Pemkab Kuningan Harus Berani Keluarkan Anggaran untuk Olah Limbah Kotoran Sapi
olah limbah jadi pupuk, bagikan dan bisa dilakukan timbal balik menguntungkan antara penyelenggara melalui PDAU (Perusahaan Daerah Aneka Usaha)
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
“Dengan total ada 4.200 ekor sapi, limbah kotoran yang dihasilkan dalam sehari bisa mencapai 60 ton,” kata dia.
Kalkulasi sebanyak itu, kata Asep, ini dilihat dari setiap satu ekor sapi saat buang kotoran itu sebanyak 15 kilogram.
“Untuk jumlah kotaran yang dimunculkan dari setiap peternak sapi, belum menyeluruh di Kecamatan Cigugur yang memiliki jumlah populasi sapi itu sebanyak 7714 ekor,” ungkapnya.
Menghadapi persoalan limbah kotoran sapi, kata Asep, jumlah kotoran sapi itu baru sebagian saja yang diolah menjadi biogas. “Itu pun jumlahnya hanya sekitar 10 persen dan masih menghasilkan ampas,” katanya.
Saat ini upaya yang dilakukan oleh DLH (Dinas Lingunan Hidup) sendiri adalah dengan menyediakan truk pengangkut untuk membuang limbah kotoran sapi tersebut ke lahan yang telah disediakan.
“Untuk sementara, limbah kita kumpulkan di hangar (tempat pengeringan, red), untuk kemudian dilakukan olahan terhadap limbah kotoran tersebut,” katanya.
Mengenai pencemaran pada saluran irigasi, kata Asep, tindakan sekarang itu melakukan penyadaran kepada para peternak agar tidak membuang limbah sembarangan.
"Kita masih tahap penyadaran dan pembinaan, ke depan baru akan disediakan mesin olah limbah,” ujar Asep didamping Dedi Mulyadi yang juga Seksi Kemitraan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan.
Selama sebulan ke depan,kata Dedi, Dinas Lingkungan Hidup akan melakukan pendampingan terhadap kesadaran peternak sapi di Cipari. (*)