Seorang Kakak Keliling Rumah Tetangga Minta Pekerjaan, Demi Biaya Berobat Adiknya yang Sakit

Kisah itu dibagikan salah seorang tetangga dari Kakak Beradik yatim piatu itu hingga membuat banyak orang yang terharu dan peduli.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
handhika Rahman/Tribuncirebon.com
Darma (29) menunjukkan foto adik kandungnya Riyanto (12) yang meninggal setelah berjuang melawan penyakitnya di kediamannya di Desa Tunggul Payung, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jumat (30/10/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kisah kakak beradik yatim piatu asal Desa Tunggul Payung, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu ini viral di media sosial.

Kisah itu dibagikan salah seorang tetangga dari Kakak Beradik yatim piatu itu hingga membuat banyak orang yang terharu dan peduli.

Awal mula kisah itu, terjadi saat sang adik Riyanto (12) mengalami sakit komplikasi, mulai dari paru-paru, jantung, dan lain sebagainya.

Sebelum diketahui menderita penyakit komplikasi, bocah yang masih duduk di bangku kelas 5 SD itu memang kerap kali mengalami sakit-sakitan.

Baca juga: Keluarga Yatim Piatu di Indramayu Terharu, Banyak Orang yang Peduli karena Keluaga Tak Mampu

Baca juga: Viral Bocah Yatim Piatu Meninggal Setelah Sang Kakak Berjuang Kerja Serabutan Demi Biayai Pengobatan

Karena berasal dari keluarga tak mampu, ia hanya dirawat seadanya dari dokter ke dokter.

Sang kakak sendiri, Darma (29) sempat putus asa untuk mengobati adiknya, hal serupa juga dialami oleh anggota keluarga lainnya.

Terlebih keluarga kecil mereka merupakan yatim piatu. Kedua orang tuanya sudah tiada sejak lama.

Darma bahkan berinisiatif mendatangi setiap tetangga rumahnya hanya untuk meminta pekerjaan demi biaya berobat adiknya.

Ia rela melakukan pekerjaan apapun demi mendapat uang.

Darma yang hanya seorang pekerja serabutan dan tidak memiliki penghasilan yang tentu, memang kesulitan dalam segi ekonomi, belum lagi ia kini sudah berkeluarga.

Jangan kan mendapat uang lebih, untum memenuhi kebutuhan pun sulit karena hanya bekerja sewaktu-waktu.

"Sulit dalam ekonomi, ya karena kerjanya serabutan. Kadang ada kadang enggak. Namanya juga kuli," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya, Jumat (30/10/2020).

Namun, semenjak kisahnya dibagikan di medsos, keluarga kecil mereka tertolong. Banyak yang membantu hingga akhirnya Riyanto bisa dibawa ke rumah sakit.

Dari situ baru diketahui, bocah malang tersebut memiliki penyakit yang kronis.

Setelah mendapat perawatan, kondisi Riyanto memang sempat membaik dan diperbolehkan pulang.

Baca juga: Lesti Kejora Tanya Ustaz Subkhi, Ada Cowok Siap Nikah tapi Gak Berani Izin ke Ortu, Rizky Billar?

Baca juga: Daftar HP Rp 1 Jutaan, Ada Samsung Galaxy A10s, Realme C15, C11, Vivo Y11, Oppo A12 Hingga Redmi 8

Hanya saja, pada hari kemarin sekitar pukul 16.00 WIB ia menghembuskan napas terakhir secara mendadak. Hal itu pun membuat keluarga terkejut.

Pantauan Tribuncirebon.com di lokasi, suasana duka terlihat di rumah kecil mereka. Banyak dari tetangga yang datang berziarah dan menyampaikan duka mendalam.

Kini jenazah Riyanto sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat pada siang hari tadi.

"Kami dari keluarga sangat kehilangan," ujar dia.

Pihak Keluarga Terharu

Keluarga bocah yatim piatu asal Desa Tunggul Payung, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu bersyukur masih banyak orang yang peduli.

Hal tersebut diungkapkan Darma (29) seusai pemakaman adiknya Riyanto (12) kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di kediamannya, Jumat (30/10/2020).
Darma mengatakan, tidak sedikit yang membantu keluarga kecil mereka hingga akhirnya Riyanto bisa mendapat perawatan walau kini sudah dikabarkan meninggal dunia.
"Bersyukur banget banyak yang mau bantu," ujar dia.
Darma mengisahkan, setelah viral di media sosial keluarga yatim piatu ini sangat terbantu.
Ia juga mengaku terharu, walau dengan kondisi serba tidak punya, namun masih banyak orang yang peduli.
Orang tua mereka disampaikan Darma sudah lama meninggal dunia karena sakit.
Ayahnya Waluyo meninggal dunia saat Riyanto masih berusia 1 tahun. Sedangkan sang ibu meninggal saat Riyanto berusia 3 tahun.
Kepada Tribuncirebon.com, ia juga mengucap banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu.
"Saya juga terima kasih banyak kepada semua yang sudah membantu, tapi namanya umur orang ya tidak ada yang tahu," ujar dia.
Riyanto (12) sendiri meninggal dunia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya, mulai dari paru-paru, jantung, dan lain sebagainya.
Berkat bantuan yang diberikan, Riyanto sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Kondisinya pun berangsur membaik.
Ia lalu pulang ke rumah. Namun, selang beberapa hari bocah yang kini duduk di kelas 5 SD itu dikabarkan meninggal dunia secara mendadak pada pukul 16.00 WIB kemarin.
Kini jenazahnya sudah dimakamkan pada siang hari tadi di tempat pemakaman umum desa setempat.
"Kami dari keluarga sangat kehilangan," ujar dia.

Baca juga: Nih Katalog Promo Superindo, Periode 29 Oktober - 4 November, Barang Keperluan Rumah Tangga Diskon

Baca juga: Cuma Napoli dan Inter Milan yang Bisa Hentikan Dominasi Juventus, AC Milan Dianggap Belum Selevel

Viral Setelah Diperjuangkan Sang Kakak

Kabar duka menyelimuti keluarga Riyanto (12) warga Desa Tanggul Payung, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu.

Riyanto yang merupakan anak yatim piatu itu akhirnya menghembuskan napas terakhir setelah menderita penyakit komplikasi.

Kisahnya pun viral di perbincangkan di media sosial karena perjuangan sang kakak dalam mencari uang untuk biaya pengobatan sang adik.

Kakak Riyanto, Darma (29) mengatakan, kini adiknya tersebut sudah tiada.

Bocah kelas 5 SD itu meninggal dunia pada Kamis (29/10/2020) kemarin sekitar pukul 16.00 WIB.

"Karena sakit paru-paru kata dokter tuh, komplikasi gitu dan macam-macam penyakitnya ada jantung juga," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediamannya, Jumat (30/10/2020).

Darma menceritakan, orang tua mereka sudah lama meninggal dunia.

Ayahnya Waluyo meninggal saat usia Riyanto baru menginjak 1 tahun, sedangkan sang ibu Eni meninggal saat Riyanto berusia 3 tahun.

Kedua orangnya itu meninggal dunia karena sakit.

Riyanto kecil pun lalu diasuh oleh kedua kakaknya dan saudara-saudaranya dengan kondisi serba terbatas.

Darma mengatakan, sudah dari dulu Riyanto menderita sakit, tubuhnya pun kurus kering. Namun, saat itu ia hanya berobat biasa.

Baca juga: Heboh 3 Bocah Hilang Misterius, Diduga karena Ikan Mas Raksasa Tanpa Bola Mata, Warga Lepas Ikannya

Baca juga: Kucing Mendekati Saat Anda sedang Makan, Jangan Buru-buru Diusir apalagi Dikasari, Ini Penjelasannya

"Berobatnya dari dokter ke dokter, sembuh 3 hari terus sakit lagi. Ketahuan komplikasinya baru sekarang-sekarang setelah di bawa ke rumah sakit," ujarnya.

Saat itu, Darma sempat putus asa karena tak memiliki biaya untuk berobat. Ia bahkan meminta pekerjaan kepada para tetangga agar bisa mendapat uang untuk biaya pengobatan.

Pekerjaan apapun, diakui dia akan ia lakukan. Darma yang diketahui hanya merupakan kuli bangunan tidak memiliki uang sama sekali. Terlebih panggilan untuk bekerja tidak menentu.

Hingga akhirnya ada seseorang yang menginformasikan kondisi keluarga mereka ke media sosial hingga viral.

Bantuan pun banyak berdatangan. Riyanto pun saat itu bisa dibawa berobat ke rumah sakit.

"Tapi pas jam 3 kemarin mendadak meninggal. Meninggal pasnya sih jam 4," ujar dia.

Kini jenazah Riyanto sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum desa setempat pada siang hari tadi.

Baca juga: Nikita Mirzani Di-Smack Down Denise Cadel Sampai Jatuh ke Lantai, Tak Terima Dihina Nyai

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Sabtu 31 Oktober 2020: Gemini Difitnah Orang, Scorpio Bosan dengan Rutinitas

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved