Sebar Spanduk Penolakan, Warga Desa Kalapa Gunung di Kuningan Tolak Pengeboran Sumur Air PT Sinde
Rencana pengeboran sumur artesis yang dilakukan PT Sinde mendapat reaksi penolakan dari warga Desa Kalapa Gunung, Kecamatan Kramatmulya, Kuningan.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Laporan Kontributor Kuningan,Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Rencana pengeboran sumur artesis yang dilakukan PT Sinde mendapat reaksi penolakan dari warga Desa Kalapa Gunung, Kecamatan Kramatmulya, Kuningan.
Bentuk penolakan warga itu terbukti disejumlah jalan lingkungan desa melalui pemasangan spanduk penolakan pengeboran tersebut.
Salah seorang warga Desa Kalapa Gunung, Ikin (65) mengaku sangat kecewa dengan sikap arogansi perusahaan tersebut.
Baca juga: Di Indramayu Banyak Suami Ceraikan Istri, Alasannya soal Kebutuhan Biologis karena Istri Lakukan Ini
Baca juga: Pernikahan Dini di Indramayu Sudah Seperti Budaya, Bahkan Ada yang Masih 14 Tahun Sudah Dinikahkan
Terlebih mengenai perencanaan dalam mengebor sumur air di desanya.
"Kami tentu sangat kecewa jika terjadi pengeboran sumur di desa kami," kata Ikin saat dimintai komentarnya, Senin (18/2/2021).
Ikin mengatakan, pihaknya tidak menolak terhadap siapapun lembaga atau perusahaan yang hendak mengembangkan bisnis di daerahnya.
Namun untuk usaha pemanfaatan air kandungan bumi di desanya, jelas akan di tolak.
"Kalau mau investasi boleh saja, kami dukung. Namun untuk pengeboran air, itu akan di tolak dan ini menyangkut kehidupan generasi mendatang," kata Ikin.
Tidak hanya itu, kata Ikin, alasan penolakan ini juga di akibatkan karena debit air kandungan bumi di tanah sekitar pemukiman ini sangat memprihatinkan sekali.
"Iya, kalau musim kemarau kawasan pemukiman di kami, air itu sangat sulit untuk dibutuhkan. Apalagi kalau memang terjadi pengeboran air di desa kami?" katanya.
Rata-rata sumur warga di lingkungan ini lebih dari lima meter.
"Kalau sumur warga ada sekitar lima meter dan kalau musim kemarau, banyak sumur di lakukan pendalaman ulang," ujar Ikin lagi.
Baca juga: Gadis Majalengka Nyaris Dijual ke Timur Tengah oleh Tiga Warga Indramayu, Polisi Tangkap Pelaku
Baca juga: Pengajuan Nikah dengan Umur Belum 19 Tahun Melonjak 2 Kali Lipat di Indramayu, Alasannya Bikin Miris
Hal serupa dikatakan Nana salah seorang warga yang rumahnya dekat dengan perusahaan PT Sinde di desa sekitar.
Ia mengaku sangat merugi dengan peralihan perusahaan air mineral yang kini di miliki PT Sinde.