Video

VIDEO - Rekor di Sumedang, Dalam Waktu Satu Hari Ada 14 Kasus Baru Covid-19, 3 di Antaranya Dokter

mereka diketahui positif Covid-19 dari hasil swab test massal yang dilakukan pada 7 Agustus 2020 lalu dan untuk 11 orang karyawan RSUD merupakan hasil

Editor: Machmud Mubarok

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang kembali melonjak drastis setelah 14 orang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swab test dan screaning yang hasilnya keluar, pada Kamis (13/8/2020), siang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang, Iwa Kuswaeri mengatakan, dari 14 orang yang terkonfirmasi positif positif Covid-19 itu, 11 orang di antaranya meruapakan karyawan RSUD Sumedang.

"Dari 11 orang itu, enam orang merupakan perawat, tiga orang dokter, satu orang tenaga administrasi, dan satu orang tenaga dari Farmasi," ujar Iwa saat ditemui di kantornya, Jalan Anggrek, Kabupaten Sumedang, Kamis (13/8/2020).

Sedangkan untuk yang tiga orang lagi, kata Iwa, merupakan warga Kecamatan Wado dan Kecamatan Cibugel, sehingga total penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang pada hari ini ada 14 orang.

"Untuk yang tiga orang dari 14 orang yang positif Covid-19 itu diketahui dari hasil swab test massal," katanya.

Jerinx Ditahan Polisi Gara-gara Ejek IDI dengan Singkatan Ikatan Drakor Indonesia, Istrinya Curhat

Daftar Harga Hp Oppo Terlengkap Agustus 2020, Mulai Oppo Reno4 Rp 5 Jutaan hingga A5, A9, dan A12

Bacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Beserta Kisah Pembuatan Naskah Proklamasi

Iwa mengatakan, mereka diketahui positif Covid-19 dari hasil swab test massal yang dilakukan pada 7 Agustus 2020 lalu dan untuk 11 orang karyawan RSUD merupakan hasil screening.

"Jadi, penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang hari ini ada 14 orang. Hasilnya baru keluar tadi dari hasil screaning dan swab test masif," ucap Iwa.

Menurut dia, adanya pembahan kasus sebanyak 14 orang tersebut, meruapakan rekor di Kabupaten Sumedang karena jumlah penambahannya paling banyak selama pandemi Covid-19 ini.

"Hari ini jumlah yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Sumedang, menjadi yang terbesar selama pandemi," ujarnya.

Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan tracing kontak erat dari semua pasien positif Covid-19 tersebut dan nantinya semua kontak erat itu akan dilakukan swab test.

Awalnya, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang hanya 16 orang dengan jumlah kontak erat 258 orang. Namun, dengan adanya penambahan 14 orang yang positif Covid-19 itu, saat ini total kasus positif di Kabupaten Sumedang mencapai 30 orang.

TONTON VIDEO DI SINI

242 Tenaga Kesehatan di Jabar Terpapar Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, mengatakan terdapat 242 tenaga kesehatan di Jawa Barat yang terkonfirmasi positif Covid-19, sampai Kamis (13/8/2020).

Berli mengatakan, ratusan tenaga kesehatan tersebut selama ini bertugas di puskesmas sampai rumah sakit di kabupaten dan kota di Jawa Barat.

"Tenaga kesehatan yang dinyatakan positif Covid-19 sampai saat ini, masih isolasi mandiri, sebanyak 242 tenaga kesehatan," kata Berli saat dihubungi, Kamis (13/8/2020).

 VIDEO-REKOR BARU, Sehari di Kabupaten Sumedang Tambah 14 Orang Positif Covid-19, Tiga Orang Dokter

Menurut Berli keterisian ruang rawat isolasi di Rumah Sakit di Jawa Barat pun kini mencapai 34,50 persen. Padahal beberapa pekan sebelumnya dinyatakan angka keterisian ruang isolasi di semua rumah sakit di Jawa Barat mencapai 27 persen.

"Kapasitas tampung rumah sakit di Jawa Barat masih cukup, dan siap ditambah bila terjadi peningkatan," ucap Berli yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat tersebut.

Klaster-klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Barat kembali bermunculan seiring dengan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Masyarakat pun diminta untuk benar-benar melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 untuk menghindari penularan yang kian serius ini.

 KPU Indramayu Mulai Road Show ke Sejumlah Parpol dan Paslon Perseorangan, Minta Kesiapan Peserta

Anggota Divisi Perencanaan Riset dan Epidemiologi pada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, dr Bony Wiem Lestari, mengatakan sejak relaksasi PSBB di Jabar dilakukan pada 26 Juni lalu, sangat terlihat tren peningkatan kasus baru dan penambahan risiko zonanya.

Peningkatan kasus ini, katanya, harus diwaspadai bersama karena peningkatan jumlah zona berisiko sedang dan tinggi ini terjadi antara lain dengan ditemukannya kasus dan klaster penyebaran terbaru.

"Jadi yang ada kasus impor itu terjadi karena ada memang mobilitas penduduk, terutama mereka yang berasal dari wilayah transmisi lokal yang masuk ke Jawa Barat, kemudian ada klaster perkantoran, kemudian kita juga lihat ada klaster keluarga di mana sekarang mulai lebih banyak, juga klaster tenaga kesehatan," menurut Bony di GOR Saparua Kota Bandung, Jumat (7/8/2020).

Bony mengatakan pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Jawa Barat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Kemudian kembali diingatkan bahwa farda terdepan untuk melawan Covid-19 ini adalah masyarakat, sehingga implementasi protokol kesehatan, disiplin memakai masker, menjaga jarak, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat merupakan suatu syarat mutlak.

 Besok Sosok yang Dinanti Persib dan Bobotoh Akan Tiba di Indonesia

"Juga diharapkan bisa menahan diri ya dari kegiatan-kegiatan atau aktivitas yang juga bisa memicu adanya kerumunan," katanya.

Bony mengatakan jumlah kecamatan zona hijau atau yang tidak pernah tersentuh kasus Covid-19 di Jabar pun kian berkurang. Pada 26 Juli tercatat, kecamatan yang masuk zona hijau berjumlah 247 Kecamatan. Tapi pada 5 Agustus jumlahnya menurun menjadi 228 kecamatan.

"Sehingga total persentase kecamatan zona hijau di Jawa Barat itu ada sekitar 36 persen. Tapi ada 7 kabupaten yang persentase zona kecamatan hijaunya itu di atas 50 persen, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Sumedang, Garut, Ciamis Cianjur, Sukabumi, dan Majalengka," katanya.

Berdasarkan data PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) pada Kamis (13/8) pukul 20:35 WIB, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar sudah melakukan pengetesan metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR) sebanyak 185.977 tes. Sedangkan rapid test telah dilaksanakan di angka 279.544 tes.

 Besok Sosok yang Dinanti Persib dan Bobotoh Akan Tiba di Indonesia

Kemudian tercatat 4.583 pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh. Sementara jumlah pasien positif Covid-19 yakni 7.914 orang, 3.097 pasien positif aktif, dan 234 meninggal dunia.

Sedangkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 12.462, selesai pengawasan 11.900 orang, dan pasien masih dalam pengawasan sebanyak 562 orang. Untuk ODP sebanyak 57.777 orang, selesai pemantauan sebanyak 56.377 orang, dan orang masih dalam pemantauan sebanyak 1.400 orang.

Kasus Tenaga Kesehatan

Kasus paling mutakhir dari tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 terjadi di Kabupaten Sumedang.

Penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang melonjak drastis setelah 14 orang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swab test dan screaning yang hasilnya keluar, pada Kamis (13/8/2020), siang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumedang, Iwa Kuswaeri mengatakan, dari 14 orang yang terkonfirmasi positif positif Covid-19 itu, 11 orang di antaranya merupakan karyawan RSUD Sumedang.

"Dari 11 orang itu, enam orang merupakan perawat, tiga orang dokter, satu orang tenaga administrasi, dan satu orang tenaga dari Farmasi," ujar Iwa saat ditemui di kantornya, Jalan Anggrek, Kabupaten Sumedang, Kamis (13/8/2020).

Sedangkan untuk yang tiga orang lagi, kata Iwa, merupakan warga Kecamatan Wado dan Kecamatan Cibugel, sehingga total penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang pada hari ini ada 14 orang.

"Untuk yang tiga orang dari 14 orang yang positif Covid-19 itu diketahui dari hasil swab test massal," katanya.

 Daftar Harga Hp Oppo Terlengkap Agustus 2020, Mulai Oppo Reno4 Rp 5 Jutaan hingga A5, A9, dan A12

 Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 13 Agustus, Ini Kawasan yang Terdampak, Mati Jam 09.30, Nyala 15.00

 Naskah Teks Proklamasi Jadi Cagar Budaya Nasional, Disimpan di Kotak dari Mika Transparan

Iwa mengatakan, mereka diketahui positif Covid-19 dari hasil swab test massal yang dilakukan pada 7 Agustus 2020 lalu dan untuk 11 orang karyawan RSUD merupakan hasil screening.

"Jadi, penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang hari ini ada 14 orang. Hasilnya baru keluar tadi dari hasil screaning dan swab test masif," ucap Iwa.

Menurut dia, adanya pembahan kasus sebanyak 14 orang tersebut, meruapakan rekor di Kabupaten Sumedang karena jumlah penambahannya paling banyak selama pandemi Covid-19 ini.

"Hari ini jumlah yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Sumedang, menjadi yang terbesar selama pandemi," ujarnya.

Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan tracing kontak erat dari semua pasien positif Covid-19 tersebut dan nantinya semua kontak erat itu akan dilakukan swab test.

Awalnya, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sumedang hanya 16 orang dengan jumlah kontak erat 258 orang. Namun, dengan adanya penambahan 14 orang yang positif Covid-19 itu, saat ini total kasus positif di Kabupaten Sumedang mencapai 30 orang.

Kasus di Cimahi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi akan ditutup menyusul adanya penambahan 12 tenaga medis yang terpapar virus Corona, pada Senin (10/8/2020).

Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna di kediamannya pada Senin, 10 Agustus 2020.

"Hingga saat ini, ada 12 orang tenaga medis di RSUD Cibabat yang terpapar virus Corona," kata Ajay M Priatna (10/8/2020).

Hal tersebut mengalami penambahan jumlah sebanyak 7 orang jika dibandingkan pada tanggal 7 Agustus 2020 saat Ajay mengumumkan 5 tenaga medis RSUD Cibabat positif Corona.

12 tenaga medis tersebut terdiri dari 3 perawat, 8 nutrisionis dan 1 orang Bidan.

Adanya penambahan kasus, maka Pemerintah Kota Cimahi sudah menutup poliklinik dan bagian rawat jalan di RSUD Cibabat, Cimahi.

Penutupan poliklinik dan bagian rawat jalan di RSUD Cibabat, sudah ditutup total selama dua hari terakhir.

"Rencananya, semua bagian akan kami tutup. Tapi untuk pasien yang sedang dirawat, tetap dirawat," kata Ajay. 

Diberitakan sebelumnya, Kota Cimahi mengalami penambahan jumlah orang terkonfirmasi positif Covid-19 secara signifikan, Jumat (07/8/2020). Saat ini jumlah orang yang positif aktif sebanyak 28 orang. Padahal pada Rabu (5/8/2020), jumlah pasien positif aktif baru 16 orang.

Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna, menjelaskan bahwa hari ini (07/8/2020) total orang yang terkonfirmasi positif ialah 145 orang. Rinciannya, 113 orang sembuh , 28 orang positif aktif, dan 4 orang meninggal dunia.

Sementara, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) ialah 879 orang. Rinciannya, 155 orang masih dalam proses ODP, dan 715 sudah selesai dilakukan pemantauan.

Angka Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kota Cimahi iakah 137 orang, 8 orang masih diawasi, dan 129 orang sudah selesai diawasi.

Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) di Cimahi ialah 4.582 dengan rincian 974 masih dalam proses dan 3.608 sudah selesai diperiksa.

 Ini 3 Kecamatan di Indramayu yang Diwaspadai Sebagai Klaster Penyebaran Covid-19

 Wilayah Zona Kuning Covid-19 Boleh Menggelar Belajar Tatap Muka, Ada 163 Daerah Zona Kuning

 Susi Bilang Si Pelempar Bom Molotov ke Kantor DPC PDIP Cianjur Pengecut: Anti Ketuhanan-Kemanusiaan

Terkait dengan tingkat kesembuhan, Ajay mengatakan bahwa tingkat kesembuhan semakin membaik di Kota Cimahi. Semua pasien yang terpapar Corona dikatakannya ditangani secara baik dan maksimal.

Adanya 4 orang ASN di Kota Cimahi yang terpapar Corona, Ajay mengatakan bahwa keempat orang tersebut bukanlah Klaster Pemkot Cimahi. Karena penularannya diduga kuat dari keluarga, dari luar Kota Cimahi, dan berkas-berkas.

5 Tenaga Kesehatan Positif

Sebanyak lima tenaga medis di Rumah Sakit Umum Cibabat, Kota Cimahi positif Covid-19.

Plt. Direktur RSUD Cibabat, dr Reri Marliah MM. membenarkan bahwa ada 5 orang tenaga medis yang terpapar corona.

"Tenaga medis yang terpapar tersebut ialah 3 Perawat ,1 Bidan, dan 1 Nutrisionis. Dampaknya, poliklinik kami tutup sementara," kata Reri di kediaman Wali Kota Cimahi, Jumat (07/8/2020).

 Kumpulan Puisi dan Pantun Hari Kemerdekaan Indonesia, Cocok Dibagikan pada 17 Agustus

Setelah dinyatakan lima orang positif Covid-19, pihaknya langsung mendata orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien tersebut.

Ada 110 orang sudah diswab pasca ditemukannya 5 kasus dari RSUD Cibabat, Cimahi. Menunggu hasil Swab, 110 orang tersebut sedang menjalani isolasi mandiri.

Reri mengatakan bahwa, hasil dari Swab bisa diketahui pada Senin (10/8/2020).

Hingga saat ini, pihak RSUD Cibabat, Kota Cimahi telah melakuka Swab kepada 600 karyawannya.

Dari lima orang yang dinyatakan positif Covid-19, 4 orang diisolasi di RSUD Cibabat dan 1 orang di BPSDM yang ada di Kota Cimahi.

 Update Klaster Secapa AD 7 Agustus: 1216 Orang Sembuh, Pasien Positif Covid-19 Tinggal 92 Orang

Beberapa waktu yang lalu, ada 3 orang karyawan di RSUD Cibabat yang juga terpapar Corona. Namun, Reri mengatakan bahwa ketiga orang tersebut sudah dinyatakan negatif dan sembuh.

Ditutupnya pelayanan Poliklinik di RSUD Cibabat, dikatakannya tidak akan menganggi pelayanan kepada masyarakat karena masih bisa dilayani melalui IGD.

Hingga saat ini, ada 8 orang yang bekerja di RSUD Cibabat Cimahi yang terpapar Covid-19. Tiga orang sudah sembuh.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved