Human Interest Story
Pemuda Desa Taraju Ini Kini Jadi Spesialis Pembuat Warangka & Gagang Perkakas Dengan Beragam Ukiran
Menurut Taruna, ia menekuni pembuatan warangka golok sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad RIpai
TRIBUCNIREBON.COM, KUNINGAN – Kreativitas bisa terbentuk karena lingkungan mendukung. Kondisi itulah yang membuat Taruna, seorang pemuda warga Desa Taraju, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, berkreasi membuat warangka senjata tajam.
Pasalnya Desa Taraju dikenal sebagai desa para pandai besi, pembuat berbagai senjata tajam dan perkakas dari besi. Taruna pun dikenal sebagai spesialis pembuat warangka.
“Profesi yang saya lakukan seperti ini, merupakan pakem (pegangan, red) dalam menekuni usaha sebagai pembuat serangka dan gagang golok,” kata Taruna saat ditemui dilokasi produksi desa setempat, Kamis (3/6/2020).
Menurut Taruna, ia menekuni pembuatan warangka golok sejak duduk di bangku sekolah dasar. Taruna membuat warangka dan gagang golok dari bahan kayu jenis sonokeling dan johar.
“Tapi ada juga orang datang membawa bahan sendiri, dengan jenis kayu berbeda,” katanya.
Taruna mengatakan, untuk gagang golok dan warangka juga bisa dibuat dari tanduk kerbau.
“Bisa tanduk kerbau bule atau kerbau bisa. Namun untuk mendapatkan tanduk kerbau itu cukup mahal,” ujarnya.
Sebab, kata dia, tanduk kerbau ini memiliki kualitas bagus dan tidak mudah belah, seperti tanduk hewan lainnya.
“Selain itu, tanduk kerbau ini memiliki kecerahan dan menimbulkan warna sendiri,” katanya.
Selain golok, Taruna pun bisa pula membuat gagang keris berikut warangkanya.
“Pembuatan ini bagaimana permintaan atau kesenangan pribadi saya. Kadang dalam pembuatan gagang itu, ada kepala tokoh wayang dan warangkanya ukiran naga,” katanya.
• Ada 13 Kawasan Kritis di Jawa Barat, Pemprov Jabar Bakal Berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro
• 8 Orang di Kota Cirebon yang Hasil Rapid Testnya Reaktif, Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona
• Dinkes Kota Cirebon Targetkan Gelar Rapid Test Massal di Pusat Keramaian
Harga jual golong bisa menjadi mahal saat gagang golok itu berkepala tokoh pewayangan.
“Namun saya tidak mengikuti hasrat itu, karena saya masih pegang pesan almarhum Kakek yang menyebutkan, bahwa gagang perkakas yang dibuat bentuk tokoh pewayangan, jangan diperjualbelikan,” katanya.
Ternyata ada istilah tersendiri nama gagang atau marangi yang memiliki bentuk dan ukuran tertentu.
“Ada Buta Bajang, Buta Mandek dan banyak lagi,” katanya.
Mengenai harga jual warangka, kata dia, ini bergantung terhadap kesulitan dalam pembuatannya.
“Jika ukiran untuk warangka atau gagang perkakas itu rumit, maka harga lebih mahal juga. Karena dalam proses pembuatannya juga cukup memakan beberapa hari,” katanya.