Internasional

Raja Salman Sedih Melihat Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, Tak Bisa Sholat Tarawih di Masjid

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan tahun ini seluruh umat muslim harus berpuasa di tengah kondisi pandemi covid-19.

Editor: Mumu Mujahidin
ISTIMEWA
Aki Uhi Idris Samri (90) asal Cianjur, disambut petugas Kerajaan Arab Saudi saat tiba di tanah suci untuk beribadah haji atas undangan Raja Salman. 

TRIBUNCIREBON.COM - Tahun ini, suasana Ramadhan yang berbeda dirasakan umat muslim di seluruh dunia.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan tahun ini seluruh umat muslim harus berpuasa di tengah kondisi pandemi covid-19.

Perayaan Bulan Suci Ramadan 1441 H tahun ini, dimulai dengan pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena wabah virus corona (Covid-19).

Negara-negara di seluruh dunia telah menerapkan penguncian (lockdwon) dan penerapan aturan social distancing dan physical distancing yang ketat.

Pembatasan itu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona yang mematikan itu.

Raja Salman bin Abdul Aziz dari Arab Saudi mengaku sangat bersedih melihat Ramadhan di sejumlah negara tahun ini yang sangat tidak seperti sebelumnya.

Arab Saudi adalah tempat Kabah di Masjidil Haram yang merupakan tempat suci dan kiblat umat Islam sedunia.

Raja Salman mengatakan bahwa dia sedih karena umat Islam tidak bisa sholat tarawih bersama di masjid-masjid.

Sholat Tarawih Kilat di Ponpes Al-Quraniyah Indramayu Tahun Ini Hanya Diikuti Masyarakat Setempat

Ternyata Cut Tari Pernah Bermain Hingga Tiga Kali Sama Ariel, Begini Reaksi Yusuf Subrata Kala Itu

"Saya sedih bahwa bulan suci tiba di tengah-tengah keadaan yang membuat kami tidak dapat melakukan doa bersama dan tarawih di masjid karena tindakan pencegahan untuk melindungi kehidupan dan kesehatan masyarakat dalam memerangi pandemi virus corona," kata Raja Salman.

Dia mengatakan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh SPA sebagaimana ditulis Dailymail.co.uk.

Namun demikian, tradisi sedang dilakukan di seluruh dunia untuk menandai dimulainya perayaan.

Umat muslim yang taat melakukan puasa atau menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga senja selama Ramadhan dan berkumpul dengan keluarga untuk berbuka puasa di malam hari.

Ramadhan juga merupakan bulan doa di mana umat Islam secara tradisional berkumpul dalam jumlah besar di masjid-masjid, terutama di malam hari.

Tetapi karena Coronavirus, hampir semua negara mayoritas Muslim telah menutup masjid dan meminta orang untuk salat di rumah selain memberlakukan jam malam untuk membatasi penyebaran virus yang mematikan itu.

Area Mataf Masjidil Haram dibuka kembali setelah sempat ditutup sementara untuk dilakukan sterilisasi. Upaya itu dilakukan demi mencegah mewabahnya virus corona.
Area Mataf Masjidil Haram dibuka kembali setelah sempat ditutup sementara untuk dilakukan sterilisasi. Upaya itu dilakukan demi mencegah mewabahnya virus corona. (Abdel Ghani BASHIR / AFP)

Perang di Yaman

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved