Angka Kemiskinan di Majalengka Versi BPS Alami Kenaikan, Kata Dinsos Justru Turun, Kok Bisa Berbeda?
berdasarkan hasil survei ekonomi yang dikeluarkan per Maret 2020, tingkat kemiskinan di Majalengka mencapai 11.43 persen.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Angka kemiskinan di Badan Pusat Statistik (BPS) Majalengka dan Dinas Sosial Majalengka ternyata terdapat perbedaan jumlah.
Namun, baik BPS maupun Dinas Sosial, masing-masing mengklaim kebenaran dengan data yang dimiliki.
BPS Majalengka menyebut, angka kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 1,37 persen pada tahun 2020 ini.
Baca juga: Bupati Kuningan Lakukan Sidak ke Sejumlah Pasar Tradisional, Ternyata Ini yang Ditemukan
Baca juga: Ketahuan Hasil Rapid Test Antigen Positif, Ini yang Akan Dilakukan PT KAI Daop 3 Cirebon
Baca juga: Mangkir dari Pemanggilan Soal Korupsi di Indramayu, KPK Ingatkan 2 Mantan Anggota DPRD Jabar
Berbeda dengan Dinas Sosial Majalengka, bahwa pihaknya merilis angka kemiskinan justru turun 8.093 Kepala Keluarga (KK).
Kepala BPS Majalengka, Jerison Sumual melalui stafnya mengatakan, berdasarkan hasil survei ekonomi yang dikeluarkan per Maret 2020, tingkat kemiskinan di Majalengka mencapai 11.43 persen.
Atau naik 1.37 persen dari sebelumnya pada 2019 yang hanya 10.06 persen.
"Pada 2019 di Majalengka ada sekitar 121.06 ribu jiwa penduduk miskin, dan naik menjadi 138.21 ribu jiwa pada tahun 2020. Itu berarti naik 1.37 persen," ujarnya.
Dia mengatakan, indeks kedalaman kemiskinan naik 0.2 persen dan indeks keparahan kemiskinan turun 0.3 persen.
Selain itu, ia menyebut jika angka yang dikeluarkan itu per jiwa bukan per KK.
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Majalengka, Gandana Purwana melalui Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin dan Pemberdayaan Sosial, Asikin mengklaim, angka kemiskinan di Majalengka justru turun.
Hal itu diketahuinya dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Asikin menjelaskan, pada 2019 pihaknya memegang data kemiskinan sebanyak 145.198 KK.
Sedangkan pada 2020 ini, data yang masuk yaitu 137.105 KK, artinya ada penurunan 8.093 KK.
“Sekarang di tahun 2020 ada perubahan data, ada penurunan, kemarin itu (tahun 2019) 145.198 KK sekarang (tahun 2020) sekitar 137.105 KK. DTKS ini dilakukan mulai dari desa sampai RT/RW, dan dimasukan dalam aplikasi SIKS-NG yang langsung diterima Kemensos RI," ucap dia, Selasa (22/12/2020).
Selain itu, Asikin berharap, ke depan angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka semakin menurun.
Sebab masih banyak masyarakat Pra Sejahtera belum terdata di DTKS.
“Kalau sudah banyak masyarakat yang tadinya belum sejahtera menjadi sejahtera, nanti kita data lagi masyarakat yang belum sejahtera tapi belum masuk data DTKS,” ujarnya. (*)