Masuk Nominasi API Awards 2020, Wisata Bukit Mercury Sayang Kaak Majalengka Malah Tutup

Masih disampaikan dia, poin kedua menyangkut sarana prasarana jalan utama wisata Bukit Perkemahan Mercury Sayang Kaak terlalu sempit dan curam.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Eki Yulianto/Tribuncirebon.com
Sebuah spanduk ditempelkan di pintu masuk objek wisata Sayang Kaak terkait penutupan dari kunjungan wisatawan. 
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Objek wisata Bukit Mercury Sayang Kaak Kabupaten Majalengka saat ini dalam keadaan tutup.
Padahal wisata yang berada di Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka ini masuk nominasi Anugrah Pesona Indonesia (API) Awards 2020.
Ketua Tim Pengelola Objek Wisata, Tatang membenarkan adanya penutupan objek wisata.
Bahkan, penutupan itu sudah berlangsung selama kurang lebih 40 hari.
"Ini dikarenakan adanya sejumlah masyarakat yang mengeluhkan banyaknya kendaraan yang lalu lalang di pemukiman warga," ujar Tatang, Senin (9/11/2020).
Ia menjelaskan, setelah ada penutupan objek wisata itu, dikeluarkan surat pernyataan yang mencantumkan beberapa poin tentang alasan penutupan objek wisata yang dikenal dengan pemandangan yang Instagramable.
Di antaranya, pada poin pertama bahwa masyarakat mengeluh dengan adanya aktivitas kendaraan roda dua dan roda empat mengakibatkan tidak nyaman dengan keadaan suara bising dan macetnya kendaraan roda dua dan empat.
"Sehingga, mengganggu aktivitas jalan usaha tani (JUT) terganggu kegiatan ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya juga terganggu," ucapnya. 
Masih disampaikan dia, poin kedua menyangkut sarana prasarana jalan utama wisata Bukit Perkemahan Mercury Sayang Kaak terlalu sempit dan curam.
Yang mana, mengakibatkan rawan kecelakaan bagi wisatawan roda dua maupun roda empat serta mengkhawatirkan keselamatan bagi seluruh warga.
"Ketiga dampaknya negatif bagi lingkungan masyarakat kami menjadi rusak akhlak dan moral anak-anak kami pada umumya moralitas umat dan dengan ini kami masyarakat Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura sudah sepakat untuk menutup wisata Bukit Mercury Sayang Kaak dan sebagai perwakilan masyarakat dalam surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh HJ Bakri pada tanggal 7 Oktober 2020," jelas dia.
Kendati demikian, Tatang menambahkan, bahwa surat pernyataan tersebut belum sepenuhnya disepakati oleh semua warga sekitar.
Pihaknya juga menduga, dalam penutupan ini, ada dorongan dari para oknum provokator yang tidak bertanggung jawab.
"Kami hanya berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka bisa memberikan perhatian dengan cara menjembatani masyarakat dalam menyelesaikan persoalan ini.
Pasalnya penutup yang sudah terjadi sejak 40 hari ini berdampak, yakni sekitar 24 pegawai yang bertugas mengelola obyek wisata dan para pedagang yang berjualan di lokasi obyek wisata, harus kehilangan penghasilan. Oleh karena itu saya berharap, adanya persoalan ini, ada perhatian dari Pemerintah Daerah," sambung dia.
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved