Viral! Dua Orang Diduga Petugas Kebersihan di Majalengka Buang Sampah di Sungai, Netizen: Kok Bisa?
kedua laki-laki tersebut mengenakan kaus warna kuning, menyerupai seragam dari dinas yang menangani lingkungan.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Salah satunya, lanjut dia, dengan dibentuknya bank sampah di setiap desa yang ada di Kabupaten Majalengka.
Bank sampah sendiri, merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah.
Hasil dari pengumpulan tersebut kemudian dipilah dan akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan sampah atau ke pengepul sampah.
"Pembentukan bank sampah merupakan strategi membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi juga lingkungan yang bersih, hijau dan sehat," ujar Hanna, sapaan akrabnya, Jumat (6/11/2020).
Bahkan, sambung dia, bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya.
Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.
Dia menambahkan, jika ada persoalan sampah, silakan mengadukan ajuan sesaui prosedur yang berlaku, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan fitnah.
"Kalau bisa bukan hanya sekadar laporan, tapi memberikan bukti bukti pendukung baik data, foto, video dan lain-lain. Dan kalau bisa bukan hanya mengkritik, tapi memberikan solusi atas masalah tersebut," ucapnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Aminudin menambahkan, pihaknya menargetkan pada tahun 2025 Majalengka bebas sampah.
Saat pihaknya mengaku jika angkutan truk yang dimilikinya sangat terbatas, sehingga tidak mampu mengakomodir di setiap desa yang ada di Majalengka.
"Biasannya sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), nanti pola tersebut akan diubah dengan adanya TPA di masing-masing kecamatan dan desa desa," katanya.