Bidan Yang Gantung Diri di Sukamukti Ternyata Tinggalkan Anak Berusia Satu Tahun
Belum mengetahui motif tindakan korban, namun korban memiliki suami dan memiliki anak bayi berusia satu tahun
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Kasus gantung diri yang dilakukan bidan desa mendapat tanggapan dari Camat Jalaksana, Toni Kusmanto.
"Belum mengetahui motif tindakan korban, namun korban memiliki suami dan memiliki anak bayi berusia satu tahun," ungkap Toni kepada wartawan, Rabu (23/12/2020).
Toni yang juga mantan Kesra Setda Kuningan ini mengatakan bahwa korban ditemukan sekitar jam dua siang.
Baca juga: Total Ternak Kambing Milik Warga Korban Ajag Sebanyak 72 Ekor, Bakal Diganti Pemkab Kuningan
Baca juga: INI Dia Sosok Syekh Abdul Manan yang Namanya Diabadikan Menjadi Nama Islamic Center Indramayu
Baca juga: Sriwijaya FC Ingin Pinjam Esteban Vizcarra, Bos Persib Bandung: Kita Masih Butuh Esteban
Sementara itu, Kades Sukamukti Nana Mulyana menuturkan korban sehari - hari bekerja di Puskesmas Maleber.
"Pertama kali korban ditemukan kerabatnya setelah pintu didobraknya dan posisinya sudah tergantung di dekat dapur yang juga tempat cuci," katanya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Sukamukti, Kecamatan Jalaksana digegerkan dengan aksi bidan desa setempat.
Hal itu menyusul dengan aksi nekat dilakukan bidan itu melakukan gantung diri. "Iya kejadiannya siang, sekitar jam dua an," ungkap Ono salah seorang warga setempat, Selasa (22/12/2020).
Gegernya di permukaan di lingkungan sekitar tadi, ternyata bidan nekat itu diketahui bernama Herlina (37). "Tidak tahu awal diketahui bidan gantung diri tersebut, namun informasinya begitu," katanya.
Kapolres Kuningan AKBP Lukman SD Malik melalui Kasat Reskrim Polres Kuningan AKP Danu Raditya Atmaja mengatakan, korban ditemukan tewas menggantung di dapur rumah korban, Selasa (22/12/2020) sekitar pukul 14.30 Wib.
"Pada leher korban terlilit kain selendang batik yang terikat pada kayu balok yang melintang di atas," kata Kasat Reskrim lagi.
Selendang yang digunakan aksi nekat itu persis berada di balok bangunan rumahnya bagian belakang.
"Lokasi gantung diri itu berada di ruang cuci pakaian," kata Kasat.
Korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang keluarga korban yang masuk ke dalam ruang makan rumah tersebut.
"Kemudian saksi melihat pintu yang menuju dapur terbuka sedikit dan melihat korban dalam posisi tergantung," ujarnya.
Sejurus kemudian, kata Kasat Reskrim yakni Danu diketahui saksi pun memberitahukan kejadian tersebut kepada saudaranya yang lain dan melaporkannya kepada perangkat desa serta pihak kepolisian.