Penambahan Kasus Covid-19 di Jabar Tinggi, Dalam 10 Hari Pasien Positif Bertambah 13.991 Orang
Dalam waktu 10 hari, mulai tanggal 1-10 Januari 2021, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Barat mencapai 13.991 kasus.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Dalam waktu 10 hari, mulai tanggal 1-10 Januari 2021, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Barat mencapai 13.991 kasus.
Padahal pada periode 10 harian sebelumnya, yakni pada 22-31 Desember 2020, baru terjadi penambahan 8.915 kasus.
Sampai 10 Januari 2021 di Jawa Barat, terhitung secara kumulatif terdapat 97.570 kasus positif Covid-19.
Dari angka tersebut, 14.577 orang masih dalam perawatan dan 1.219 pasien di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: VIDEO - Ridwan Kamil Minta Pemkab Sumedang Tindak Pelanggar Tata Ruang di Cimanggung
Baca juga: Covid-19 di Indonesia Menggila, Makin Banyak yang Terinfeksi, Jokowi Ngomong Lockdown, Mau Terapkan?
Baca juga: Dua Kecamatan di Majalengka Ini Nol Pasien Aktif Covid-19, Seluruh Pasien Positif Sudah Sembuh
Penambahan kasus Covid-19 yang tinggi ini membuat Jawa Barat kini menempati posisi kedua sebagai provinsi dengan angka kumulatif kasus Covid-19 di Indonesia setelah DKI Jakarta yang memiliki 206.182 kasus.
Jika sebelumnya Jawa Barat sempat menduduki posisi keempat atau ketiga dengan kasus positif Covid-19 terbanyak, kini posisi tersebut dipegang kembali Jawa Timur dengan 92.613 kasus dan Jawa Tengah dengan 91.715 kasus.
Namun demikian, angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Barat yang mencapai 1.219 orang terbilang jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Di DKI Jakarta terdapat 3.485 kasus meninggal dunia, di Jawa Tengah terdapat 4.031 kasus meninggal dunia, dan di Jawa Timur terdapat 6.441 kasus meninggal dunia.
Dari angka-angka di Jawa Barat tersebut, yang terus menjadi perhatian adalah angka pasien aktif positif Covid-19. Sebanyak 14.577 pasien Covid-19 masih dirawat di rumah sakit dan tempat isolasi di Jawa Barat. Pemerintah pun terus berupaya menambah kapasitas perawatan pasien Covid-19.
DPRD Provinsi Jawa Barat mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempercepat penambahan kapasitas rumah sakit dan tempat isolasi pasien Covid-19 di Jawa Barat.
Secara rata-rata, keterisian rumah sakit perawat pasien Covid-19 di Jabar telah mencapai 78,40 persen.
Baca juga: KPK Kembali Periksa 4 Saksi Soal Korupsi Proyek di Indramayu, Satu di Antaranya Kadis Pertanian
Baca juga: KABAR GEMBIRA - Warga yang Rumahnya Rusak akibat Longsor akan Dapat Bantuan Rp 50 Juta - Rp 10 Juta
Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya, mengatakan penambahan kapasitas ini harus segera dilakukan karena keterisian rumah sakit dan sejumlah tempat isolasi pasien Covid-19 di Jabar telah jauh melampaui batas aman standar WHO, yakni melebihi 60 persen.
Komisi V DPRD Jabar, katanya, telah memantau sejumlah rumah sakit di Jawa Barat yang merawat pasien Covid-19, di antaranya RSUD Al Ihsan di Kabupaten Bandung yang menjadi salah satu rumah sakit milik Pemprov Jabar yang kewalahan menangani lonjakan angka pasien Covid-19.
"Kami dapatkan bahwa memang Rumah Sakit Al Ihsan ini sedang kalut-kalutnya, sedang tegang-tegangnya, 24 jam sehari pasien masuk. Kemudian dalam posisi bahwa jumlah pasien yang akan masuk melebihi jumlah bed yang ada, sehingga sistemnya waiting list," kata Abdul Hadi di Kantor DPRD Jabar, Senin (11/1).
RSUD Al Ihsan sendiri, katanya, sudah membagi klasifikasi ruang perawatan berdasarkan keparahan gejala pasien.