Wali Kelas di Cianjur yang Cabuli 9 Muridnya Selalu Selfie Dengan Korban Setelah Lakukan Aksi Bejat
Waik kelas yang cabuli 9 muridnya selalu menyempatkan selfie dengan para korban setelah selesai melancarkan aksi bejatnya.
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - DD (44) seorang guru olahraga sekaligus wali kelas yang tega mencabuli 9 muridnya di sebuah madrasah, selalu menyempatkan selfie dengan para korban setelah selesai melancarkan aksi.
Foto hasil jepretan dengan para korbannya selalu ia simpan. Entah untuk apa tujuan ia melakukan swafoto dengan para korban.
Aksi bejat pelaku tercium, Satreskrim langsung bergerak cepat dan menangkap pelaku berdasarkan laporan dari para orangtua korban.
Baca juga: Dua Anggota Geng Motor di Bandung Tertangkap, November Lalu Membunuh Anggota Geng Lain Secara Keji
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Anton membenarkan jika pelaku berpura pura selalu melindungi para muridnya dengan memperlihatkan bukti foto.
"Iya benar, pelaku selalu mengambil gambar dengan para korban, mungkin ingin memperlihatkan bahwa pelaku ini dekat dan menanamkan kepercayaan," ujar Anton saat melakukan konperensi pers di Mapolres Cianjur, Senin (14/12/2020).
Kini, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum. Pelaku terancam penjara 15 tahun.(fam)
Sebelumnya diberitakan, Aksi bejat dilakukan seorang guru honorer yang tega melakukan perbuatan tak senonoh cabul bahkan sodomi terhadap 9 orang muridnya.
Aksi bejat tersebut dilakukan di dalam kelas sebuah madrasah di wilayah Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, sepulang sekolah.
Para korban yang berusia 9-12 tahun akan dilakukan pendampingan untuk menghilangkan trauma.
Baca juga: 3 Hari Dibajak Hecker, Website Dinas Kesehatan Majalengka Sudah Kembali Bisa Diakses
Baca juga: Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Diperiksa di Polda Jabar Hari Ini, Penyidik Datangi Sel Polda Metro
Pelaku yang berinisial DD (44) melakukan aksi bejat selama setahun dari mulai tahun 2018 sampai dengan 2019. Di madrasah tersebut pelaku berprofesi sebagai wali kelas dan guru olahraga.
Untuk melancarkan aksinya, pelaku melakukan bujuk rayu terhadap korban. Ada beberapa cara yang biasa ia lakukan.
Cara pertama dengan memberikan handphone untuk bermain game. Cara ini agar korban terlena dan fokus main game lalu pelaku mulai melancarkan aksinya.
Cara lainnya adalah dengan memberikan uang jajan untuk para korban. Cara ini pun digunakan pelaku untuk melancarkan aksi pencabulannya.
Baca juga: Habib Rizieq Shihab Dijadwalkan Diperiksa di Polda Jabar Hari Ini, Penyidik Datangi Sel Polda Metro
Cara lainnya adalah dengan memberikan nilai bagus untuk para muridnya. Jika murid membocorkan apa yang dilakukannya, maka pelaku mengancam akan memberikan nilai yang jelek untuk para muridnya.
Kelakuan bejat pelaku terungkap setelah para orang tua korbanemberanikan diri untuk melapor. Atas dasar laporan orangtua korban polisi pun membekuk pelaku pada awal pekan Desember.