Napi Tewas di Lapas Indramayu
FAKTA-Fakta Napi Dikeroyok hingga Tewas di Lapas Indramayu, Korban Tahanan Titipan, Belum Ada Sehari
Sederet fakta tentang meninggalnya Arwinto, tahanan titiipan Polres Indramayu atau Napi dikeroyok hingga tewas di Lapas Kelas II B Indramayu
Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sederet fakta tentang meninggalnya Arwinto, tahanan titiipan Polres Indramayu atau Napi dikeroyok hingga tewas di Lapas Kelas II B Indramayu bisa disimak di artikel ini.
Nasib nahas dialami Arwinto (45) napi asal Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu.
Ia ditemukan tewas di dalam kamar selnya akibat dikeroyok oleh sesama napi.
Kejadian itu terjadi di Lapas Kelas II B Indramayu pada Jumat (15/1/2021) lalu.
Baca juga: Jenazah Dwi Farica Lestari, Janda Asal Subang yang Dibunuh di Bali, Tiba di Rumah, Sang Ibu Histeris
Baca juga: Orangtua yang Digugat Anaknya Rp 3 Miliar Akhirnya Tahu Satu Anaknya Meninggal, Begini Reaksinya
Baca juga: Dua Maling di Indramayu Terekam CCTV Saat Gondol Sepeda Motor Korbannya, Si Korban Lagi Beli Sembako
Kepala Lapas Kelas II B Indramayu, Irwan Silais mengonfirmasi kejadian itu pada Minggu (17/1/2021).
Irwan mengatakan, korban ini adalah tersangka kasus narkoba yang dititipkan Polres Indramayu untuk ditahan di Lapas Indramayu.
Berikut ini sederet fakta tentang meninggalnya Arwinto, tahanan titiipan Polres Indramayu di Lapas Kelas II B Indramayu:
Belum Genap Sehari
Kejadian itu berawal saat seluruh penghuni lapas memperoleh jatah makan sore sekitar pukul 15.30-16.30 WIB.
Saat itu seluruh ruangan dan blok kamar narapidana dibuka.
Sejumlah napi lain yang diduga pelaku pengeroyokan itu masuk ke ruangan kamar sel korban yang baru masuk sel di hari pertama.
Di sana korban dihajar dengan cara membabi buta.
Luka lebam pun ditemukan pada sekujur tubuh korban terutama pada bagian leher dan perut.
"Usai mengeroyok, kedua napi kembali ke blok mereka," ujar dia.
Pada malam harinya, sekitar pukul 19.15 WIB, korban mulai mengeluhkan rasa sakit yang teramat, dia juga mengeram menahan sakit.