Seekor Babi di Majalengka Dipukuli Warga hingga Mati, Sempat Bikin Resah dan Ganggu Warga di Kebun
Seekor babi di Kabupaten Majalengka digebukin warga hingga mati lantaran bikin resah masyarakat sekitar.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Karena penasaran, banyak warga yang berbondong-bondong datang ke rumah Bawor (55), warga RT 8 RW 3, Desa Pekuncen, Banyumas.
Banyak warga yang ramai dan datang karena merasa penasaran.
Bahkan pada Minggu (14/6/2020) kemarin pengunjung sehari sudah mencapai ribuan orang.
Salah seorang pengunjung Nilem (50) warga Desa Kedungwringin, Jatilawang mengaku sengaja datang karena penasaran.
"Aneh baru melihat ada babi celeng tapi kok kuku-kukunya panjang seperti itu," katanya kepada TribunBanyumas.com, Senin (15/6/2020).
Dia mendengar kabar ada babi aneh itu dari orang-orang yang banyak membicarakannya.
Taring dari celeng itu juga terlihat berbeda dari pada umumnya.
Jika biasanya taring celeng tumbuh ke atas dan ke bawah, tetapi taring babi hutan milik Bawor tumbuh ke arah samping.
Bawor mengatakan jika Celeng itu berjenis kelamin jantan.
Bobotnya sekira 12 kilogram.
Dia memang sudah biasa memburu babi hutan hingga yang paling jauh dia berburu hingga ke Ciamis dan Pangandaran.
Yang cukup menyita perhatian adalah kebiasaan makan dari babi hutan tersebut.
"Makannya rutin tiap pagi pasti nasi anget lauk daging celeng di rica-rica kemudian teh manis atau kopi.
Kalau minum air putih mentah dia tidak mau jadi harus makan dan minum yang sudah matang," kata Bawor kepada TribunBanyumas.com, Senin (15/6/2020).
Bawor menambahkan jika babi hutan miliknya itu juga biasa makan roti dan pisang pemberian pengunjung.
"Pisangnya itu dikupas dulu baru mau makan, kalau makan sama kulitnya dia gak mau makan, jadi harus dikupas dulu," imbuhnya.
Celeng milik Bawor sehari makan tiga kali, kalau pada malam hari menunya sama nasi panas lagi.
Umumnya babi hutan atau celeng mau makan makanan yang mentah-mentah.
"Kalau celeng biasa mau makan singkong mentah, daun lumbu mentah, ataupun pepaya, tetapi babi saya yang satu ini tidak mau," katanya.
Dalam berburu babi hutan, Bawor pernah mendapatkan babi seberat 125 kilogram.
Ditanya terkait apakah Bawor akan menjual celeng tersebut, dia mengaku belum ada niatan menjualnya dan akan merawatnya.
"Kalau babi ukuran 12 kilo segitu kalau dijual itu ya sekitar Rp 500 ribu dan kalau babi kecil Rp 300 ribu," pungkasnya.
(Sriwijaya Post/Rahmat Aizulla)