Keluarga Kapten Didik Singkirkan Karangan Bunga Belasungkawa, Masih Berharap Ada Keajaiban Tuhan
Keluarga besar masih berharap ada keajaiban dan Kapten Didik bisa selamat dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Alhasil, beberapa karangan bunga yang terlanjur dikirim tampak dipinggirkan.
Pihak keluarga meletakkan di sebuah gang dengan diletakkan dalam posisi terbalik.
"Ada TV di atas itu ditutup, enggak dinyalain. Justru adek saya, istrinya Didik juga enggak menerima karangan bunga atau apapun memang belum bisa menerima," tegas dia.
Baca juga: Kabar Gembira, Ibu Hamil dan Anak Usia Dini Bakal Terima Bansos Rp 6 Juta Setahun, Ini Penjelasannya
Baca juga: Jokowi Digugat Sitti Hikmawatty Eks KPAI Soal Wanita Bisa Hamil karena Berenang Bareng Laki-laki
Keluarga Masih Tak Percaya
Keluarga sempat tidak percaya Kapten Didik Gunardi (49) masuk dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Inda mengetahui pemberitaan di media massa soal kabar jatuhnya pesawat.
Saat itu, ketidakpercayaan keluarga tidak lain terkait maskapai tempat adiknya berdinas.
Selama ini, keluarga mengetahui Didik merupakan pilot di maskapai Nam Air.
"Dari awal, saya kakaknya sama kakaknya yang cewek benar-benar nggak percaya. 100 persen ga percaya," kata Indra.
"Setahu kami adek saya di Nam Air sebagai kapten pilot di sana."
"Lalu denger kabar Sriwijaya Air kecelakaan jadi waktu itu kita anggapnya, 'Ah nggak mungkin,'" tambahnya.
Pihak keluarga terus mengikuti informasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 hingga keluar daftar manifes.
"Adik saya yang satu lagi sempat kasih kabar kalau Didik namanya masuk dalam daftar manifest."
"Saya masih belum percaya sampai saya cari tahu sendiri dan benar melihat nama adik saya ada di daftar," tuturnya.
Kabar itu sangat memukul keluarga besar, semua syok apalagi anak istri Didik Gunardi yang tinggal di Bekasi.