Sebanyak 3 dari 20 Unit Kamera Pengintai Macan Tutul di Kawasan Gunung Ciremai Kuningan Hilang
Kehilangan kamera yang terpasang di sejumlah titik kawasan Gunung Ciremai, tentu sudah dilaporkan ke petugas kepolisian.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mumu Mujahidin
Macan tutul Jawa (panthera perdus melas) bernama Slamet Ramadhan yang dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Kabupaten Kuningan, keberadaannya berhasil terekam kamera perangkap atau camera trap.
Humas TNGC, Agus Yunantara, mengatakan, keresahan pihak TNGC akhirnya terjawab saat kegiatan monitoring yang dilakukan sejak awal November 2019, berhasil menemukan keberadaan Slamet Ramadhan setelah dilepasliarkan pada 9 Juli 2019.
"Macan itu berada di area perbatasan ekosistem hutan alam dan semak belukar, berjarak 3,5 kilometer. Arah selatan dari wisata alam Bukit Seribu Bintang," kata Agus saat dihubungi, Selasa (19/11/2019).
Agus mengatakan, Slamet mampu menjelajah sekitar 8,5 kilometer dari batas kawasan TNGC dan permukiman penduduk dan diketahui sering beraktivitas di ekosistem Gunung Ciremai yang berjauhan dengan pusat aktivitas manusia.
"Kalau bisa berbincang dengan Si Hitam Bertutul ini, banyak hal yang ingin ditanyakan, mulai sudah ketemu pasangan atau belum dan sudah memangsa apa saja," katanya.
Dari penampakan camera trap, dapat disimpulkan kalau Slamet Ramadhan dalam kondisi sehat, hal tersebut terlihat dari tubuhnya yang jauh lebih kekar dibandingkan saat pelepasliaran beberapa bulan lalu.
Agus berharap, Slamet Ramadhan dapat berinteraksi secara normal dengan macan tutul Jawa penghuni asli Gunung Ciremai, baik sebagai pesaing atau pasangan, sehingga populasinya tetap terjaga.
"Selain itu, keberadaan dia mendukung untuk kesehatan ekosistem kawasan TNGC,"katanya.
Slamet Ramadhan, beberapa waktu lalu diketahui masuk perkampungan warga di Kabupaten Subang dan dilepasliarkan di sisi utara Gunung Ciremai.

Pelepasliaran Slamet Ramadhan dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melalui Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Badan TNGC, dan pihak terkait lainnya.
Saat dilepasliarkan, Slamet Ramadhan dibawa ke dalam kandang khusus yang dilengkapi lubang-lubang kecil di setiap sisinya, Hal itu dilakukan agar macan tutul tersebut tidak stres karena berdekatan dengan manusia.
Hewan yang seluruh tubuhnya berwarna hitam itupun terdengar menggeram, Bahkan, sesekali satwa langka yang dilindungi itu juga mengaum dan seolah-olah menerkam penutup kandangnya.
Sensor di Leher
Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) memasangi alat khusus pada leher Slamet Ramadhan, Macan tutul Jawa yang dilepasliarkan pada Juli 2019.