Profil Ponpes Husnul Khotimah di Kuningan, Berawal dari Obrolan Santai untuk Meredam Ahmadiyah
Obrolan itu mengarah kepada solusi agar Ahmadiyah tidak berkembang, apalagi sampai masuk ke masyarakat Maniskidul.
Untuk segera mrealisasikan cita-cita mulia beliau, sepulang dari Tanah Suci Mekkah, H. Sahal Suhana kembali bersilahturahmi ke sesepuh pesantren Buntet Cirebon. Para kiai Buntet menyarankan agar segera dilaksanakan pembangunan Masjid sebagai salah satu syarat berdirinya Pondok Pesantren.
Mengikuti saran para kyai Buntet, maka pada hari Ahad 24 Juni 1993 di mulai pembangunan Masjid Pondok Pesantren. Peletakkan batu pertama dilakukan oleh KH. Fuad Hasyim Buntet-Cirebon, dan KH. Rohani Al-Amin dari Waled-Cirebon. (Muzakki, 2011: 38)
Nama Husnul Khotimah berawal dari usulan Ir. H. Udin Abimanyu Kepala Dinas Tata Kota DKI Jakarta (almarhum). Beliau mengusulkan nama Husnul Khotimah dan dikonsultasikan kepada Drs. Syarifudin Mahfudz (Wakil Ketua Bapinroh DKI Jakarta, asal Desa Kasturi Kuningan). Drs. Syarifudin menjelaskan makan “Husnul Khotimah” dengan begitu jelas kepada H. Sahal Suhana dan Ir. H. Udin Abimanyu. Akhirnya H. Sahal Suhana dan Ir. H. Udin Abimanyu sepakat dengan nama Husnul Khotimah.
Sejak saat itulah Pondok Pesantren bernama Pondok Pesantren Husnul Khotimah di bawah naungan Yayasan Husnul Khotimah. Tetapi saat itu Yayasan Husnul Khotimah belum diajukan dan disyahkan oleh Notaris, karena H. Sahal Suhana masih mencari orang-orang yang berkualitas sebagai Badan Pendiri Yayasan dan Pondok Pesantren Husnul Khotimah. (Muzakki, 2011: 41-42)
Keberadaan Pondok Pesantren Husnul Khotimah yang berdiri harus mendapat pengakuan resmi dari pemerintah dan juga masyarakat. Untuk itu pada tanggal 2 Mei 1994, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, para pengurus Yayasan Husnul Khotimah menghadap Notaris (Suharmani) di Kuningan. Tanggal 2 Mei inilah ditetapkan sebagai tanggal lahirnya Pondok Pesantren dan Yayasan Husnul Khotimah.
Untuk lebih mengokohkan pengakuan masyarakat dan supaya lebih dikenal oleh masyarakat luas, maka pada tanggal 7 Januari 1995 setelah kegiatan pembelajaran barjalan satu semester, Pondok Pesantren Husnul Khotimah diresmikan oleh Bupati Kuningan H. Yeng DS. Partawinata, SH. Peresmian yang menjanjikan harapan ini dihadiri oleh unsur Muspida dan Tokoh Masyarakat se-Kabupaten Kuningan dan undangan dari Jakarta, Keluarga Besar Tata Kota DKI Jakarta. Dalam peresmian ini diadakan tablig akbar dengan penceramah KH. Zaenuddin MZ dan DR. Manarul Hidayat.
Dalam acara peresmian tersebut, Yayasan Husnul Khotimah menyerahkan pengelolaan Pondok Pesantren kepada Pimpinan Pondok Pesantren (KH. Ade Syabulhuda, Lc.)
Awalnya Pondok Pesantren Husnul Khotimah berdiri di atas tanah keluarga H. Sahal
Suhana. Biaya pembebasan tanah dan pembangunan Pondok Pesantren ditanggung oleh H. Sahal
Suhana. Kemudian H. Sahal Suhana mewaqafkan semua tanah yang sudah digunakan untuk
pembangunan Pondok Pesantren Husnul Khotimah saat itu (1994 sd pertengahan 1997)
Maka sejak tanggal 14 Juni 1997 Pondok Pesantren Husnul Khotimah menjadi milik Yayasan Husnul Khotimah, bukan menjai milik H. Sahal Suhana dan H. Ibrahim sekeluarga. (Muzakki, 2011: 59-61)
Berikut ini data perkembangan santri sejak berdirinya Pondok Pesantren Husnul
Khotimah Kuningan :
Tahun Pelajaran Jumlah Anak
1994-1995 24
1995-1996 169
1996-1997 348
1997-1998 986
1998-1999 798
1999-2000 761
2000-2001 1077
2001-2002 906
2003-2004 1027
2004-2005 933
2005-2006 1044
2006-2007 1185
2007-2008 1158
2008-2009 1283
2009-2010 1306
2010-2011 1388
2011-2012 1590
2012-2013 1522
2013-2014 1629
2014-2015 1701
2015-2016 2677
Mudir
Kegiatan Pondok Pesantren Husnul Khotimah dimulai sejak tahun ajaran 1994, dan sebagai Mudir/Pimpinan Pondok KH. Ade Syabul Huda, Lc. (alumnus Universitas Al-Azhar – Kairo) sampai dengan Agustus 1996, dan dilanjutkan oleh KH. Achidin Noor, MA. (alumnus Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud Riyadh dan Madinah KSA) samapai dengan tahun 2006.
Dari 12 Juli 2006 sampai dengan 23 Oktober 2008 dipimpin oleh Ust. Sufyan Nur Lc. (alumnus LIPIA Jakarta). Kemudian dilanjutkan oleh KH. Jajang Aisyul Muzakki, Lc., M.Pd.I. (alumni LIPIA Jakarta) sampai dengan tahun 2009. Dan tahun 2009 s.d. tahun 2010 dilanjutkan oleh KH. Mu’tamad, Lc., M.Pd. Al- Hafizh (alumni LIPIA Jakarta). Setelah itu dari tahun 2010 s.d. tahun 2015 dilanjutkan oleh KH. Amam Baruttamam, Lc. (alumni Universitas Al-Azhar – Kairo). Dan saat ini Pimpinan Pondok Pesantren dipimpin oleh KH. Mohammad Sabiqin, Lc.. (alumns LIPIA Jakarta).
Pada awalnya pendidikan di Pondok Pesantren Modern Husnul Khotimah baik yang intra ataupun ekstra merupakan suatu kesatuan yang integral yang tidak dapat terpisahkan, namun seiring dengan semakin banyaknya jumlah santri dan garapan, maka Yayasan Husnul Khotimah menginisiasi pembagian tugas dan wewenang agar segala permasalahan santri bisa terkelola dengan baik.
Pengasuh