Kepedulian dan Kesadaran Semua Pihak Kunci Atasi Beragam Persoalan Sampah di Majalengka

Timbulan sampah yang kian menumpuk, seiring meningkatnya jumlah penduduk menjadi bukti nyatanya.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Istimewa
Tangkapan layar dua orang berpakaian petugas kebersihan membuang sampah di sungai Cilongkrang dari atas jembatan. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Persoalan sampah seolah tak pernah habisnya untuk dikupas.

Hingga kini menjadi permasalahan pelik di Tanah Air termasuk di Kabupaten Majalengka.

Timbulan sampah yang kian menumpuk, seiring meningkatnya jumlah penduduk menjadi bukti nyatanya.

Mengatasi masalah tersebut diperlukan peran semua pihak dari seluruh elemen masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Nadisha Hanna Haritztin mengatakan kunci dalam mengatasi persoalan sampah itu perlu kepeduliaan dan kesadaran semua pihak tanpa terkecuali.

Jika hal tersebut dilaksanakan maka masalah sampah bisa diatasi.

Pihaknya juga mengaku tengah berupaya keras dalam mengatasi persoalan sampah dengan menggulirkan beragam program, kendati sarana dan prasana saat ini terbilang kurang memadai.

Salah satunya, lanjut dia, dengan dibentuknya bank sampah di setiap desa yang ada di Kabupaten Majalengka.

Baca juga: Minuman Berbahaya Bagi Penderita Diabetes, Tak Boleh Diminum dapat Tingkatkan Kadar Gula Darah

Baca juga: Ayu Intan Ogah Berdamai dengan Letkol Dwison, Sudah Laporkan Perlakuan Sang Dandim ke Mabes TNI

Bank sampah sendiri, merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah.

Hasil dari pengumpulan tersebut kemudian dipilah dan akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan sampah atau ke pengepul sampah.

"Pembentukan bank sampah merupakan strategi membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi juga lingkungan yang bersih, hijau dan sehat," ujar Hanna, sapaan akrabnya, Jumat (6/11/2020).

Bahkan, sambung dia, bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih dan nyaman bagi warganya.

Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang mereka kumpulkan.

Dia menambahkan, jika ada persoalan sampah, silakan mengadukan ajuan sesaui prosedur yang berlaku, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan fitnah.

"Kalau bisa bukan hanya sekadar laporan, tapi memberikan bukti bukti pendukung baik data, foto, video dan lain-lain. Dan kalau bisa bukan hanya mengkritik, tapi memberikan solusi atas masalah tersebut," ucapnya.

Baca juga: Banyak yang Tanya Syahrini kok Jarang Manggung, Ternyata Lagi Persiapkan Kehamilan, Ngebet Jadi Ibu

Baca juga: STNK dan Surat-surat Berharga pun Ikut Terbakar Bersama Bus Ikfa Rizky di Tol Palikanci Cirebon

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Aminudin menambahkan, pihaknya menargetkan pada tahun 2025 Majalengka bebas sampah.

Saat pihaknya mengaku jika angkutan truk yang dimilikinya sangat terbatas, sehingga tidak mampu mengakomodir di setiap desa yang ada di Majalengka.

"Biasannya sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), nanti pola tersebut akan diubah dengan adanya TPA di masing-masing kecamatan dan desa desa," katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved