Bidan Yang Gantung Diri di Sukamukti Ternyata Tinggalkan Anak Berusia Satu Tahun
Belum mengetahui motif tindakan korban, namun korban memiliki suami dan memiliki anak bayi berusia satu tahun
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Dari keterangan saksi diperoleh informasi bahwa korban pernah mengeluh tentang ibu korban yang sakit jantung dan cuci darah menahun dirawat di rumah sakit serta keadaan anak korban yang dalam kondisi sakit juga.
Punya Anak
Kasus kematian yang dilakukan bidan desa dengan cara gantung diri, mendapat tanggapan dari Camat Jalaksana, Toni Kusmanto.
"Belum mengetahui motif tindakan korban, namun korban memiliki suami dan memiliki anak bayi berusia satu tahun," ungkap Toni kepada wartawan, Rabu (23/12/2020).
Toni yang juga ,antan Kesra Setda Kuningan ini mengatakan bahwa korban ditemukan sekitar jam dua siang.
Sementara itu, Kades Sukamukti Nana Mulyana menuturkan korban sehari - hari bekerja di Puskesmas Maleber.
"Pertama kali korban ditemukan kerabatnya setelah pintu didobraknya dan posisinya sudah tergantung di dekat dapur yang juga tempat cuci," katanya.
Dikenal Baik
Kematian bidan desa sekaligus tenaga medis di Puskesmas Maleber, yang nekat gantung diri mengejutkan pegawai medis di Kuningan.
Demikian hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kuningan, Hj Susi Lusiyanti saat memberikan keterangan kepada Tribuncirebon.com, Rabu (23/12/2020).
Susi mengatakan bahwa sosok bidan itu sebelumnya bekerja sebagai bidan desa. "Awalnya bisa desa dan ditarik menjadi petugas Poned sejak tahun 2011," katanya.
Masuk bergabung di Puskesmas tersebut, kata Susi, bersangkutan dikenal baik dan bekerja profesional.
"Iya bersangkutan merupakan tenaga medis dengan SK PTT," katanya.
Kejadian di Daerah Lain
Abdul Majib alias Ajib(25), warga lingkungan VI Kecamatan, Datuk Bandar Timur, Kota Tanjungbalai ditemukan tak bernyawa saat berada di dalam rumahnya.