Penemuan Granat Nanas di Kuningan
Evakuasi Granat Nanas Oleh Petugas Jibom SatMobda Jabar, Jadi Tontonan Warga Desa Sukadana Kuningan
Sejumlah Warga Desa Sukadana, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan sontak berkumpul depan halaman kantor desa setempat.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Sejumlah Warga Desa Sukadana, Kecamatan Ciawigebang, Kuningan sontak berkumpul depan halaman kantor desa setempat.
Hal itu menyusul saat Petugas Kepolisian dari Tim SatMobdsa Jabar tengah melakukan evakuasi granat nanas yang telah diamankan di aula kantor desa setempat.
"Ya penasaran pengen lihat saja," kata Wawan, warga setempat saat ditanya wartawan.
Teramati dilokasi evakuasi, Tim SatMobda Jabar terlihat lengkap dengan seragam, bak saat perang berada di medan pertempuran.
• Kepergok Hendak Mencuri Motor, Pria di Indramayu Babak Belur Dihajar Massa Hingga Ditelanjangi
Mereka menggunakan helm, kacamata hitam dan mengenakan rompi anti peluru.
"Iya kang, Polisinya keren gunakan seragam lengkap kaya lagi perang ya," ungkap warga tadi.
Kedua Petugas Jibom sepertinya satu hati dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya menjinakan bahan ledakan tersebut.
• Ada Dua Ibu Hamil yang Mau Melahirkan, Aparat Gabungan Percepat Pembuatan Jembatan Darurat di Bugel
"Alhamdulillah, berkat petugas dan selesai evakuasi. Kami tidak resah dengan keberadaan granat nanas aktif tersebut," katanya.
Potensi ledakan granat nanas
Potensi ledakan granat nanas yang ditemukan Balita di Desa Sukadana, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan bisa mencapai hingga jarak 50 meter.
Demikian hal itu dikatakan Petugas Penjinak Bom Satuan Brimob Polda Jabar (Jibom - SatMobda Jabar), Aipda Agus Ridho P saat menyampaikan keterangannya, usai melakukan evakuasi granat nanas, Kamis (11/6/2020).
Agus mengatakan bahwa kondisi granat nanas dalam kondisi aktif dan jika terjadi ledakan, justru membahayakan lingkungan sekitar.
• Puluhan Tenaga Kerja Kejaksaan Negeri Kuningan Jalani Rapid Test Covid-19
"Hasil pemeriksaan tadi, granat memang masih aktif dengan pemukul dan kunci masih ada. Namun, kondisinya kropos akibat di makan usia," kata Agus.

Menaksir usia granat nanas yang sudah kropos, kata Agus, umurnya diperkirakan sudah puluhan tahun.
"Mungkin usianya lebih tua dari saya, granat itu ada duluan," ujarnya.
• VIDEO - Pemuda Mabuk Ini Kena Razia PSBB Indramayu, Sempat Kabur dan Hampir Tabrak Petugas
• Ketua IDI Majalengka Sebut Kumpulkan OTG dan ODP Corona dalam Satu Tempat Riskan Terhadap Penularan
Pantauan di lokasi evakuasi, dua Petugas Jibom tampak tenang saat melakukan tindakan tadi.
Granat nanas sebelum dibungkus material khusus Tim Jibom, granat dibalut dan dibungkus rapat menggunakan lakban hitam.
"Tindakan tadi, salah satu pengamanan untuk dibawa ke Markas SatMobda Jabar," katanya.
• Pemuda Mabuk Ini Terjaring Razia Pelanggaran PSBB Indramayu, Sempat Kabur dan Hampir Tabrak Petugas
Agus mengatakan, granat nanas akan di bawa dan dilakukan lebih lanjut di Markas SatMobda nanti.
"Keberadaan granat ini dimungkin sejak jaman penjajahan," ujarnya.
Babinsa jaga kemanan granat nanas
Komandan Rayon Militer 1509 Ciawigebang, Kapten Inf Mulyadi melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa), Sertu Budi Supriadi konsisten melakukan pengamanan di Aula Desa Sukadana, Kecamatan Ciawigebang.
"Kami tetap jaga sambil menunggu Tim Jibom dari SatMobda Jabar untuk mengevakuasi granat nanas yang ditemukan anak - anak desa setempat," kata Budi.
• Pemuda Mabuk Ini Terjaring Razia Pelanggaran PSBB Indramayu, Sempat Kabur dan Hampir Tabrak Petugas
Budi mengatakan, pengamanan dilakukan seperti ini, untuk mencegah warga datang dan ingin melihat langsung kondisi granat nanas yang telah diamankan.

"Sebab, granat nanas masih aktif, jika meledak ini cukup menggetarkan dan bisa membuat bangunan desa ini hancur," katanya.
Selain itu, kata Budi, ledakan granat ini bisa menembus jarak cukup jauh.
• Mantan Kapten Persib Bandung The Lord Atep Bergabung dengan Partai Demokrat, Siap Jadi Cawabup