Ustaz Ujang Busthomi Ngobrol dengan Makhluk Astral Sombong di Kampung Mati Desa Sidamukti Majalengka
Kampung Mati di Blok Tarikolot, Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, yang viral membuat Ustaz Ujang Busthomi penasaran.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
3. Kiai Zamhur, putra dari
4. Ki Arif, putra dari
5. Tubagus Bunyamin, putra dari
6. Maulana Asikin, putra dari
7. Maulana Zaenal Arifin, putra dari
8. Maulana Abul Mahasin, putra dari
9. Maulana Mansyur, putra dari
10. Maulana Abdul Fatah Tirtayasa, putra dari
11. Maulana Abdul Mufakir, putra dari
12. Maulana Yusuf, putra dari
13. Sulton Maulana Hasanudin Banten, putra dari
14. Syeikh Syarif Hiayatullah Sunan Gunung Jati, putra dari
15. Syarif Abdullah Umdatuddin dengan Rara Santang, putra dari
16. Prabu Siliwangi dari istri Subang Larang.
Bertemu Rhoma Irama
Sebelum bertemu Menag, Ustaz Ujang Busthomi sudah bersilaturahmi lebih dahulu kepada Raja Dangdut Rhoma Irama.
Ustaz Ujang Busthomi, pemimpin Padepokan Antigalau Cirebon, bertemu dengan Si Raja Dangdut, Rhoma Irama di markas Soneta Group, Depok.
Pertemuan itu disiarkan di akun YouTube Kang Ujang Busthomi Cirebon secara live, Selasa (2/2/2021).
Sebelum bertemu Rhoma Irama, Ujang Busthomi seperti biasa melantunkan sholawat nabi.
"Allohumma sholli a'la muhammad, ya robbi sholli a'laihi wassallim,
Allohumma sholli a'la muhammad, ya robbi sholli a'laihi wassallim
Robbi fal fa'na bi barkatihim, wahdiinal husna bihurmatihim
Robbi fal fa'na bi barkatihim, wahdiinal husna bihurmatihim," demikian lafaz sholawat yang dibacakan Ujang Busthomi.
• Kakek Koswara Datang ke Pengadilan Digendong Menantu, Mau Mediasi dengan Anak yang Menggugatnya
• Sholawat Allahul Kafi: Ungkapan Syukur kepada Alloh SWT, Ini Lirik, Keistimewaan dan Cara Download
• Cerita Karmidi Memilih Tinggal di Kampung Mati Majalengka, Terlanjur Cinta Kampung Mendiang Istri
Kang Ujang Busthomi mengaku sebagai pengagum dan penggemar Rhoma Irama.
Ia sengaja datang jauh-jauh dari Cirebon karena memang pecinta Rhoma Irama.
"Lagu favorit saya berjudul Bulan Bintang," kata Ujang Busthomi.
Ujang Busthomi pun gembira bisa bertemu Rhoma Irama.
Ia menanyakan soal keluarga dan pembangunan rumah ini.
"Ya cucu ada 7 orang," kata Rhoma.
Rhoma Irama bercerita lahan rumah dan studio ini seluas 1-2 hektare.
Rhoma pun bercerita awal berkarier pada tahun 1967.
"Kalau yang saya nyanyikan lebih dari 1.000 lagu. Yang saya ciptakan kurang lebih 800 lagu. Ya kalau mau dinyanyikan, insya Allah masih hafal," kata Rhoma yang mengaku berusia 74 tahun.
Rahasianya tetap fresh terlihat muda, kata Rhoma, adalah bersyukur.
"Barang siapa yang pandai mensyukuri nikmatKu, akan Kutambah. Bagaimana cara mensyukurinya? Pertama dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Artinya beriman dan bertakwa kepada Allah. Bukan sekadar dengan lisan Alhamdulillah," kata Rhoma.
Kalau nikmat kesehatan, lanjut Rhoma, bersukurlah dengan cara menjaga kesehatan itu.
"Pola hidup sehat, pola makan sehat," kata Rhoma.
Nikmat bakat seni, kata Rhoma jagalah bakat itu.
"Kalau kita mensyukuri semua itu, ya kita bisa menikmati hidup," kata Rhoma.
Ustaz Ujang Busthomi kemudian bertanya tentang orang-orang yang takut pada santet dan takut pada setan.
Rhoma menjelaskan, kita jangan pernah takut. Ia meminta untuk istikamah membaca Al Falaq sebagai counter dari santet.
"Baca Al Falaq terus menerus, itu akan mengasah hati kita, kekuatan kita. Dawamkan Santet pun lewat. Tidak akan efektif itu santet," kata Rhoma.
Ia bercerita pula pengalaman-pengalaman terkait dengan santet.
Di dalam rumah pernah, di luar rumah pernah.
Tahun 80-an, ketika mengadakan tour show ke Kalimantan. Tempatnya di Stadion Kutai.
Ketika sedang perform, malam hari, menurut orang-orang yang melihat, mereka melihat bola api berwarna biru berputar-putar di atas saya. Katanya itu santet,"
Sesampai di hotel, didatangi oleh sebagian penonton itu. Langsung minta perlindung, bang haji minta ilmunya.
"Tadi bang haji disantet. Kita pikir bang haji itu jatuh. Tapi saya tidak merasakan itu, maka mereka minta ilmu,"
Sampai mereka pegang tasbih saya, ini jimat Bang Haji.
"Itu tasbih biasa, sebagai syiar saja," kata Rhoma.
"Kalau yang di rumah, pernah ada satu orang asing, sudah masuk halaman rumah, kayak gali-gali tanah.
Eh ngapain kamu, enggak bang haji. Saya disuruh orang, nanam barang ini. paku
Ya sudah tanam saja di situ.
Sampaikan ke yang nyuruh kamu, sudah dilaksanakan. Saya tunggu satu dua hari, enggak ada apa-apa," kata Rhoma.
Artinya kita ini punya Allah, logikanya Allah yang menciptakan manusia, jin setan malaikat. Allah itu Al Khalik. Jadi kita tidak boleh merasa takut. Takut itu hanya kepada Allah," jelas Rhoma Irama.
Di akhir perbincangan, Ujang Busthomi pun bersholawat dan berdoa bersama dengan Bang Haji Rhoma Irama.
Ia sempat meminta Bang Haji untuk menyanyikan sedikit bait dari lagu Bulan Bintang. Namun Bang Haji bilang belum saatnya menyanyi.