Virus Corona Majalengka

Inilah Penjelasan Perbedaan PCR dan Rapid Tes pada Pemeriksaan Pasien Covid-19 oleh IDI Majalengka

Ketua IDI Majalengka, Erni Harleni menuturkan seorang dokter dalam melakukan diagnosa penyakit memerlukan proses cukup panjang.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Ketua IDI Majalengka, Erni Harleni 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Majalengka memberikan penjelasan terkait Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Rapid Tes pada pemeriksaan pasien Covid-19.

Sebab, saat ini masyarakat khususnya di Kabupaten Majalengka sulit membedakan di antara keduanya.

Ketua IDI Majalengka, Erni Harleni menuturkan seorang dokter dalam melakukan diagnosa penyakit memerlukan proses cukup panjang.

Disampaikannya, itu tak semudah teori yang diucapkan.

Dalam mendiagnosa suatu penyakit, dimulai dengan anamnesa (wawancara) terpimpin antara dokter dengan pasien atau pendamping pasien.

Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik atau bila diperlukan dibantu menggunakan pemeriksaan penunjang.

"Nah, pada kasus Covid-19 ini pemeriksaan penunjang yang sering diminta dokter adalah radiologi berupa foto dada, CT Scan. Lalu, laboratorium dengan spesimen yang diambil dari darah, rapid tes, laboratorium swab/PCR," ujar Erni, Kamis (30/4/2020).

Erni menjelaskan, pada masa oandemi Covid-19 ini, sering muncul istilah pemeriksaan menggunakan metode Rapid tes dan PCR.

Inilah Tips Agar Tubuh Tidak Dehidrasi saat Puasa, Hindari Kafein & Perbanyak Konsumsi Sayur

Dewi Sandra Ceritakan Perjalanan Religinya, Sempat Beberapa Kali Ingin Lakukan Bunuh Diri

Kebanyakan masyarakat Majalengka pada umumnya masih sulit membedakan.

"Kalau rapid tes itu pengambilan spesimen dari darah, sedangkan PCR spesimen harus diambil dari hidung dan mulut," ucapnya.

Saat ini, jelas sosok wanita yang juga menjabat sebagai Kabid di salah satu rumah sakit di Majalengka itu mengatakan, laboratorium yang ditunjuk pemerintah untuk pemeriksaan PCR masih sangat terbatas.

Contoh untuk spesimen dari Kabupaten Majalengka, pemeriksaan PCR-nya di Labkesda Jabar yang berada di Bandung.

Mengingat, sarana laboratorium yang terbatas rata-rata, hasil pemeriksaan PCR memakan waktu hingga 1 Minggu bahkan lebih.

Meski PSBB, Angka Kasus Covid-19 di Bodebek & Bandung Raya Masih Bertambah, Terutama di Kota Cimahi

Balita 1 Tahun Positif Covid-19, Diduga Sering Dibawa Orangtuanya Berdagang di Pasar

"Jadi, setelah spesimen diambil oleh dokter Spesialis Patologi Klinik, hasilnya itu dimasukkan ke dalam tempat khusus, terus dibawa ke Labkesda Jabar untuk diperiksa oleh tim ahli," jelas dia.

Masih dijelaskan Erni, metode PCR itu spesifik.

Kalau dinyatakan positif, maka orang tersebut disimpulkan terinfeksi virus Corona.

Namun, bila PCR negatif, maka harus ada pemeriksaan kedua untuk menepis adanya negatif palsu.

Sebab, adanya faktor-faktor pengambilan, pengelolaan, pengiriman spesimen atau faktor lainnya, sehingga perlu diambil spesimen pada hari berikutnya.

"Nah, bila sudah 2 kali negatif, dapat disimpulkan PCR negatif. Jadi satu kali pemeriksaan PCR negatif, tidak boleh langsung disimpulkan, harus ada pemeriksaan spesimen kedua," kata Erni.

Apakah Boleh Makan Sahur Setelah Imsak? Begini Penjelasannya

6 Menu Santap Sahur yang Simpel dan Menyehatkan, Sup Jagung Brokoli dan Rica Kacang Panjang Jamur

Ia menambahkan, walau PCR negatif belum tentu dokter mendiagnosa pasiennya tidak terjangkit Covid-19.

Sebab, dokter harus mempertimbangkan gejala klinis pasien, waktu pengambilan spesimen serta hasil pemeriksaan penunjang.

"Berkaitan dengan Rapid tes, suatu metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan Corona," ujarnya.

Antipodi itu sendiri, sambung dia, akan dibentuk oleh tubuh jika kita terpapar virus Corona.

Bila antipodi seorang pasien terdeteksi di dalam tubuh, itu artinya tubuh pasien pernah terpapar Covid-19.

"Tapi pembentukan antibodi perlu waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu," ucap Kabid.

Tips Tadarus Al-Quran agar Bisa Khatam Selama Ramadhan, Amalkan Setiap Selesai Sholat 5 Waktu

Login www.lightup.id Pelanggan 1.300 & 900 VA Dibuka Besok, Ini Kriteria agar Dapat Diskon Listrik

Mengenai pentingnya metode pemeriksaan, rapid tes itu lebih cepat dan dapat menepis pasien mana yang lebih beresiko terinfeksi Covid-19.

"Kalau rapid tes positif harus dikonfirmasi PCR karena mengindikasikan resiko tinggi PCR akan positif tapi itu bukan jaminan pasti PCR nya positif," bebernya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved