Warga Miskin di Cianjur Terima Ayam Hidup dalam Paket Bantuan, Biasanya Berupa Daging Ayam atau Sapi

Di kecamatan ini untuk pembagian paket lauk pauk berupa ayam hidup ternyata dikelola oleh pengusaha lokal berbeda dengan pengadaan beras.

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur menerima lauk pauk dalam paket sembako berupa ayam hidup. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR -  Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur menerima lauk pauk dalam paket sembako berupa ayam hidup.

Seperti diketahui dalam satu paket bantuan sosial dari pusat ini setiap KPM menerima paket beras, lauk pauk, dan sayur atau buah.

Dari paket tersebut lauk pauk yang biasanya berupa daging ayam atau daging sapi siap konsumsi diganti dengan ayam yang masih hidup.

Baca juga: Fenomena Bunga Bangkai Raksasa di Tahura Juanda, Mekar Sempurna Setelah 2 Hari Langsung Mati

Baca juga: Soal Kasus Pengaturan Proyek di Indramayu, KPK Panggil 2 Mantan dan Lima Anggota DPRD Jabar

Baca juga: Anak yang Gugat Orangtua Rp 3 Miliar Kini Minta Maaf, Siap Sujud di Kaki Bapaknya, Saya Siap Damai

Ada yang menyebut hal ini merupakan keinginan warga namun ada yang menyebut juga jika agen sedang kehabisan stok daging siap konsumsi.

Saat coba dikonfirmasi di beberapa desa, pembagian ayam hidup dalam paket bantuan sosial untuk penerima KPM di Kecamatan Pagelaran dilakukan pada awal Januari 2021.

Di kecamatan ini untuk pembagian paket lauk pauk berupa ayam hidup ternyata dikelola oleh pengusaha lokal berbeda dengan pengadaan beras.

Seperti yang terjadi di Desa Buniwangi Kecamatan Pagelaran. Kepala Desa Buniwangi Mamat Rohimat, mendengar kabar bahwa sekitar 600 lebih KPM di desanya sudah menerima ayam hidup sebagai lauk pauk.

"Saya mendengar itu pak, semula KPM di desa kami sekitar 800 namun ada pengurangan sekitar 140. Saya mendengar mereka menerima lauk pauk sebagai bantuan dari pusat berupa ayam hidup," ujar Mamat melalui sambungan telepon, Senin (25/1/2021).

Mamat mengatakan, soal pendistribusian bantuan sejak dulu ia hanya menerima laporan akhir saja.

"Kalau ada pengurangan penerima, itu baru laporannya masuk ke saya pa," kata Mamat.

Lalu Tribun mencoba menghubungi para kepala dusun di Desa Buniwangi. Seorang kepala dusun Asep Kamaludin mengatakan sebelum ayam hidup, lauk pauk biasanya berupa daging sapi.

"Dulu daging sapi pak satu kantong plastik tapi beratnya tak pernah kami timbang, tak tahu juga dari pengusaha mana warga hanya menerima saja. Sekarang kami juga menerima ayam hidup ya terima saja," katanya

Kepala Dusun Lainnya, Edi, mengatakan ada warga yang menimbang ayam hidup tersebut dan beratnya berbeda-beda, ada yang setengah kilogram dan ada juga yang 600 gram.

"Berbeda-beda pak, tetangga menyebut ada yang setengah kilogram ada juga yang 600 gram," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved