Penambahan Kasus Covid-19 di Jabar Tinggi, Dalam 10 Hari Pasien Positif Bertambah 13.991 Orang
Dalam waktu 10 hari, mulai tanggal 1-10 Januari 2021, penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Barat mencapai 13.991 kasus.
Dari mulai ruang perawatan hijau untuk gejala ringan, ruang perawatan kuning untuk gejala sedang, dan ruang merah unruk pasien bergejala parah. Kemudian ada juga perawatan di IGD dan ICU.
"Kondisinya sudah sampai tidak cukup. Sangat-sangat darurat dan sangat memprihatinkan. Yang bisa dilakukan adalag antisipasi, Pemprov Jabar ini perlu menyediakan rumah sakit darurat untuk menampung pasien di ruang rawat hijau," katanya.
Baca juga: Kisah Dramatis Kapolres Sumedang Diterjang Longsor Cimanggung, Pecahkan Kaca Lalu Lompat ke Masjid
Baca juga: DUKA Keluarga Pramugari Korban Sriwijaya Air Jatuh, Ada yang Asal Parongpong, Ada yang Rajin Salat
Dengan adanya rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19 bergejala ringan, katanya, pasien di ruang perawatan hijau ini bisa dipindahkan ke rumah sakit darurat.
Sehingga pasien dari ruang perawatan kuning dan merah bisa digeser ke ruangan yang tadinya digunakan pasien bergejala ringan di rumah sakit utama.
"Mereka yang bergejala ringan itu penanganannya mereka istirahat yang cukup, sirkulasi udara baik, tanpa harus ada semacam infus, ventilator, dan lain-lain. Jadi perawatannya cenderung mudah yang hijau ini. Ketika rumah sakit sudah bisa disediakan tempat baru, maka Insyaallah beban untuk menampung yang tadinya di ruang kuning dan merah itu ada alokasi tempat tidurnya lagi," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang didapat, katanya, Pemprov Jabar akan memanfaatkan Gedung Secapa TNI AD serta STIA LAN di Kota Bandung, dan Asrama Haji Bekasi.
Sebagai sampel di Bandung Raya, katanya, terdapat 54 rumah sakit yang merawat pasien Covid-19.
Kapasitas ruang perawatan hijau terdapat Beat 761 tempat tidur, ruang perawatan kuning sebanyak 1.025 tempat tidur, dan ruang perawatan merah sebanyak 167 tempat tidur.
"Artinya kalau yang hijau ini ada solusinya, baik bisa dipindah ke Secapa TNI AD atau Asrama Haji, atau ke LAN, maka akan ada ruang kosong baru di rumah sakit. Masyarakat yang sedang antre seperti di Rumah Sakit Al Ihsan, bisa masuk," katanya.
Sebelumnya, Komisi V DPRD Jabar bersama Wakil Ketua DPRD Achmad Ru'yat mengunjungi RSUD Al Ihsan Kabupaten Bandung untuk melihat dan mendengar secara langsung kondisi rumah sakit rujukan dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih tinggi di Jawa Barat, Senin (6/1)
Ketua Komisi V DPRD Jabar Dadang Kurniawan mengatakan kunjungan tersebut sangat bermanfaat untuk Komisi V melihat langsung keadaan di lapangan seperti banyaknya laporan dari masyarakat yang disampaikan ke komisi V.
Dadang menambahkan, anggaran yang sangat signifikan sudah digelontorkan untuk penanganan covid 19 di Jawa Barat, namun hingga saat ini angka pasien Covid-19 masih sangat tinggi.
Beberapa poin permasalahan menurut Dadang telah disampaikan pihak RSUD Al Ihsan, di antaranya kebutuhan rumah sakit darurat untuk pasien Covid-19, penambahkan obat-obatan untuk pasien yang kritis, dan penambahan anggaran untuk pasien Covid-19 yang ditangani di rumah sakit rujukan.
Pemprov Jabar sendiri tengah mempersiapkan penggunaan kawasan Secapa TNI AD di Kota Bandung dengan usulan anggaran Rp 20 miliar.
BNPB pun mendukung anggaran sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan Wisma Haji Bekasi diperkirakan bisa dipakai awal Februari 2021.
Baca juga: PRADA Agus Kurniawan Tewas Usai Baku Tembak dengan KKB Papua, TNI ini Alami Luka Tembak di Punggung
Baca juga: INI KEHEBATAN Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Nyelam ke Dasar Laut Cari Pesawat Sriwijaya SJ 182