video

VIDEO - Terdampak Corona, Pengusaha Kedai Makan Alih Usaha Jualan Ayam Kampung Keliling

tindakan itu merupakan ketaatan terhadap anjuran pemerintah untuk sosial distancing dan physical distancing.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBN.COM, KUNINGAN – Pengusaha kedai makanan di kawasan Kuningan Kota pilih berjualan ayam kampung keliling akibat Pandemi Covid-19.

“Usaha begini sejak wabah corona terjadi,” ungkap Hamdan saat menyampaikan kepada wartawan di sela pengiriman pesanan tadi, Kamis (7/05/2020).

Jualan ayam siap saji, kata Hamdan, tahapan proses semua dikerjakan di rumah.

“Mulai dari potong ayam hingga siap saji seperti ini,” ujarnya.

 Gara-gara Pandemi Corona, Sejumlah Tradisi Ramadhan di Keraton Kasepuhan Cirebon Tidak Dilaksanakan

Menurutnya, tindakan itu merupakan ketaatan terhadap anjuran pemerintah untuk sosial distancing dan physical distancing.

”Ya ada anjuran untuk di rumah saja. Saya tekuni usaha begini,” kata Hamdan.

Hamdan menceritakan, pertama terjun sebagai penjual ayam kampung.

“Pernah meraup keuntungan hingga menghabiskan 40 ekor ayam,” ujar dia.

Apalagi dalam porsi daging ayam siap saji ini memiliki harga berbeda-beda.

“Harga jual mulai Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu,” ungkapnya.

 Selama PSBB, Kasus Penipuan Jual Beli Online di Kota Bandung Malah Meningkat

 Pemkot Bandung Akan Bantu Cari Solusi Terkait Pakan Hewan di Kebun Binatang Bandung

Pengalaman menarik dari penjualan ayam kampung, kata dia, hal itu terjadi ketika istri orang nomor satu di Kuningan pesan melalui aplikasi soial media.

“Iya kang, Ibu Bupati (Ika Acep Purnama) pernah pesan sampai tiga ekor ayam dengan bobot besar,” katanya.

Sehari sesudah istri bupati beli, kata dia, pesanan terus mengalir hingga saat ini.

“Untuk memenuhui pesanan hingga saat total penyedian sebanyak 10 sampai 20 ekor,” kata dia.

Mengenai ayam kampung yang di hasilkan, Hamdan mengaku melakukan pembelian dari warga di setiap daerah.

“Ayam kampung saya cari sendiri ke perkampungan. Namun ada juga yang kasih tahu bahwa ada warga lain menjual ayam kampung miliknya,” katanya.

 Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon Tidak Selenggarakan Sholat Tarawih Selama Ramadhan Tahun Ini

Hamda mengatakan, pengerjaan hingga siap saji ekoran daging ayam kampungnya dibantu tetangganya.

“Itu semua melibatkan tenaga tetangganya. Disitu kita berdaya saudara dan bayaran dari satu ekor itu mendapat Rp 5 ribu,” katanya.

Untuk menjaga kepercayaan pembeli, kata Hamdan, cita rasa berkualitas jelas melalui prosesi yang apik.

“Kita masak memang masih menggunakan tungku. Hal itu untuk menjaga rasa dan kenikmatan saat mengkonsumsi daging ayam dari saya,” ungkapnya.

Terlepas itu, adanya pemberlakukan PSBB (pembatasan social berskala besar, red), Hamdan kembali memberitahukan para pelanggan atau calon konsumen baru.

“Ya kami juga ikut kasih tahu konsumen. Sebab PSBB ini ada batasan waktu saat beroperaasi,” katanya.

Menyinggung soal kedai yang ia miliki, tentu membuat kerugian cukup besar.

”Kasusnya sebelum Kuningan siaga corona, kedai saya penuh dan habis belanja. Namun tahunya malah harus tutup adanya imbauan pemerintah,” katanya.

Apalagi masih kata Hamdan, kedai usahanya itu persis di lingkungan kampus perguruan tinggi.

”Dari sana di perparah mahasiswa harus belajar dirumah semua,”katanya.

 Terapi Minum Air Mineral di Bulan Ramadhan Bantu Buang Racun dalam Tubuh, Begini Panduannya

Pengusaha terdampak pandemi Covid-19 mengaku sampai saat ini belum mendapat perhatian dari pemerintah.

”Jangankan perhatian, untuk pendataan pun belum ada petugas dari ke rumah,” jelasnya.

Hamdan beraharap pandemi Covid-19 di muka bumi ini cepat berlalu.

“Sebab upaya pecegahan mulai dari gaya hidup sehat dan bersih telah dilakukan,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved