PPDB Indramayu 2020
Jelang Berakhirnya PPDB, SMAN 2 Indramayu Masih Kekurangan Siswa, Kuota Baru Terisi Setengah
Padahal, pada PPDB tahun ini sekolah setempat menargetkan bisa menampung sebanyak 432 siswa yang dibagi 12 ronmongan belajar (rombel).
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Menjelang penutupan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada hari Jumat 910/7/2020) besok, SMA Negeri 2 Indramayu masih kekurangan siswa.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia PPDB SMA Negeri 2 Indramayu, Sari Ayu Trisna saat ditemui Tribuncirebon.com di sekolah setempat, Kamis (9/7/2020).
Sari Ayu Trisna mengatakan, hingga saat ini berdasarkan data yang tercatat pada pendaftaran online, calon siswa yang mendaftar di SMA Negeri 2 Indramayu baru sebanyak 216 anak.
Padahal, pada PPDB tahun ini sekolah setempat menargetkan bisa menampung sebanyak 432 siswa yang dibagi 12 ronmongan belajar (rombel).
"Jatuh banget tidak, tapi kita pokoknya tidak memenuhi target sesuai kuota yang kita ajukan sebanyak 432 siswa, sekarang kita masih berlari mengejar target itu," ujar dia.
Berdasarkan hitungan, jika siswa yang mendaftar sebanyak 216 siswa berarti siswa baru tahun ajaran 2020/2021 di SMA Negeri 2 Indramayu hanya sebanyak 6 rombel atau kuota yang terisi baru setengah dari target.
Kendati demikian, jumlah tersebut masih belum pasti. Menurut Sari Ayu Trisna, jumlahnya bisa bertambah maupun berkurang.
Hal itu ditentukan dari jumlah calon siswa yang mendaftar ulang hingga hari besok.
Dirinya menilai, minimnya calon siswa yang mendaftar di SMA Negeri 2 Indramayu dipengaruhi banyak faktor.
Salah satu yang paling terasa adalah jalur zonasi. SMA Negeri 2 Indramayu masuk ke dalam zonasi A yang meliputi Kecamatan Indramayu, Sindang, Balongan, Cantigi, dan Lohbener.
Karena lingkupnya terbatas, banyak orang tua calon siswa lebih memilih mendaftarkannya ke sekolah yang lebih favorit, seperti SMA Negeri 1 Sindang dan SMA Negeri 1 Indramayu.
• Ditpolairud Polda Jabar Panen 50 Ribu Ekor Ikan Lele Hasil Budidaya Program Ketahanan Pangan
• Brokoli dan Kembang Kol Miliki Banyak Manfaat, Cegah Kanker hingga Jaga Kesehatan Jantung
• Daftar Harga HP Vivo Juli 2020, Hingga Bocoran Spesifikasi Seri Terbaru Vivo X50 dan X50 Pro
Terlebih lokasi kedua sekolah itu berada tepat di pusat kota sehingga menjadi nilai lebih bagi orang tua siswa untuk mendaftarkan anaknya.
"Kita mengandalkan anak-anak yang galau tidak diterima untuk bisa mendaftar di sini, kita juga sudah dapat limpahan dari sekolah lain. Banyak sih enggak, masih dibawah 20-an tapi lumayan," ujar dia.
Persoalan lainnya adalah pola pikir orang tua siswa yang lebih memilih mendaftarkan anaknya ke SMK. Mereka menilai dengan sekolah di SMK anak mereka bisa langsung kerja.
"SMK bikin rombel sebanyak banyaknya membuat kita galau, orang tua mikirnya lulus smk pasti kerja, kalau mau anaknya kuliah baru ke SMA," ucap dia.
Kendati demikian, pihaknya optimis pada PPDB tahun ini bisa mencapai minimal 7 rombel bisa terisi.
"Semua usaha sudah kita lakukan, insya Allah tahun ini bisa 7 rombel juga seperti tahun kemarin," ujar dia. (*)