Virus Corona Majalengka

Inilah Penjelasan Perbedaan PCR dan Rapid Tes pada Pemeriksaan Pasien Covid-19 oleh IDI Majalengka

Ketua IDI Majalengka, Erni Harleni menuturkan seorang dokter dalam melakukan diagnosa penyakit memerlukan proses cukup panjang.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Ketua IDI Majalengka, Erni Harleni 

Masih dijelaskan Erni, metode PCR itu spesifik.

Kalau dinyatakan positif, maka orang tersebut disimpulkan terinfeksi virus Corona.

Namun, bila PCR negatif, maka harus ada pemeriksaan kedua untuk menepis adanya negatif palsu.

Sebab, adanya faktor-faktor pengambilan, pengelolaan, pengiriman spesimen atau faktor lainnya, sehingga perlu diambil spesimen pada hari berikutnya.

"Nah, bila sudah 2 kali negatif, dapat disimpulkan PCR negatif. Jadi satu kali pemeriksaan PCR negatif, tidak boleh langsung disimpulkan, harus ada pemeriksaan spesimen kedua," kata Erni.

Apakah Boleh Makan Sahur Setelah Imsak? Begini Penjelasannya

6 Menu Santap Sahur yang Simpel dan Menyehatkan, Sup Jagung Brokoli dan Rica Kacang Panjang Jamur

Ia menambahkan, walau PCR negatif belum tentu dokter mendiagnosa pasiennya tidak terjangkit Covid-19.

Sebab, dokter harus mempertimbangkan gejala klinis pasien, waktu pengambilan spesimen serta hasil pemeriksaan penunjang.

"Berkaitan dengan Rapid tes, suatu metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan Corona," ujarnya.

Antipodi itu sendiri, sambung dia, akan dibentuk oleh tubuh jika kita terpapar virus Corona.

Bila antipodi seorang pasien terdeteksi di dalam tubuh, itu artinya tubuh pasien pernah terpapar Covid-19.

"Tapi pembentukan antibodi perlu waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu," ucap Kabid.

Tips Tadarus Al-Quran agar Bisa Khatam Selama Ramadhan, Amalkan Setiap Selesai Sholat 5 Waktu

Login www.lightup.id Pelanggan 1.300 & 900 VA Dibuka Besok, Ini Kriteria agar Dapat Diskon Listrik

Mengenai pentingnya metode pemeriksaan, rapid tes itu lebih cepat dan dapat menepis pasien mana yang lebih beresiko terinfeksi Covid-19.

"Kalau rapid tes positif harus dikonfirmasi PCR karena mengindikasikan resiko tinggi PCR akan positif tapi itu bukan jaminan pasti PCR nya positif," bebernya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved