Pilkada Indramatu 2020

Ibu RW di Indramayu Disikat Warga, Bagikan Amplop Isi Uang, Ngaku Uang dari Paslon untuk Beli Es

Wanita yang merupakan Ketua RW ditangkap karena lakukan money politik atau serangan fajar di Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Warga saat membuat laporan soal temuan money politik atau serangan fajar di Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu ke Kantor Gakkumdu Bawaslu Kabupaten Indramayu, Selasa (8/12/2020) malam. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kantor Gakkumdu Bawaslu Kabupaten Indramayu mendadak didatangi warga di malam menjelang hari pencoblosan, Selasa (8/12/2020).

Puluhan warga itu datang untuk melaporkan temuan bahwa telah ditangkap seorang wanita pelaku money politik atau serangan fajar di Desa Mundu, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu.

Wanita yang diduga sekaligus salah satu Ketua RW di desa setempat tertangkap basah tengah membagi-bagikan amplop berisikan uang kepada warga dari rumah ke rumah.

Baca juga: Hari Ini, Masyarakat Indramayu Memilih Pemimpin Melalui Pilkada Indramayu 2020, Ayo Datang ke TPS

Baca juga: BMKG Prediksi Potensi Angin Kencang di Ciayumajakuning Hingga Besok, Masyarakat Diminta Waspada

"Saya awalnya dari rumah, terus ada temen ngasih tahu ada orang bagi-bagi duit, saya cari, 10 menit kemudian saya ketemu orangnya. Kejadian sekitar jam 20.10 WIB," ujar salah seorang warga, Rojana (41) kepada Tribuncirebon.com.

Rojana menceritakan, saat itu ia berusaha melihat isi dari amplop yang dibagikan itu. Namun, dihalang-halangi.

Lanjut Rojana, dirinya lalu memanggil rekan dan mencoba mendatangi kediaman ibu RW untuk menindaklanjuti pembagian amplop tersebut.

Namun, wanita itu tetap enggan memberi tahu soal amplop yang ia bagikan dan meminta agar menunggu sampai suaminya pulang. 

Tak berselang lama, lanjut Rojana, suami dari Ibu RW itu datang bersama kepala desa setempat.

Baca juga: Zodiak Cinta Rabu 9 Desember 2020: Cancer Jalin Hubungan, Taurus dan Pasangan Keluar Banyak Uang

Di sana, mereka melihat ada 16 amplop tersisa yang belum dibagikan, isi dari amplop tersebut berupa pecahan uang Rp 20 ribu.

Setelah didesak, Ibu RW itu pun akhirnya mengakui, uang itu adalah pemberian dari salah satu Paslon. 

"Katanya untuk beli es," ujar dia.

"Tapi pas saya mau ambil amplop itu buat laporan, sama kepala desa gak boleh, katanya anda sebagai apa? Ini harus sama Bawaslu. Ya sudah, kita balik terus malam ini juga kita langsung bikin laporan," lanjut Rojana.

Baca juga: Muzakarah Ajengan dan Habaib Dukung Penegakkan Hukum Pelaku Azan Hayya Alal Jihad

Beruntung, saat membongkar isi amplop, disampaikan Rojana, ia bersama rekannya juga merekam kejadian menggunakan gadget, rekaman video itu pun dijadikan sebagai barang bukti pelaporan.

Di tempat yang sama, Kordiv Penindakan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Indramayu Tarjono membenarkan adanya laporan tersebut.

Pada malam menjelang pencoblosan, bahkan diakui Tarjono, Bawaslu Kabupaten Indramayu menerima dua laporan sekaligus soal money politik.

"Tadi sekitar 22.00 WIB dan 23.00 WIB, pelaporan di Kecamatan Lohbener dan Kecamatan Karangampel," ujar dia.

Money Politic

Praktik money politik dalam Pilkada Indramayu 2020 masih menjadi kerawanan, khususnya di masa tenang sekarang.

Terakhir Bawaslu Kabupaten Indramayu mendapati seseorang melakukan pembelian sembako dalam jumlah besar.

Kejadian itu terjadi di Pasar Bangkir Kecamatan Lohbener Indramayu pada Senin (7/12/2020) siang.

Baca juga: Putranya Tewas Ditembak Polisi saat Kawal Habib Rizieq Shihab, Ayah Korban Terlihat Tenang

Baca juga: Satu Hari Jelang Pencoblosan, Calon Wabup Bandung Atep Merasa Deg-degan Mirip Saat Final LSI 2014

Baca juga: BLT Karyawan Gelombang 2 Enggak Jadi Cair ke 148 Ribu Rekening, Kemnaker Menduga Ada Manipulasi

Ketua Bawaslu Kabupaten Indramayu, Nurhadi mengatakan, setelah dimintai keterangan, seseorang tersebut mengaku sembako yang dibelinya untuk diberikan kepada para saksi.

"Untuk bekal saksi keterangannya. Tapi, tetap kita pantau," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (8/12/2020).

Nurhadi mengatakan, bilamana sembako yang dibeli itu justru dibagi-bagikan kepada masyarakat, Bawaslu Kabupaten Indramayu akan langsung melakukan tindakan tegas.

"Yang jelas selama masa tenang, selain menertibkan Alat Peraga Kampanye (APK), kita terus lakukan patroli politik untuk mencegah money politik," ujarnya.

Kordiv Pengawasan Humas dan Hubungan Antar-Lembaga Bawaslu Kabupaten Indramayu, Supriadi menambahkan, sekitar 3,9 ribu jajaran Bawaslu dikerahkan 24 jam melakukan patroli politik.

Mereka bersiaga di wilayahnya masing-masing mengantisipasi terjadinya money politik, khususnya serangan fajar yang marak terjadi.

Patroli tersebut dilakukan sejak dimulainya masa tenang pada 6 Desember lalu hingga pada hari pencoblosan di 9 Desember 2020 nanti, termasuk patroli di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Indeks kerawan kita memang masuk kategori rawan money pllitik, makanya patroli ini penting kita lakukan guna upaya mencegah," ujar dia.

Pada Pemilu 2019 lalu, disebutkan Supriadi, Bawaslu bahkan menemukan ada dua kegiatan di masa tenang berupa pembagian kaos dan sembako.

Bawaslu berharap, kejadian serupa tidak terulang di Pilkada Indramayu 2020.

"Kalau ada praktik seperti itu tentu akan kita tindak sesuai prosedur," ucapnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved