video

VIDEO - Kisah Nana Berbisnis Ikan Cupang, Dulu Harganya Cuma 200 Perak, Sekarang Sudah Rp 2.000

Untuk mendapat ikan cupang beraneka jenis ini, saya dapat dari bandar besar yang berada di Jakarta, Bandung dan Kota Bogor

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok

Saat mengawali bisnis ini, Nana mengatakan, harga jual ikan cupang masih hitungan ratusan rupiah.

“Mulai harga Rp 200 saat beberapa tahuan lalu dan sekarang termurah itu seharga Rp 2000 hingga sekarang, paling mahal seharga Rp 70 ribu,” katanya.

Cara Perawatan Ikan Cupang
Nana mengatakan, perawatan ikan cupang sangat mudah, karena ikannya tidak rewel dalam menghadapi perubahan cuaca.

“Caranya biasa, bisa pakai kolam atau akuarium dengan rajin membersihkan volue air. Terus dikasih pakan, baik dengan cacing atau pelet (pakan ikan, red),” katanya.

Untuk sirkulasi air, kata Nana, ini sama dengan perawatan ikan hias lainnya.

“Namun karakter ikan cupang ini kanibal dan suka tarung. Jadi, idealnya untuk per ekor ikan itu satu tempat, bisa dengan pakai botol beling dan sesuai kebutuhan postur ikan tersebut,” katanya.

Tempat atau botol berisi ikan cupang yang dijajakan, kata Nana, ini harus mendapat penghalang.

“Bisa dengan mengecat botol tersebut atau dengan ditutup barang lainnya. Ini supaya ikan tidak terus bergerak dan cepat lapar,” kata Nana sembari memperlihatkan ikan cupang yang dijajakan di lapak usaha miliknya.

Ikan Tarung 

Soal sejarah Ikan tarung, kata Nana, dirinya tidak mengetahui persis perkembangan pada ikan cupang tersebut.

“Tapi kebanyakan dan pada umumnya, ikan cupang sudah beradu dan Ikan aduan,” katanya.

Ikan ini sangat agreasif terhadap ikan lain, kata Nana, salah satunya disebabkan bahwa ikan ini sebagai omnivore.
“Ikan cupang memang suka cacing dan tanaman ganggang juga,” katanya.

Mengenai adu ikan, Nana menyebutkan, itu bukan bagian dari kepribadian dia dalam memahami ikan – ikan cupang yang biasa ia jual.

“Namun ketika beradu, ikan cupang satu sama lain, saling memangsa dan melakukan gigitan pada tubuh ikan sebagai lawannya,” katanya.

Pada umumnya, kata Nana, saat ikan beradu itu hingga akhir sampai ada yang meninggal satu dari kedua ikan sebelumnya.

“Biasanya, ikan yang kalah itu tubuhnya rusak. Dan kondisinya tidak dalam satu titik tertentu saja,” katanya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved