Pilkada Kabupaten Bandung 2020

Satu Hari Jelang Pencoblosan, Calon Wabup Bandung Atep Merasa Deg-degan Mirip Saat Final LSI 2014

Atep dan Yena sendiri tidak mencoblos pada Pilkada Kabupaten Bandung karena keduanya tinggal di Kota Bandung.

Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar
Atep 

‎Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Calon Wakil Bupati Bandung dari pasangan calon nomor urut 2, Atep, yang berpasangan dengan Yena Iskandar Ma'soem, mengaku merasakan ketegangan pada hari sebelum pencoblosan Pilkada Kabupaten Bandung, Rabu (9/12/2020).

Ia mengakui keteganganya hampir sama ketika ia dihadapkan pada momen‎ final Liga Super Indonesia (LSI) 2014 saat timnya, Persib Bandung, berhadapan dengan Persipura‎. Saat itu, selama 90 menit, skor tetap 2-2. Tambahan waktu selama 30 menit tidak merubah kedudukan. 

Hingga akhirnya, pertandingan dilanjutkan dengan penalti. Saat itu, Atep tidak jadi eksekutor penalti. Namun, ia merasakan ketegangan sangat luar biasa.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tersangka Kasus Korupsi PDSMU Majalengka Positif Covid-19

Baca juga: Cuaca Buruk Jadi Tantangan di Pilkada Indramayu 2020, KPU Antisipasi dengan Siapkan TPS Alternatif

Baca juga: Masih Zona Merah Covid, MTQ ke-50 Tingkat Majalengka Tetap Digelar, Petugas Gabungan Amankan Acara

Baca juga: Suami Datangi Salon Milik Istri untuk Bercinta Dengan Karyawan Cewek, Nyonya Datang, Pelakor Disiksa

"‎Besok pencoblosan, saya akui tegang. Deg-degan. Apalagi ini baru buat saya. Ketegangannya hampir sama seperti saya di final LSI 2014. Nah, ini pencoblosan seolah-olah saya ada di situasi final LSI 2014. Kan kita tidak tahu akan seperti apa, cemas, deg-degan. Penasaran," ucap Atep saat dihubungi via ponselnya, Selasa (8/12/2020).

Meski begitu, untuk menyiasatinya, ia mengaku pasrah dan menyerahkan hasilnya pada kuasa Allah. 

"Pasarahkan saja karena menang dan kalah ditentukan yang di atas. Ikhtiar sudah dilakukan, ya pasrahkan saja," ucap dia.

Atep dan Yena sendiri tidak mencoblos pada Pilkada Kabupaten Bandung karena keduanya tinggal di Kota Bandung. Namun, Atep dan Yena akan memantau pencoblosan dan penghitungan secara bersama.

"Rencananya di rumah Bu Yena atau di Cileunyi. Ikut memantau pencoblosan dan memantau quick count," ujarnya. 

Selama masa tenang Pilkada Kabupaten Bandung sejak Minggu 6 Desember, ia mengaku menyempatkan pulang ke Kabupaten Cianjur untuk bertemu orangtua.

"Kemarin masa tenang saya pulang dulu ke Cianjur, minta restu orangtua. Bagaimanapun restu orangtua itu manjur, saya ketemu sesepuh, saudara dan teman-teman. Saya juga memboyong mereka ke Bandung, di sini, untuk ikut memantau pencoblosan besok," ucap Atep

Maksimalkan Kader Partai
Mengakhiri masa kampanye Pilkada Kabupaten Bandung 2020, PDI Perjuangan Kabupaten Bandung akan memaksimalkan peran kader partai untuk memenangan pasangan calon nomor 2, Yena Iskandar Ma'soem dan Atep
"Besok mulai masa tenang. Kader partai akan kembali menguatkan silaturahmi dengan warga sekaligus untuk meyakinkan dan menguatkan pilihan mereka untuk mencoblos Yena-Atep," ujar Harjoko Sangganagara, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, Sabtu (5/12/2020).
Ia mengatakan, selama masa kampanye, Yena dan Atep mampu memikat hati pemilih. Apalagi di kalangan milenial, sosok Atep sang mantan Kapten Persib Bandung, membekas di ingatan para pemuda.
"Selama masa kampanye kemarin, sosok Yena dan Atep membekas di ingatan warga. Itu jadi modal bagi Yena - Atep untuk meraih suara terbanyak," ucap Harjoko.
Meski begitu, dia mengakui ada titik-titik yang belum digarap dengan baik oleh tim pemenangan maupun partai. Karenanya, kinerja mesin partai akan menambal kekurangan tersebut.
"Ada beberapa yang belum terjangkau. Untuk menguatkan, kader partai akan mengisi kekurangan-kekurangan yang ada," ucap dia. 
Di waktu tersisa, kata Harjoko, pihaknya juga akan merapatkan barisan bersama koalisi partai untuk kembali menguatkan pemilih. 
"Pilkada ini kan digelar di masa Pandemi Covid 19. Resiko golput tinggi. Sehingga kami mengimbau warga untuk datang ke TPS," ucapnya. 
Pilkada serentak 2020 digelar pada 9 Desember 2020, bertepatan dengan hari Anti Korupsi sedunia. Bagi Calon Bupati Bandung  Yena Iskandar Ma'soem, hari itu jadi momen penting untuk terpilihnya pemimpin yang bersih.
"Sebagai orang yang ikut dalam pemilihan calon bupati Bandung, saya mengajak pasangan calon lain untuk bersaing secara bersih sehingga kelak pemerintahan yang dipimpin ikut bersih," ucap Yena di Bandung, Jumat (27/11/2020).
Yena mengaku berasal dari keluarga yang dididik untuk hidup jujur, bersih dan transparan dalam hal apapun. Bapaknya, Nanang Iskandar Ma'soem, almarhum, sempat mendapat penghargaan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) pada 11 Agustus 2014, karena dedikasinya dalamgerakan anti korupsi di Indonesia.
"Bagi saya, Pilkada pada 9 Desember yang bertepatan dengan Hari Anti Korupsi‎, jadi momen untuk jadi kepala daerah tidak korupsi, bersih dan transparan. Korupsi bukan budaya, tapi musuh bersama. Maka setiap pemimpin yang lahir pada 9 Desember 2020, harus jadi motor penggerak anti korupsi dimanapun dia terpilih," ucap dia.
Pengalaman Atep
Terkenal dengan perannya sebagai kapten Persib Bandung, pernah bermain di Timnas Indonesia, bagi Atep,  bukan hal yang mudah untuk diraih.
Tidak banyak yang tahu soal jalan yang dilalui Atep dari awalnya di sebuah kampung di tepi Bendungan Cirata Kabupaten Cianjur jadi idola Bobotoh. 
Sebelum akhirnya jadi pesepakbola profesional dan terjun ke dunia politik, Atep saat usianya remaja, pernah berjualan jagung.
"Waktu masih kecil, sempat jualan jagung dari kebun orangtua. Dijual keliling kampung sepulang sekolah‎. Harganya Rp 500," ujar Atep, belum lama ini. 
Pengalamannya berjualan jagung, jadi modal untuk menguatkan mentalnya. Di sela sekolah dan berjualan jagung keliling, Atep juga berlatih sepak bola.
"Jualan jagung tiap hari. Saya juga tetap berlatih dan bermain bola. Pengalaman-pengalaman semasa kecil itu pengalaman untuk menguatkan mental saya," ucap Atep.
Kerja keras menjalani hidup kemudian giat berlatih jadi modal baginya untuk jadi pesepakbola profesional.
Tidak hanya jualan jagung, namun Atep juga sempat jadi ojeg perahu di Bendungan Cirata. ‎Saat itu, kata dia, banyak warga yang hendak pulang ke kampung atau menggarap kebun di seberang bendungan. 
"Jualan jagung pernah, selain itu, jadi ojek perahu. Saya kan tinggal dekat Bendungan Cirata, dulu 1990-an, banyak warga yang ke kampung di seberang‎ danau. Ada perahu yang diparkir, nah sama saya perahu ditarik, dan penumpangnya saya antar ke seberang," ucap Atep
Ia mengungkap pengalaman masa lalunya itu untuk berbagi cerita dan inspirasi bagi generasi muda saat ini. Bahwa kerja keras harus dilakukan untuk menggapai cita-cita. 
"Saya percaya, anak-anak muda di Kabupaten Bandung merupakan anak muda yang pekerja keras untuk meraih mimpi-mimpinya," ucap Atep.
Sebagai calon pemimpin dari kalangan olahragawan, Atep berjanji ingin membangkitkan Persikab sebagai klub sepak bola bersejarah di Kabupaten Bandung.
Persikab Bandung merupakan klub sepak bola yang lahir pada 1963. Klub sepak bola yang bertetangga dengan Persib Bandung yang bermarkas di Kota Bandung. 
Atep, eks Kapten Persib Bandung yang membawa Persib juara Liga Super Indonesia (LSI) 2014, ingin kembali memajukan Persikab.
"Era 1990-an, dulu Persikab Berjaya. Ketemu Persib pertandingannya selalu seru. Saya ingin kembali membangkitkan Persikab dengan dorongan pemerintah," ucap Atep di Bandung, Selasa (17/11/2020).
‎Persikab sempat menjuarai Liga Divisi I PSSI pada 1994-1995 kemudian promosi ke Divisi Utama. Pada era 1990-2000-an, Persikab jadi tim yang diperhitungkan. Saat itu, Persikab dikelola Bupati Bandung, HU Djatipermana. 
Pertandingan sarat gengsi antara Persib melawan Persib, salah satunya pada 11 November 1999, Persib ditaklukkan oleh Persikab di Stadion Siliwangi dengan skor 1-0 dalam derby Bandung di ajang Liga Indonesia VI. 
"Saya merindukan momen-momen derbi pertemuan kedua klub. Makanya, tidak salah jika nanti Persikab harus dibangkitkan lagi," ucap dia. 
Saat ini, Persikab bermain di Liga 3 PSSI. Secara aturan, masih dibolehkan mendapat dana hibah dari APBD pemerintah daerah. Kecuali jika klub profesional semisal Persib. Sehingga, Atep akan memanfaatkan itu untuk mendorong Persikab supaya berbenah.
"Apalagi Stadion Si Jalak Harupat sudah berdiri, sarana dan prasarananya sangat mendukung untuk membangkitkan kembali Persikab," ujar dia.

Hasil Quick Count Diketahui 9 Desember 2020

Pemilihan kepala daerah atau Pilkada Kabupaten Bandung 2020 dilakukan pada Rabu 9 Desember 2020.

Pada hari itu akan diketahui hasil quick count Pilkada Bandung 2020 atau hitung cepat sementara.

Siapa juara Pilada Bandung 2020 versi quick count atau hitung cepat sementara akan diketahui, apakah Kurnia Agiustina-Sayogi Usman, Yena Iskandar Moseom-Atep, atau Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved