.

Namun, pada hari ini, kondisi banjir justru semakin mengkhawatirkan, kondisi cuaca buruk membuat air laut dan sungai di desa setempat meluap tinggi hingga ke pemukiman warga.

"Ini saya lagi di pantai, sekarang gelombang ombaknya tinggi banget 2-3 meter," ucapnya.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Dodi Dwi Endrayadi menambahkan, banjir yang menerjang kawasan pesisir diperparah dengan kondisi cuaca buruk.

Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat yang dilakukan BMKG, disampaikan Dodi Dwi Endrayadi, Kabupaten Indramayu masuk dalam level waspada.

Dalam hal ini, BPBD Kabupaten Indramayu pun sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanggulangan bencana.

"Kalau upaya dari BPBD yang utama kita kemanusiaan dengan mengkoordinasikan bersama instansi terkait penanggulangannya," ucap dia.

Banjir di Karawang

Hujan deras mengguyur Karawang, Jawa Barat dalam satu pekan terakhir. Rusaknya drainase dan luapan sejumlah sungai menjadi salah satu penyebab banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin mengatakan sebanyak 2.806 rumah terendam di delapan desa dua kecamatan.

Yasin mengatakan, banjir terjadi di dua kecamatan. Kecamatan Cilamaya Wetan di dua desa yakni Desa Rawagempol Wetan sebanyak 450 rumah terendam yang dihuni 1.800 jiwa. Setelah itu Desa Rawagempol Kulon sebanyak 322 rumah yang dihuni 1.116 jiwa.

Heboh, Pekalongan Diterjang Air Banjir Berwarna Merah Darah, Diduga Ini Penyebab Warna Air Berubah

TERUNGKAP, Weni Wanita yang Tewas Ditusuk Bambu di Garut Itu Terakhir Pamit Pergi ke Rumah Pacar

Selain itu banjir juga merendam enam desa di Kecamatan Rengasdengklok. Rinciannya di Desa Rengasdengklok Utara yang merendam 650 rumah yang dihuni 2.600 jiwa, Desa Rengasdengklok Selatan sebanyak 382 rumah yang dihuni 1.344 jiwa.

"Kemudian di Desa Karyasari sebanyak 139 rumah yang dihuni 407 jiwa. Desa Amansari itu ada 367 rumah sebanyak 1.007 jiwa. Desa Kertasari juga itu ada 367 rumah sebanyak 1.200 jiwa dan ada juga Desa Kalangsari sebanyak 129 rumah yang dihuni 407 jiwa," kata Yasin saat dihubung Tribun Jabar melalui telepon seluler, Sabtu (6/2/2021).

Selain pemukiman, banjir juga merendam sebanyak 6 hektar sawah di dua kecamatan tersebut.

"Terbaru hari ini ada dua desa yang banjir. Saat ini masih dalam pendataan yakni di Desa Dawuan Tengah dan Dawuan Barat," katanya. (Cikwan Suwandi)

Keranda dan Makam Sudah Siap, Tunggu Kedatangan Jasad Weni Wanita yang Tewas Ditusuk Bambu di Garut

Kisah Seorang Polisi di Majalengka Bagi-bagi Kuota Internet Gratis ke Siswa di Masa Pandemi Covid-19

TMA Citarum Siaga Satu

Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Citarum di Karawang, Jawa Barat terus meningkat. Bahkan dari Pukul 10.00 WIB hingga Pukul 21.00 WIB, pantauan peil scale Kedung Gede masih menunjukan siaga 1 (Siap).
Dari data pantauan alat ukur ketinggian permukaan air di Kedung Gede milik Perum Jasa Tirta (PJT) II tersebut mencapai TMA mencapai 10,45 meter dengan debit 622,8 meter kubik per detik.
Sementara itu pemantauan ketinggian permukaan air di Syphon Sungai Cibeet masih relatif aman kendati adanya peningkatan. Saat ini Pukul 21.00 WIB Syphon Sungai Cibeet menunjukan TMA 16,25 meter dengan debit 434, 486 meter kubik perdetik.
"Kami tetap imbau kepada masyarakat. Curah hujan masih sangat tinggi akan mengguyur Karawang. Sehingga masyarakat dipinggir sungai untuk tetap waspada," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Yasin Nasrudin saat dihubungi Tribun Jabar, Sabtu (6/2/2021).
Selain itu, Yasin mengaku pihaknya telah menyiagakan Satgas BPBD dan relawan kebencanaan untuk selalu siap siaga menghadapi bencana alam.
"Satgas dan relawan sudah kita siagakan untuk selalu memantau," katanya.
Yasin mengatakan, selama sepekan terakhir hujan di Karawang sebanyak 2.806 rumah terendam di delapan desa dua kecamatan.
"Yang mengungsi sebanyak 150 jiwa 65 Kepala Keluarga," katanya.
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved